Cacing usus, cacing parasit serta cacing kremi adalah organisme sederhana yang jika menginfeksi dapat menyebabkan banyak gejala dalam tubuh, beberapa di antaranya mirip dengan gejala gangguan usus lainnya.
Oleh sebab itu, pengenalan tanda dan penegakan diagnosis yang cepat pun pun menjadi sangat penting guna menghindari komplikasi, terutama bagi ibu hamil.
Untuk pengobatan, dokter dapat memberikan obat antiparasit atau perawatan lainnya.
Apa itu cacing kremi?
Cacing kremi atau pinworms adalah cacing gelang kecil, tipis yang seukuran dengan kawat jepit. Cacing kremi relatif tidak berbahaya dan kadang-kadang hidup di usus besar serta dubur manusia.
Namun seseorang yang memiliki cacing kremi dapat menularkannya kepada orang lain melalui kontak langsung atau dengan berbagi benda yang terkontaminasi dengannya.
Cacing kremi umumnya menyebabkan gatal di sekitar anus, yang bisa menjadi cukup parah sehingga membuat sulit tidur. Gejala ini utamanya muncul pada malam hari karena ini adalah waktu ketika cacing kremi betina merangkak keluar dari anus untuk bertelur di kulit sekitarnya. Demikian dikutip dari Medical News Today.
Berbahayakah cacing kremi bagi ibu hamil?
Dilansir Parenting First Cry, pada dasarnya keberadaan cacing kremi tidak memengaruhi janin dengan cara apa pun. Mereka tetap terbatas berada pada daerah usus dan hanya menyebabkan rasa tidak nyaman dan gatal pada Mama.
Ini juga alasan mengapa dokter biasanya tidak memberikan obat apa pun untuk ibu hamil dan lebih menyarankan praktik kebersihan yang lebih baik.
Namun semua tetap bergantung pada kondisi dan hasil pemeriksaan masing-masing ya, Ma. Bisa saja dokter memberikan pengobatan lain jika memang benar-benar dibutuhkan.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap tentang cacing kremi dan bahayanya bagi kesehatan ibu hamil:
