Kalau lagi hamil, keinginan untuk ngemil atau minum yang segar-segar memang sering muncul, ya, Ma. Salah satu yang sering bikin ngiler tentu saja minuman boba. Rasanya manis, teksturnya kenyal, dan ada banyak pilihan rasa yang menggoda.
Di balik kenikmatannya, boba sering jadi pertanyaan bagi ibu hamil karena kandungan gula, kafein, dan bahan tambahannya. Tapi, tenang aja, di bawah ini Popmama.com sudah merangkum informasi tentang bolehkah ibu hamil minum boba?
Yuk, simak penjelasannya!
Boba adalah bola kecil kenyal yang terbuat dari pati tapioka, biasanya berwarna cokelat gelap atau transparan. Boba sering ditambahkan ke minuman teh manis atau susu, sehingga disebut juga bubble tea atau milk tea.
Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang sedikit manis membuat boba jadi favorit banyak orang, terutama sebagai pelengkap minuman segar.
Minuman boba biasanya terdiri dari teh (hitam atau hijau), susu atau krimer, gula, serta topping berupa bola tapioka. Rasanya manis dan menyegarkan, tapi penting juga untuk Mama tahu kandungan di balik rasanya yang nikmat:
Gula tambahan: Banyak varian boba mengandung gula dalam jumlah tinggi.
Kafein dari teh: Beberapa jenis teh, terutama teh hitam, mengandung kafein.
Susu kental manis atau krimer non-susu: Sering kali digunakan dan bisa tinggi lemak serta rendah nutrisi.
Tapioka pearls: Terbuat dari pati, tinggi karbohidrat, tapi minim serat atau vitamin.
Ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja untuk minum boba asal tidak berlebihan, Ma. Hal ini untuk mencegah kenaikan gula darah berlebihan yang dapat memicu diabetes gestasional, karena kandungan gulanya yang tinggi.
Selain itu, boba juga rendah nutrisi penting seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan selama kehamilan, sehingga minuman ini tidak bisa dijadikan sumber gizi utama. Oleh karena itu, menjaga asupan makanan dan minuman bergizi jauh lebih penting, agar mama dan si Kecil di dalam kandungan tetap sehat.
Supaya Mama tetap bisa menikmati minuman boba tanpa khawatir, ini beberapa tips yang bisa Mama lakukan:
Batasi konsumsi: Hindari terlalu sering mengonsumsi boba, atau dalam porsi besar. Cukup sesekali saja, agar asupan gula dan kalori tetap terjaga.
Pilih varian kurang manis: Pilih minuman boba dengan level gula rendah atau tanpa tambahan gula agar risiko gula darah melonjak bisa diminimalkan.
Perhatikan kandungan kafein: Jika Mama sensitif terhadap kafein, pilih varian boba tanpa teh atau yang menggunakan teh herbal bebas kafein.
Hindari topping berlebihan: Kurangi topping manis atau tinggi kalori, seperti krimer kental manis atau tambahan sirup.
Minum bersama makanan sehat: Jangan minum boba saat perut kosong, agar gula darah lebih stabil dan pencernaan tetap lancar.
Kalau ibu hamil terlalu sering minum boba, beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
Risiko diabetes estasional meningkat
Kandungan gula yang tinggi dalam boba bisa membuat kadar gula darah mama naik drastis, sehingga berisiko memicu diabetes selama kehamilan.
Kenaikan berat badan berlebihan
Kalori dari boba yang tinggi tapi minim nutrisi bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, yang bisa memengaruhi kondisi kehamilan.
Gangguan pencernaan
Kandungan bahan tambahan dan gula berlebih bisa memicu masalah pencernaan seperti kembung, mulas, atau sulit BAB.
Efek negatif kafein pada janin
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kafein dari teh boba bisa berpengaruh pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko keguguran.
Jadi, ibu hamil boleh minum booba asal Mama batasi jumlah konsumsinya, dan memperhatikan kandungan gula serta kafeinnya, ya!