Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Daftar Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan pada Dokter saat USG Kehamilan

Pintereset.com/tararae10
Pintereset.com/tararae10

Melihat si Kecil lewat layar USG tentu jadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat hamil. Rasanya deg-degan sekaligus haru, apalagi kalau ini pengalaman pertama Mama. Tapi di balik rasa bahagia itu, jangan lupa kalau pemeriksaan USG juga punya peran penting untuk memastikan tumbuh kembang janin berjalan normal, lho.

Sayangnya, banyak Mama yang justru terlalu fokus menikmati gambaran si Kecil, sampai lupa bertanya hal-hal penting ke dokter. Padahal, sesi USG bisa jadi kesempatan emas buat menggali lebih banyak informasi soal kesehatan janin, posisi plasenta, atau jumlah air ketuban. Semua itu bisa membantu Mama merasa lebih tenang dan siap menjalani kehamilan.

Nah, biar sesi USG Mama makin maksimal, berikut Popmama.com rangkum daftar pertanyaan saat USG yang perlu ditanyakan pada dokter.

1. Apakah perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan?

Pintereset.com/superactivekids19
Pintereset.com/superactivekids19

Pertanyaan ini penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan janin berlangsung normal sesuai usia kandungan. Dokter akan mengukur panjang janin, lingkar kepala, lingkar perut, serta memperkirakan berat janin melalui pemeriksaan USG. Data ini kemudian dibandingkan dengan grafik pertumbuhan standar untuk melihat apakah perkembangan si Kecil berada dalam rentang yang sehat.

Dengan menanyakan hal ini, Mama juga bisa mengetahui apakah janin berkembang proporsional atau ada kemungkinan gangguan seperti intrauterine growth restriction (IUGR). Pemeriksaan rutin dan informasi yang jelas dari dokter akan membantu Mama merasa lebih tenang serta mengambil langkah yang tepat jika ada kondisi yang perlu diperhatikan.

2. Bagaimana posisi janin saat ini?

Pinterset.com/gebeonline
Pinterset.com/gebeonline

Mengetahui posisi janin penting untuk memantau kesiapan persalinan, terutama di trimester akhir. Dokter bisa memberi tahu apakah posisi janin sudah berada di bawah (kepala di rahim bagian bawah) atau masih melintang/sungsang. Informasi ini membantu mempersiapkan langkah selanjutnya, baik untuk kelahiran normal maupun jika dibutuhkan observasi lebih lanjut.

Selain itu, posisi janin juga dapat memengaruhi kenyamanan Mama dalam beraktivitas. Misalnya, janin yang menekan kandung kemih atau saraf bisa menyebabkan Mama lebih sering buang air kecil atau merasa nyeri. Dengan menanyakan posisi janin, Mama bisa lebih memahami perubahan tubuh yang terjadi dan mendiskusikan opsi senam hamil atau posisi tidur yang lebih nyaman.

3. Bagaimana kondisi plasenta si Kecil?

Pinterest.com/geminafiles
Pinterest.com/geminafiles

Menanyakan kondisi plasenta penting untuk memastikan bahwa organ ini berfungsi optimal dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin. Dokter biasanya akan mengecek letak plasenta, apakah di atas, samping, atau bawah (plasenta previa). Posisi plasenta yang terlalu rendah bisa menutupi jalan lahir dan berpotensi menyulitkan persalinan normal, sehingga perlu pemantauan khusus.

Selain letak, dokter juga akan menilai apakah ada tanda-tanda penuaan dini pada plasenta atau gangguan lain seperti solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya). Dengan mengetahui kondisi plasenta sejak dini, Mama bisa lebih waspada terhadap gejala tertentu, seperti perdarahan, dan dokter pun bisa menyusun rencana kelahiran yang lebih aman untuk Mama dan si Kecil.

4. Berapa banyak air ketuban yang dimiliki

Berapa banyak air ketuban .png
Pinterset.com/sm2089264

Volume air ketuban sangat penting untuk kesehatan janin karena cairan ini melindungi si Kecil, membantu perkembangan paru-paru, serta memungkinkan bayi bergerak dengan bebas di dalam rahim. Saat USG, dokter bisa memperkirakan jumlah air ketuban melalui pengukuran indeks cairan ketuban (AFI). Jumlah yang terlalu sedikit oligohidramnion atau terlalu banyak polihidramnion bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan.

Jika jumlah air ketuban tidak normal, dokter akan mencari penyebabnya dan menentukan langkah tindak lanjut, seperti pemeriksaan lebih lanjut atau observasi rutin. Dengan mengetahui kondisi ini sejak awal, Mama bisa menjalani kehamilan yang lebih tenang dan terpantau secara optimal.

5. Apakah detak jantung bayi normal?

Pinterset.com/miracleshealthcare
Pinterset.com/miracleshealthcare

Detak jantung janin adalah salah satu indikator utama kesehatan si Kecil dalam kandungan. Saat pemeriksaan USG, dokter akan mengecek apakah detak jantung janin berada dalam kisaran normal, yaitu sekitar 110–160 denyut per menit. Detak yang terlalu lambat atau terlalu cepat bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu yang perlu diawasi.

Menanyakan hal ini penting agar Mama bisa tahu lebih dini jika ada potensi gangguan. Jika detak jantung janin tidak normal, dokter biasanya akan menyarankan pemantauan lebih lanjut atau tindakan medis tertentu untuk memastikan janin tetap sehat dan berkembang dengan baik.

6. Apa jenis kelamin si Kecil?

Pinterset.com/npcollege
Pinterset.com/npcollege

Menanyakan jenis kelamin janin saat USG adalah hal yang umum dilakukan, terutama setelah usia kehamilan memasuki trimester kedua, sekitar 18–22 minggu. Pada usia ini, organ kelamin janin biasanya sudah cukup berkembang dan bisa terlihat melalui pantauan USG, tergantung pada posisi janin saat pemeriksaan.

Mengetahui jenis kelamin bukan hanya soal rasa penasaran, tapi juga bisa membantu Mama dan Papa dalam mempersiapkan perlengkapan, nama, serta mental untuk menyambut si Kecil. Namun, penting juga untuk diingat bahwa hasilnya belum tentu 100% akurat, sehingga tetap perlu disikapi dengan santai dan penuh antisipasi.

7. Apakah ada kelainan struktural pada janin

Pinterset.com/alithomas072
Pinterset.com/alithomas072

Pertanyaan ini sangat penting untuk mengetahui apakah ada kemungkinan kelainan fisik atau organ bawaan pada janin. Melalui pemeriksaan USG, dokter bisa memantau struktur tubuh seperti otak, tulang belakang, jantung, ginjal, tangan, kaki, dan organ lainnya untuk memastikan semuanya berkembang sesuai harapan.

Deteksi dini terhadap kelainan struktural dapat membantu dokter dan orang tua mempersiapkan penanganan lebih lanjut, baik selama kehamilan maupun setelah bayi lahir. Beberapa kondisi bisa ditangani sejak dalam kandungan atau segera setelah persalinan, sehingga mengetahui lebih awal akan sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan medis.

Nah, itu tadi daftar pertanyaan saat USG yang perlu ditanyakan pada dokter. Lewat berbagai pertanyaan ini, Mama bisa mengetahui kondisi si Kecil secara lebih detail.

Semoga informasi ini bermanfaat Mama!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy