Telapak Tangan Gatal Saat Hamil? Waspadai Kolestasis Obstetri

Bagi Mama mungkin dampaknya tak begitu terasa, tapi fatal bagi bayi

22 April 2020

Telapak Tangan Gatal Saat Hamil Waspadai Kolestasis Obstetri
Freepik/valeria_aksakova

Setiap Mama pasti mengharapkan tubuhnya sehat dan janinnya bertumbuh dengan baik selama kehamilan hingga tiba saatnya melahirkan nanti. Namun, seringkali muncul komplikasi-komplikasi selama kehamilan yang perlu segera ditangani agar tidak berdampak fatal, baik pada Mama maupun sang Janin. Salah satunya adalah kolestasis kehamilan.

Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi kolestasis kehamilan yang penting untuk Mama ketahui, dilansir dari thebump.com:

Apa itu kolestasis kehamilan?

Apa itu kolestasis kehamilan
Freepik/yanalya

Kolestasis kehamilan atau juga dikenal sebagai kolestasis obstetri adalah kondisi ketika empedu tersumbat saat kehamilan. Cairan pencernaan yang membantu memecah lemak dan diproduksi di hati, kemudian disimpan di kantong empedu ini menyumbat sehingga mengakibatkan cairan menumpuk di aliran darah. Biasanya kondisi ini berkembang pada trimester ketiga.

Editors' Pick

Gejala kolestasis kehamilan

Gejala kolestasis kehamilan
Unsplash/Anna Pritchard

Gejala pertama kolestasis kehamilan yang biasanya muncul adalah rasa gatal yang intens di telapak tangan dan kaki. Karena kondisi hati terpengaruh, kemungkinan ibu hamil akan menderita penyakit kuning. Tandanya adalah warna kulit yang menjadi lebih kuning dari biasanya dan kekuningan pada bagian mata.

Jika Mama mengalami gejala-gejala di atas, dokter mungkin akan menyarankan tes darah untuk mendiagnosis penyebab pasti kondisi kesehatan Mama.

Penyebab kolestasis kehamilan

Penyebab kolestasis kehamilan
https://www.pexels.com/photo/pregnancy-pregnant-motherboard-parenthoof-57529/

Penyebab kolestasis kehamilan ini dicurigai dipicu oleh naik-turunnya hormon selama masa kehamilan. Kolestasis kehamilan merupakan kondisi yang langka. Hanya satu dari 1.000 ibu hamil yang berisiko untuk mengalami kondisi ini. 

Kolestasis kehamilan banyak ditemukan pada wanita keturunan Chili atau Skandinavia. Mereka berisiko lebih tinggi daripada wanita kebanyakan dari ras lainnya. Namun bukan berarti kita boleh mengabaikan kondisi ini. Meski memiliki risiko yang lebih rendah, Mama sebaiknya tetap mewaspadai gangguan kesehatan ini.

Dampak kolestasis kehamilan pada bayi

Dampak kolestasis kehamilan bayi
pixabay.com/karlajara

Kolestasis kehamilan menyebabkan rasa gatal pada bagian-bagian tubuh Mama. Tetapi dampaknya bukan hanya itu. Kolestasis kehamilan bisa sangat berbahaya bagi bayi karena semua kelebihan empedu dari tubuh Mama, dapat membebani kondisi organ hatinya yang masih sangat rentan. 

Mengatasi kolestasis kehamilan

Mengatasi kolestasis kehamilan
Freepik/pressfoto

Jika kehamilan Mama telah cukup matang, dokter akan melakukan persalinan segera untuk mencegah bahaya yang berdampak pada bayi. Tetapi, jika kehamilan Mama masih dianggap belum cukup waktu untuk melahirkan, dokter akan mengawasi dengan seksama dan intensif kondisi paru-paru bayi. Apabila paru-paru bayi dirasa sudah cukup kuat, maka dokter akan melakukan persalinan. 

Sementara memantau kesiapan janin, dokter akan meresepkan obat untuk membantu mengatasi rasa gatal dan meningkatkan fungsi hati Mama.

Bila Mama merasakan tanda-tanda gejala di atas, jangan ragu untuk sesegera mungkin menghubungi dokter kandungan agar mendapatkan diagnosis, penanganan, dan pengobatan yang terbaik. 

Semoga informasi ini membuat Mama lebih memerhatikan kondisi tubuh, ya!

Baca Juga:

The Latest