Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Mendokumentasikan Proses Persalinan!

Mendokumentasikan proses persalinan ada banyak yang perlu dipertimbangkan lho, Ma

30 Mei 2018

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Mendokumentasikan Proses Persalinan
Unsplash/Seth Doyle

Melahirkan memang proses yang jarang-jarang terjadi ya, apalagi ini momen spesial dalam hidup Mama.

Untuk itu, biasanya beberapa pasangan ingin mengabadikan momen berharga ini agar bisa dikenang hingga tua nanti. Apalagi saat proses persalinan nanti ada beragam ekspresi penuh cerita. yang bisa dipotret.

Sekarang foto-foto selama proses persalinan sudah menjadi tren tersendiri, sehingga banyak pasangan yang membutuhkan jasa birth photography. Perihal untuk mendokumentasikan proses persalinan, Mama dan pasangan juga harus memperhatikan beberapa ketentuan yang ada ya.

Tujuannya agar semua yang terlibat di dalam proses persalinan nantinya bisa merasa nyaman.

Popmama.com sudah merangkum beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mendokumentasikan selama proses persalinan berlangsung.

1. Pertimbangkan perlu atau tidaknya melakukan dokumentasi

1. Pertimbangkan perlu atau tidak melakukan dokumentasi
Pixabay/Herney

Sebelum melakukan dokumentasi selama proses persalinan, Mama dan pasangan harus berdiskusi tentang ini terlebih dahulu. Perlu atau tidaknya, lalu sepenting apa mendokumentasikan ini bersama birth photography.

Kalau ini keinginan pasangan dan Mama kurang merasa nyaman jika kehadiran orang lain saat proses persalinan, sebaiknya ditolak secara baik-baik ya. Belum lagi kalau Mama merasa risih dengan kamera saat memotret dan merekam momen kelahiran.

Namun, jika Mama bersama nyaman dan ingin mengabadikan momen langka ini. Mama dan pasangan bisa mencari fotografer profesional dalam mendokumentasikan proses persalinan. Jadi, ada baiknya melakukan diskusi terlebih dahulu agar proses kelahiran Si Kecil bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Inilah 10 Foto Proses Melahirkan Terbaik di Tahun 2017

Editors' Pick

2. Ketahui kebijakan rumah sakit

2. Ketahui kebijakan rumah sakit
Unsplash/FilterGrade

Setiap rumah sakit itu punya kebijakan yang berbeda-beda lho. Jangan menyamakan peraturan di satu rumah sakit dengan rumah sakit yang lainnya ya, terutama terkait izin mendokumentasikan proses persalinan.

Biasanya untuk keluarga pendamping memang diperbolehkan jika berada di kamar bersalin, sedangkan kalau masuk ke kamar operasi pasti perlu izin khusus. Apalagi kamar operasi harus sebisa mungkin steril. Mulai dari peralatan operasi, kondisi udara hingga orang-orang yang bekerja di dalamnya.

Belum lagi, ukuran ruangan operasi juga akan menentukan jumlah maksimal orang. Jangan sampai adanya birth photography justru akan mengganggu proses persalinan yang sedang Mama lakukan ya.

Memang cukup ribet nih kalau ingin mendokumentasikan proses persalinan di ruang operasi karena ada banyak hal yang perlu diperhatikan.

Ada baiknya perlu berkonsultasi dengan pihak rumah sakit ketika berniat melakukan dokumentasi agar semua yang terlibat di proses persalinan ini bisa bekerja dengan baik.  

Ingat kenyamanaan Mama selama proses persalinan itu nomor satu ya!

Baca Juga: Tips Memilih Tempat Bersalin Saat Masa Persalinan Tiba

3. Diskusikan dengan dokter

3. Diskusikan dokter
Freepik/bearfotos

Saat sudah mantap untuk mendokumentasikan proses persalinan dan mengetahui kebijakan rumah sakit yang akan dijadikan tempat melahirkan, ini waktunya untuk berdiskusi dengan dokter ya.

Ma, ini bukan hanya persoalan ingin mengabadikan momen saja. Namun juga soal kenyamanan dokter yang akan bertugas selama proses persalinan. Mama bisa menuliskan perencanaan terlebih dahulu, lalu berdiskusilah dengan dokter.

Bicarakan tentang apa memungkinkan jika membawa fotografer saat proses persalinan berlangsung. Disini Mama dan pasangan harus bisa menyakinkan dokter yang nantinya bertugas, jika fotografer yang akan mengabadikan momen persalinan itu tidak akan mengganggu kinerjanya.

4. Buat perencanaan mengenai fotografer

4. Buat perencanaan mengenai fotografer
Unsplash/Glenn Carstens-Peters

Perencanaan itu penting ya, Ma. Apalagi ini untuk salah satu momen penting dalam hidup.

Mama dan pasangan perlu mempersiapkannya dengan sangat matang untuk masalah dokumentasi proses persalinan ini ya. Pastikan Mama sudah mempersiapkan ini pada trimester ketiga agar tidak terlalu mepet dan terburu-buru nantinya.

Di masa trimester ketiga, Mama dan pasangan sudah harus mulai mencari fotografer yang cocok untuk mengabadikan momen proses persalinan. Persiapan ini juga bisa membantu jadwal fotografer yang biasanya cukup padat.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan, Sebelum Foto Maternity

5. Pastikan mendapat fotografer yang profesional

5. Pastikan mendapat fotografer profesional
Unsplash/Stacey Rozells

Untuk mengabadikan momen yang langka ini perlu mencari fotografer yang sudah berpengalaman ya, Ma.

Mengabadikan proses kelahiran itu sebenarnya sangat indah lho, namun sensitif. Ini dikarenakan fotografer harus mengetahui waktu yang tepat untuk memotret dan kapan untuk berhenti. Untuk itu, fotografer yang Mama pilih setidaknya sudah pernah melakukan proses foto di dalam ruangan bersalin atau operasi.

Terkadang, saat masa-masa kontraksi Mama ingin sendiri. Ada juga yang ingin istirahat di tengah kontraksi dan tidak ingin diganggu. Pastikan jika fotografer mengerti dan terbiasa dengan budaya memotret di situasi seperti ini. Mama dan pasangan juga harus memberitahukan peraturan yang ada di rumah sakit karena setiap tempat punya kebijakan berbeda-beda.

5 pertimbangan di atas harus Mama dan pasangan perhatikan ya dalam mengabadikan momen persalinan Si Kecil. Intinya semua pihak ketika mendokumentasikan proses ini sama sekali tidak terganggu, terutama Mama sendiri.

The Latest