Paracetamol untuk Ibu Hamil: Dosis dan Aturan Minumnya

Meski diklaim aman, tetap perhatikan aturan penting saat mengonsumsi paracetamol

29 Juli 2023

Paracetamol Ibu Hamil Dosis Aturan Minumnya
Freepik

Saat sedang nyeri atau demam, obat yang paling sering dicari untuk membantu menyembuhkan adalah paracetamol. Ya, paracetamol kerap dimanfaatkan untuk membantu meredakan demam dan mengurangi nyeri.

Dengan nama generik paracetamol, obat ini dijual dalam beberapa merek dagang. Beberapa di antaranya yakni Biogesic, Pamol, Panadol, Sanmol, Tempra dan Praxion.

Walaupun paracetamol untuk ibu hamil diklaim aman, namun alangkah baiknya jika Mama tetap mengonsumsi obat ini hanya dengan anjuran dokter.

Seperti diketahui, konsumsi obat sembarangan tanpa resep dokter dikhawatirkan dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang janin.

Sebelum mengonsumsi paracetamol untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri, yuk simak dulu informasi lengkap mengenai aturan minum paracetamol untuk ibu hamil yang telah dirangkum oleh Popmama.com:

1. Apa itu paracetamol?

1. Apa itu paracetamol
Pixabay/Mizianitka

Paracetamol adalah obat generik yang biasanya digunakan untuk meredakan demam, mengurangi nyeri dengan kadar ringan hingga sedang. Beberapa di antaranya seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi dan nyeri saat flu, demikian dilansir dari laman Web MD.

Paracetamol dikenal juga dengan sebutan acetaminophen. Meski memiliki efek anti-inflamasi, namun paracetamol tidak termasuk dalam golongan obat anti-inflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) seperti ibuprofen.

Cara kerja paracetamol adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase atau COX.

Enzim ini berperan dalam pembentukan prostaglandin, yang merupakan senyawa penyebab rasa nyeri. Nah, karena Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin, rasa sakit dan demam pun berkurang.

Paracetamol bekerja untuk mengurangi nyeri dengan cara menurunkan produksi zat kimia dalam tubuh yang disebut sebagai prostaglandin.

Editors' Pick

2. Dosis paracetamol

2. Dosis paracetamol
Freepik/Rawpixel.com

Paracetamol dalam sediaan oral atau diminum melalui mulut untuk dewasa biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali, bergantung pada demam dan beratnya nyeri yang dialami oleh Mama.

Namun, untuk ibu hamil, dokter mungkin akan memberikan aturan minum dan dosis yang berbeda. Semua bergantung pada hasil pemeriksaan dan seberapa butuh Mama mengonsumsi paracetamol.

Apabila setelah minum paracetamol, nyeri dan demam yang Mama alami tak kunjung membaik dan justru semakin memburuk, segera sampaikan ke dokter, ya. Terutama jika Mama sudah mengonsumsi paracetamol selama tiga hari. Hindari konsumsi paracetamol lebih dari waktu tersebut, kecuali ada anjuran dari dokter.

Sama seperti obat-obat lainnya, paracetamol juga sebaiknya disimpan dalam suhu ruangan. Jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung dan tempat yang bersuhu lembap.

Hindari menyimpan paracetamol di dalam kamar mandi karena area tersebut termasuk lembap. Apabila paracetamol disimpan dalam ruangan yang lembap, dikhawatirkan nantinya akan memengaruhi efektivitas dari obat tersebut.

3. Efek samping paracetamol

3. Efek samping paracetamol
Freepik/Onlyyouqj

Paracetamol biasanya tidak memiliki efek samping yang berat. Namun beberapa efek samping ringan yang mungkin terjadi misalnya mual, gatal-gatal, serta kehilangan nafsu makan.

Mungkin juga bisa muncul efek samping seperti warna urine yang menjadi lebih gelap.

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini juga jarang dilaporkan. Namun apabila muncul reaksi alergi seperti ruam, gatal, bengkak terutama pada wajah, pusing yang parah, serta kesulitan bernapas, segera cek ke dokter mama.

4. Aturan minum paracetamol

4. Aturan minum paracetamol
Pexels/Jason Villanueva

Sebelum mengonsumsi paracetamol, sampaikan pada dokter jika Mama memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Jangan lupa juga menyampaikan informasi riwayat alergi lain, termasuk alergi makanan atau jenis alergi lainnya.

Beberapa kondisi kesehatan tertentu juga dikhawatirkan dapat memberikan interaksi terhadap konsumsi paracetamol. Oleh sebab itu, informasi tentang riwayat penyakit atau masalah kesehatan yang Mama miliki juga sebaiknya disampaikan pada dokter.

Misalnya jika Mama memiliki riwayat dengan penyakit ginjal, penyakit hati, dan penyalahgunaan alkohol.

Konsumsi paracetamol saat hamil juga sebaiknya tidak dibarengi dengan konsumsi kafein berlebihan. Obat paracetamol yang berbarengan dengan kafein dalam kadar tinggi dapat menyebabkan janin berisiko memiliki berat badan lahir rendah. Terlalu banyak konsumsi kafein saat hamil juga sering dikaitkan dengan keguguran.

5. Paracetamol untuk ibu hamil dan menyusui

5. Paracetamol ibu hamil menyusui
Freepik/Yanalya

Menurut National Health Services UK, saat Mama sedang hamil dan mengalami nyeri atau demam, paracetamol termasuk jenis obat yang biasanya aman dikonsumsi. Namun pastikan Mama tetap mengonsumsinya berdasarkan anjuran dari dokter.

Ya, saat hamil paracetamol termasuk jenis obat yang kerap dimanfaatkan untuk membantu mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan demam.

Paracetamol umumnya aman digunakan pada trimester pertama hingga ketiga. Walau demikian, tetap akan lebih baik jika Mama mengonsumsi paracetamol pada dosis efektif terendah dan dalam waktu sesingkat mungkin.

Sama seperti ibu hamil, paracetamol juga biasanya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. NHS UK menyebutkan hanya sedikit dari komposisi obat yang masuk ke dalam air susu ibu (ASI) dan diklaim tidak memengaruhi bayi.

Tetapi apabila bayi memiliki masalah kesehatan tertentu seperti lahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah atau memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya Mama minum paracetamol hanya dengan anjuran dari dokter.

Jangan lupa sampaikan pada dokter tentang seluruh riwayat masalah kesehatan yang Mama alami, supaya pemberian obat paracetamol untuk ibu hamil aman.

Semoga informasi ini memberikan pencerahan ya, Ma.

Baca juga:

The Latest