Bukan Hanya Calon Mama, Calon Papa Juga Bisa Merasakan Gejala Hamil

Kedengarannya tidak masuk akal, namun ini memang benar adanya, Ma

8 Desember 2021

Bukan Ha Calon Mama, Calon Papa Juga Bisa Merasakan Gejala Hamil
Pexels/ Vlada Karpovich

Saat Mama hamil, papa tentu memberi dukungan pada Mama. Baik itu dalam bentuk bantuan di rumah atau menghibur Mama kala mengalami ketidaknyamanan.

Selain itu, ternyata papa juga dapat mengalami beberapa gejala kehamilan seperti yang Mama rasakan. Ini salah satu bentuk dukungan lain dari papa terhadap kehamilan Mama.

Berbagi gejala kehamilan ini sering dialami sebagian papa, para peneliti menyebutnya sindrom couvade. Yang berarti "kehamilan simpatik".

Gejala apa saja yang papa alami dan mengapa gejala ini muncul meski tidak hamil? Rangkuman informasi soal gejala kehamilan yang dialami papa bisa disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya.

1. Kecemasan

1. Kecemasan
Pixabay/Peggy_Marco

Tidak jarang suami mengalami kecemasan Ketika sang Istri hamil. Faktanya, sekitar 11 persen papa mengalami kecemasan selama periode sebelum dan sesudah melahirkan.

Jadi bukan ibu hamil saja yang mengalaminya, ya.

Tetapi terus-terusan cemas juga tidak baik, bagaimana mengatasinya? Berkumpul dengan para orangtua hamil juga dapat membantu berbagi kecemasan.

Dan jangan berpikir Papa bisa mematikan saraf kecemasan dengan menghentikan kehamilan.

Lebih terlibat dengan kehamilan dapat membuat papa menjadi lebih siap dan akhirnya dapat mengatasi rasa cemas.

2. Mual

2. Mual
Freepik/master1305

Morning sickness tidak hanya terjadi di pagi hari, selain itu, suami juga bisa mengalaminya. Bagi para mama, periode mual ini disebabkan oleh peningkatkan hormon. Lalu mengapa papa juga mengalaminya?

Alih-alih disebabkan oleh hormon, mual ini kemungkinan merupakan hasil dari kecemasan dan perubahan pola makan. Saat stres, sebagian orang makan lebih banyak atau bahkan kehilangan selera makan.

Untuk mengatasinya, papa dapat berolahraga untuk mengeluarkan tenaga dan rasa cemas. Mengobrol dan makan dengan teratur juga dapat membantu.

Editors' Pick

3. Perubahan suasana hati

3. Perubahan suasana hati
Freepik/wayhomestudio

Berkat lonjakan hormon, istri yang sedang hamil mengalami perubahan suasana hati. Dan Sebagian papa juga mengalaminya.

Kok bisa, ya? Faktanya adalah bahwa sementara hormon mengintensifkan perubahan suasana hati, penyebab yang mendasarinya sama pada semua orang: saraf.

Papa mungkin menyadari, memiliki bayi adalah komitmen besar dan hidup tidak akan pernah sama.

Perubahan yang sedang dialami dapat menyebabkan kurang tidur dan bahkan lebih banyak emosi yang campur aduk.

Semua kekhawatiran ini wajar dan menyeimbangkan suka dan duka menjadi orang ua baru membutuhkan latihan.

Tidak ada yang namanya orangtua yang sempurna. Jadi belajar menerima fakta ini dari sekarang adalah latihan yang bagus ketika bayi akhirnya lahir.

4. Perubahan dorongan seks

4. Perubahan dorongan seks
Freepik/wayhomestudio

Selama kehamilan, dorongan seks mama hamil dapat meningkat atau berubah menjadi netral. Beberapa calon mama mengalami lonjakan dorongan seks (terutama selama trimester kedua).

Sementara yang lain terlalu lelah, tidak nyaman atau sadar diri tentang tubuh mereka untuk tertarik.

Demikian juga dengan para suami. Beberapa calon papa mungkin terangsang oleh perubahan dalam tubuh pasangan yang sedang hamil.

Sementara yang lain mungkin menganggap transformasi itu sebagai pengingat yang luar biasa akan tanggung jawab yang akan segera datang.

Ada juga yang terlalu takut menyakiti janin saat berhubungan intim. Diskusikan dengan dokter mengenai keamanannya jika ada keraguan ya.

Jika kehidupan seks terhenti, cobalah untuk tetap mesra. Ingat, seks hanyalah salah satu tampilan fisik keintiman. Masih banyak cara lain untuk menjadi dekat tanpa menyentuh sama sekali.

5. Penambahan berat badan

5. Penambahan berat badan
Freepik/sarayute.smalldog

Perut yang lebih besar mungkin merupakan hal yang biasa bagi calon mama, tetapi mengapa papa juga ikut mengalami kenaikan berat badan?

Mengidap simpatik mungkin salah satu faktornya, tapi itu bukan penyebab utamanya.

Penyebab yang lebih mungkin adalah kortisol, yang secara tepat dijuluki "hormon stres". Hormon stres ini muncul karena kecemasan yang berkaitan dengan kehamilan istri.

Kortisol membantu mengontrol kadar gula darah dan mengatur metabolisme. Selama periode stres tinggi, kortisol dilepaskan ke dalam tubuh.

Ini memberi lampu hijau pada selera makan dan membuat seseorang berpikir bahwa ia lapar, padahal sebenarnya tidak.

Sehingga tidak heran jika papa juga ikut mengalami penambahan berat badan. Isi dapur dengan camilan sehat dan tingkatkan rutinitas olahraga untuk membantu kesehatan fisik dan mental.

6. Sakit dan nyeri

6. Sakit nyeri
Pexels.com/Cottonbro

Banyak gejala sindrom couvade tampaknya memiliki penyebab yang jelas tetapi sebagian lainnya tidak diketahui penyebabnya.

Sakit gigi, sakit punggung, sakit kepala, kram kaki dan nyeri lainnya secara konsisten muncul dalam penelitian tentang kehamilan simpatik.

Beberapa bahkan melaporkan mengalami rasa sakit di tempat yang sama pada waktu yang sama dengan pasangan mereka yang sedang hamil.

Para peneliti belum menemukan penjelasan fisik untuk rasa sakit yang bersamaan ini, jadi penyebabnya mungkin psikologis.

Apa pun masalahnya, jangan ragu untuk berdiskusi dengan mama mengenai kecemasan yang dialami. Berbagi dapat membantu meringankan perasaan dan bersama-sama mencari jalan keluarnya.

Nah, itu penjelasan soal gejala hamil pada suami. Apakah Papa juga pernah mengalaminya?

Baca juga:

The Latest