TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kemampuan Sosial Emosional Bayi: Tahapan Perkembangan dan Red Flag

Kemampuan sosial dan emosional bayi akan memengaruhi kecerdasannya saat tumbuh nanti

Freepik/cookie_studio

Hubungan yang penuh cinta memberi kita rasa nyaman, aman, percaya diri, dan dorongan. Tidak hanya orang dewasa, bayi pun bisa merasakan manfaatnya. Dari situ bayi dan anak belajar membentuk persahabatan, mengomunikasikan emosi, dan menghadapi tantangan.

Hubungan yang kuat dan positif juga membantu bayi mengembangkan kepercayaan, empati, belas kasih, dan rasa benar dan salah.

Mulai dari kelahiran, bayi belajar siapa mereka dengan cara mereka diperlakukan oleh orang di sekitarnya. Melalui interaksi sehari-hari, orangtua, kerabat, dan pengasuh mengirim pesan kepada bayi misalnya pintar, manis, disayang oleh keluarga, Mama senang menghabiskan waktu bersamanya. Pesan-pesan ini membentuk harga diri bayi.

Perkembangan sosial adalah kondisi ketika bayi dapat merespons dengan baik keadaan di sekitarnya. Sedangkan perkembangan emosional ini berhubungan dengan kemampuan bayi dalam mengenali, memahami, serta mengendalikan emosi yang ia rasakan.

Setiap bayi memiliki kecepatan berkembang yang berbeda-beda. Namun, Mama juga harus waspada terhadap gangguan perkembangan yang berkepanjangan.

Perkembangan ini sangat penting dan akan terus berkembang seiring dengan waktu. Popmama.com telah merangkum informasi soal tahapan, gangguan yang harus diwaspadai dan tips lainnya untuk Mama.

Apa itu Perkembangan Sosial Emosional Bayi?

Freepik/pch.vector

Perkembangan sosial adalah kondisi ketika bayi dapat merespons dengan baik keadaan di sekitarnya. Sedangkan perkembangan emosional ini berhubungan dengan kemampuan bayi dalam mengenali, memahami, serta mengendalikan emosi yang ia rasakan.

Kemampuan sosial dan emosional bayi akan memengaruhi kecerdasannya saat tumbuh nanti.

Tahapan Perkembangan Sosial Emosional

Pixabay/platinumportfolio

0-3 Bulan

Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan melakukan kontak mata dengan Mama, mengeluarkan suara, dan memainkan wajah dengan tangan.

Mama dapat melihat senyum bayi di usia 2 bulan.

3-6 Bulan

Si Kecil mulai mengenali dan merespons jika namanya dipanggil. Ia juga mulai menunjukkan ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang lain.

6- 9 Bulan

Bayi akan memilih untuk berinteraksi dengan orang yang ia kenal saja. Di sini bayi juga mulai belajar takut akan perpisahan. Si Kecil merasa kesal dan takut jika berjauhan dengan Mama. Ini ditunjukkannya dengan menangis saat ditinggal. Bayi juga sangat menikmati permainan cilukba dan menunjukkan ketertarikan kepada bayi lain dengan menatapnya.

10-12 Bulan

Bayi sudah mulai menikmati kebersamaan dengan bayi, balita, atau anak kecil lainnya. Meskipun belum sepenuhnya bisa bermain dengan mereka. Bayi sedang memperhatikan anak-anak. Namun di usia ini, si Kecil semakin takut untuk ditinggal oleh Mama atau orang terdekatnya. Ia pun akan lebih waspada saat bertemu dengan 'orang asing'.

Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Freepik/v.ivash

Setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing, Ma. Namun ada beberapa tanda bahaya gangguan perkembangan yang harus diwaspadai. Misalnya jika pada usia berikut bayi belum dapat melakukan tonggak perkembangan tertentu, seperti:

  • Di usia 6 bulan jarang  menunjukkan senyum atau ekspresi kesenangan lain.
  • Di usia 9 bulan kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
  • Di usia 12 bulan sering tidak merespons panggilan namanya.
  • Di usia 15 bulan belum bisa mengeluarkan kata.
  • Di usia 24 bulan belum bisa mengeluarkan gabungan dua kata yang berarti.
  • Di segala usia tidak memiliki kemampuan bersosialisasi atau berinteraksi.

Cara Mendukung Perkembangan Sosial Emosional Bayi

freepik.com/alexander_safonov

Dukungan orangtua sangat penting untuk perkembangan bayi. Berikut beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mendukung perkembangan sosial emosional bayi:

  • Ajak si Kecil bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang untuk mengasah kemampuan sosialnya.
  • Ajak bayi untuk melakukan playdate dengan bayi lain, bermain di taman, atau mengikuti kelas baby gym. Ini akan membantunya belajar berinteraksi dengan bayi lain sejak usia dini. Semakin cepat ia berinteraksi dengan bayi lain, semakin baik pula kemampuan sosialnya.
  • Melakukan metode perawatan responsif, yaitu mencocokkan metode pengasuhan Mama dengan apa yang dibutuhkan bayi.
  • Mendukung perkembangan keterampilan bayi, memberi mereka bantuan yang cukup sehingga mereka dapat menguasai tantangan tanpa menjadi frustrasi.
  • Bersikap penuh kasih sayang.
  • Bantu bayi merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya.

Kemampuan sosial dan emosional adalah hal yang penting untuk seseorang kelak. Jadi, ini sebaiknya diasah sejak dini ya, Ma.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan!

Baca juga:

The Latest