Bisa Dicoba, Cegah Kontraksi Palsu dengan Menghindari 4 Pemicunya

Meski tidak berbahaya, kontraksi palsu menyebabkan ketidaknyamanan di akhir trimester

1 November 2020

Bisa Dicoba, Cegah Kontraksi Palsu Menghindari 4 Pemicunya
Popmama.com/Fx Dimas
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Kontraksi palsu umum dialami oleh ibu hamil di trimester ketiga. Namun sebenarnya kontraksi ini dirasakan oleh Mama sejak usia kehamilan tujuh minggu. Tetapi karena ukuran rahim belum terlalu besar pada saat itu, jadi Mama tidak merasakannya.

Kontraksi semacam ini adalah persiapan rahim untuk persalinan, Ma. Meski tidak berbahaya, Mama harus dapat membedakan perbedaan kontraksi palsu atau kontraksi persalinan. Sehingga Mama dapat mengetahui kapan waktunya untuk pergi ke rumah sakit untuk bersalin.

Berita baiknya, kontraksi palsu dapat dihindari dengan mengetahui apa pemicunya, Ma. Untuk membantu Mama, Popmama.com merangkum beberapa pemicu kontraksi palsu di trimester ketiga.

Perbedaan Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Persalinan

Perbedaan Kontraksi Palsu Kontraksi Persalinan
Freepik

Seringkali kontraksi palsu sulit untuk dibedakan. Namun perbedaan yang pasti dapat dilihat dari waktu terjadinya, rasanya, serta lama dan seringnya kontraksi.

Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan:

  • Kontraksi palsu terjadi 1-2 kali dalam satu jam, beberapa kali muncul dalam sehari, tidak teratur, dan jarak waktu kontraksi tidak berdekatan. Sedangkan frekuensi kontraksi persalinan akan semakin sering mendekati waktu persalinan, teratur, dan jarak waktu antara kontraksi akan memendek.
  • Aktivitas fisik dapat menghentikan kontraksi palsu, namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh pada kontraksi persalinan.
  • Kekuatan kontraksi palsu tidak meningkat. Sebaliknya, kontraksi persalinan akan mengalami peningkatan, diiringi rasa nyeri yang makin bertambah menjelang persalinan.
  • Kontraksi palsu hanya terasa di bagian depan perut, sementara kontraksi persalinan dimulai dari bagian punggung bawah dan menyebar ke arah depan atau sebaliknya.
  • Kontraksi palsu hanya terjadi kurang dari satu menit, sementara kontraksi persalinan dapat terjadi hingga lebih dari satu menit.

Untuk mencegah terjadinya kontraksi palsu, hindari beberapa pemicunya berikut ini:

Editors' Pick

1. Dehidrasi

1. Dehidrasi
Freepik/yanalya

Salah satu hal paling umum yang memicu kontraksi palsu ialah dehidrasi. Saat hamil, kebutuhan tubuh akan cairan meningkat, Ma.

Mama membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung peningkatan volume darah, serta untuk menghasilkan cairan ketuban yang cukup dan mendukung sirkulasi janin yang sehat.

Saat kekurangan cairan, otot rahim akan mudah mengencang atau kram dan menyebabkan kontraksi palsu. Para ahli merekomendasikan untuk minum 10 gelas air setiap hari untuk mencukupi kebutuhan cairan ibu hamil.

2 Mengangkat beban berat

2 Mengangkat beban berat
freepik.com/reportazh

Bart Putterman, M.D, seorang dokter kandungan di Houstoun mengatakan, membawa beban yang berlebihan selama trimester ketiga juga dapat menyebabkan rahim mulai berkontraksi.

Rahim yang kian membesar, dapat menyebabkan mama kerap merasa otot perut seperti tertarik dan mudah menimbulkan kram. Jadi, hindari membawa beban terlalu berat saat hamil. Selain dapat menyebabkan kontraksi palsu, mengangkat beban terlalu berat juga meningkatkan risiko persalinan prematur, Ma.

3. Kandung kemih penuh

3. Kandung kemih penuh
parent24.com

Penyebab lainnya adalah kandung kemih yang penuh. Kok bisa, ya? Kandung kemih yang penuh bisa menyebabkan iritasi pada rahim yang dapat menimbulkan kontraksi.

Ini dapat jadi masalah untuk beberapa ibu hamil. Sebab di akhir kehamilan, janin semakin besar dan lebih berat sehingga memberi tekanan pada kandung kemih. Ini membuat kandung kemih terasa lebih penuh dan membuat Mama lebih sering buang air kecil di akhir kehamilan.

Tetapi, hal ini jangan diatasi dengan mengurangi asupan cairan, Ma. Sering-seringlah pergi ke kamar mandi. Meski melelahkan, hal ini akan segera berakhir, Ma.

4. Berhubungan intim

4. Berhubungan intim
Unsplash

Seks selama hamil juga sebenarnya bisa menyebabkan kontraksi palsu, lho. Ketika mengalami orgasme, tubuh melepas hormon oksitosin yang menyebabkan otot berkontraksi, termasuk otot di rahim.

Selain itu, sperma mengandung prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi rahim. Stimulasi puting selama hubungan intim juga bisa memicu kontraksi rahim.  Meski begitu, kontraksi palsu ini tidak membahayakan ibu hamil dan janin, demikian juga hubungan intim yang aman.

Itulah empat pemicu terjadinya kontraksi palsu. Kabar baiknya adalah kontraksi palsu ini membuat otot rahim mama berlatih untuk menyiapkan persalinan yang sebenarnya. Meski terkadang menimbulkan rasa sakit, yuk, ambil sisi positifnya.

Baca juga:

The Latest