Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bisa Dilakukan di Rumah, Bolehkah Ibu Hamil Bersepeda Statis?

Pexels/Andrea Piacquadio
Pexels/Andrea Piacquadio

Di masa pandemi ini, olahraga adalah sebuah kewajiban untuk menjaga kebugaran tubuh. Tetapi olahraga tidak bisa dilakukan sembarangan di luar rumah. Terutama bagi ibu hamil yang sistem imun tubuhnya masihlah rentan.

Salah satu olahraga yang mengasyikkan adalah bersepeda. Menyiasati bersepeda di dalam ruangan, sepeda statis bisa menjadi pilihan. Tetapi, bolehkah ibu hamil bersepeda statis? Berikut ini Popmama.com merangkum penjelasannya, dilansir dari Very Well Family:

Amankah Ibu Hamil Bersepeda Statis?

Pexels/Andreas Ayrton
Pexels/Andreas Ayrton

Secara umum, bersepeda statis adalah cara yang aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kardiovaskular di masa kehamilan. Risiko bersepeda statis relatif rendah sehingga persendian mama terlindungi. Tentu saja bersepeda statis lebih aman ketimbang bersepeda di jalan raya karena tidak ada gundukan tidak terduga di jalan dan bahaya seperti mobil atau tergelincir. 

Baru Mulai Bersepeda Statis di Masa Kehamilan, Apa yang Perlu Diketahui?

Pexels/Andres Ayrton
Pexels/Andres Ayrton

Para dokter sebenarnya tidak menyarankan memulai program olahraga baru saat Mama hamil. Apabila Mama tidak biasa bersepeda saat sebelum hamil, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memulai rutinitas bersepeda. 

Saat sedang mengandung janin yang sedang berkembang, penting menyadari batas perubahan tubuh. Beberapa program bersepeda statis bisa menjadi sangat intens dan tidak aman apabila Mama tidak dapat menyesuaikan diri.

Masalah yang dikhawatirkan terjadi adalah suplai darah ke kaki saat mengayuh. Tak jarang peningkatan suplai darah ke kaki terjadi karena 'dicuri' dari rahim mama. Jadi, sebaiknya batasi durasi mengayuh sepeda statis hanya sekitar 15-20 menit saja.

Bagaimana Menakar Intensitas Bersepeda Statis yang Aman?

Freepik/gpointstudio
Freepik/gpointstudio

Selain membatasi durasi berolahraga hanya sekitar 15-20 menit saja, Mama bisa menerapkan metode sederhana ini untuk menakar kadar intensitas bersepeda statis yang aman. Metode ini dikenal dengan nama 'carry the conversation'. Jika Mama tidak dapat bercakap-cakap sambil mengayuh sepeda statis, kemungkinan intensitas olahraga yang Mama lakukan terlalu keras. 

Selama berolahraga di trimester pertama dan kedua, pertahankan detak jantung di angka 130. Sementara ketika menginjak trimester ketiga, jagalah detak jantung berada di bawah angka 120. 

Kelebihan Bersepeda Statis untuk Ibu Hamil

Freepik/javi_indy
Freepik/javi_indy

Berpikir untuk memvariasikan kegiatan berolahraga di rumah? Berikut ini kelebihan bersepeda statis bagi ibu hamil:

  • Bersepeda statis merupakan latihan aerobik dengan dampak rendah atau low impact
  • Meminimalkan risiko bahaya berkendara
  • Dapat mengatur sendiri tingkatan intensitasnya, tergantung pada trimester dan kondisi kesehatan 
  • Dapat dimodifikasi untuk mengakomodasi perubahan tubuh
  • Dapat menentukan durasi olahraga sesuka hati, tidak bergantung pada jarak

Kekurangan Bersepeda Statis untuk Ibu Hamil

Freepik/Element5 Digital
Freepik/Element5 Digital

Ada kelebihan, tentu saja ada kekurangannya. Bagi Mama yang baru akan memulai bersepeda statis, berikut ini beberapa pertimbangannya:

  • Posisi condong ke depan ketika mengayuh sepeda dapat membuat punggung bagian bawah tegang
  • Harga sepeda statis yang mahal (oleh karenanya harus diiringi dengan komitmen penggunaan jangka panjang)
  • Cukup sulit untuk berhenti dan turun jika frekuensi buang air kecil mama cukup tinggi di masa kehamilan ini

Pastikan menggunakan pakaian olahraga dan posisi duduk yang nyaman selama mengayuh sepeda statis. Semoga informasi ini bermanfaat.

Share
Topics
Editorial Team
Rianti Fajar Ningsih
EditorRianti Fajar Ningsih
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Penyebab Jahitan Melahirkan Normal Masih Terasa Sakit

19 Des 2025, 18:07 WIBPregnancy