Orgasme di Tiap Trimester Kehamilan: Keamanan, Sensasi, dan Mitos

Benarkah orgasme dapat menyebabkan persalinan dini?

13 Januari 2022

Orgasme Tiap Trimester Kehamilan Keamanan, Sensasi, Mitos
Pexels/Cottonbro

Kehamilan mengubah banyak hal. Seperti perubahan tubuh, hormon, bentuk tubuh, bahkan pola makan. Tidak terkecuali seks dan orgasme.

Mama mungkin bertanya-tanya, apakah orgasme selama kehamilan aman? Apakah Mama boleh mengalami orgasme saat hamil?

Jawabannya adalah ya, pada sebagian besar kasus, aman bagi ibu hamil untuk mengalami orgasme. Berita baiknya, orgasme juga bagus untuk kesejahteraan emosional dan mental.

Popmama.com akan mengajak Mama lebih dekat dengan keamanan orgasme, sensasi pada tiap trimester dan, dan serta mitos orgasme. Ayo disimak, Ma.

Amankah jika Ibu Hamil Mengalami Orgasme?

Amankah jika Ibu Hamil Mengalami Orgasme
Freepik.com/beststudio

Ketika berhubungan seks selama kehamilan, ada banyak hal yang dapat menimbulkan keraguan.

Mama mungkin merasa tidak “bersemangat” karena hormon dan mual di pagi hari. Lalu suami khawatir akan menyakiti Mama dan janin. Kekhawatiran lainnya adalah orgasme dan kontraksi rahim.

Jika Mama mengalami keraguan, diskusikan dengan dokter yang mengetahui kondisi Mama apakah Mama boleh berhubungan seks selama hamil.

Jika dokter memberi lampu hijau dan kehamilan Mama berisiko rendah, umumnya seks dan orgasme saat hamil itu aman.

Faktanya, pada penelitian 1.483 wanita hamil, ditemukan bahwa berhubungan seks tidak menginduksi kehamilan.

Para peneliti juga mencatat bahwa pada kehamilan berisiko rendah, seks tidak terkait dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau berat badan lahir rendah.

Hindari aktivitas seksual jika Mama memiliki kondisi berikut ini:

  • Bercak atau pendarahan,
  • Serviks tidak kompeten,
  • Vasa previa (ketika pembuluh tali pusat berjalan terlalu dekat dengan serviks),
  • Plasenta previa (ketika plasenta menutupi leher rahim),
  • Ketika ketuban pecah,
  • Mengalami kehamilan beresiko tinggi.

Seperti apa rasanya orgasme kehamilan pada tiap trimester?

Editors' Pick

Trimester Pertama

Trimester Pertama
Freepik/gpointstudio

Seks pada trimester pertama mungkin terasa hebat. Atau sebaliknya, Mama mengalami banyak hambatan, misalnya, Mama bersemangat di menit pertama dan merasa mual di menit berikutnya.  

Di sisi lain, tubuh sudah menjadi lebih sensitif — payudara misalnya, mungkin lebih lembut saat disentuh. Ini membuat lebih mudah dirangsang oleh suami.

Libido juga bisa meningkat. Hal-hal ini, bersama dengan pelumasan alami dapat menghasilkan orgasme yang lebih cepat dan memuaskan.

Tetapi sebagian ibu hamil mungkin tidak mengalaminya. Ketidaknyamanan kehamilan dan libido yang menurun membuat mereka tidak ingin berhubungan intim.

Trimester Kedua

Trimester Kedua
Freepik.com/racool_studio

Setelah melewati mual dan gejala kehamilan lainnya, seks dan orgasme selama trimester kedua mungkin yang paling menyenangkan.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin Mama alami:

  • Orgasme mungkin lebih menyenangkan. Ini dapat disebabkan karena peningkatan aliran darah selama kehamilan. Ini berarti rahim dan area vagina lebih membesar, sehingga jadi lebih sensitif. Biasanya ini membuat seks jadi lebih menyenangkan dan orgasme lebih mudah.
  • Mama mungkin merasakan kontraksi atau kram rahim pasca-orgasme. Ini sangat normal dan bahkan terjadi ketika Mama tidak hamil. Jangan khawatir, kontraksi ini bukan persalinan dan Mama tidak akan melahirkan. Kram umumnya akan mereda dengan istirahat.
  • Perut mungkin terasa sangat keras. Ini adalah kejadian umum lainnya selama orgasme, hamil atau tidak. Tetapi dengan kulit yang meregang dan perut yang lebih panjang, kemungkinan besar akan lebih merasakan sensasi ini.
  • Pelepasan hormon lebih banyak dari biasanya. Tubuh sudah memproduksi lebih banyak oksitosin (hormon cinta) selama kehamilan. Mama akan melepaskan lebih banyak lagi saat orgasme.

Trimester Ketiga

Trimester Ketiga
Unsplash/Ignacio Campo

Seks secara umum mungkin lebih sulit di trimester ketiga. Salah satu penyebabnya adalah perut yang makin membuncit.

Di sisi lain, Mama juga mungkin mengalami kesulitan untuk mencapai orgasme. Janin mendominasi rahim, otot-otot mungkin tidak dapat berkontraksi sepenuhnya untuk mencapai klimaks.

Apakah Orgasme Menyebabkan Persalinan?

Apakah Orgasme Menyebabkan Persalinan
Unsplash/Jimmy Conover

Sebagian besar dari kita pernah mendengarnya. Salah satu saran untuk mempercepat hari perkiraan lahir yang terlewat adalah dengan berhubungan seks.

Jika Mama mempercayainya, maka tidak heran jika Mama percaya jika orgasme dapat menyebabkan kontraksi persalinan. Sehingga Mama takut akan mengalami persalinan prematur setelah berhubungan seks.

Ini mitos ya, Ma. Berhubungan seks tidak menyebabkan persalinan. Sebuah penelitian dilakukan tahun 2014.

Ibu hamil dibagi menjadi 2 kelompok, yang berhubungan seks dua kali seminggu dan tidak. Hasilnya, peneliti tidak menemukan perbedaan waktu yang signifikan untuk persalinan.

Jadi seks tidak meningkatkan risiko persalinan spontan. Kabar baiknya, kehamilan membuat hormon dan libido meningkat. Jika kehamilan berisiko rendah, sangat aman untuk mengalami orgasme.

Nah, jadi sekarang Mama sudah mengetahui keamanan orgasme, sensasi pada tiap trimester dan, dan serta mitos orgasme. Jika ragu, diskusikan hal ini dengan dokter ya, Ma.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Baca juga:

The Latest