TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ini Alasan Ilmiah Mengapa Garam Berbahaya untuk Bayi

Ketahui berapa banyak kadar garam yang aman bagi si Kecil

Pxhere

Ma, sebenarnya bayi dan anak-anak hanya membutuhkan sangat sedikit garam, lho dalam makanannya. Karena, sebenarnya garam sendiri sudah terkandung dalam asupan yang dikonsumsi sehari-hari.

Bayi yang minum ASI, kebutuhan garam di tubuhnya sudah terpenuhi dari ASI, sedangkan bayi yang mengonsumsi susu formula pun, sudah mendapatkan kadar garam yang jumlahnya hampir sama dengan yang didapat bayi lewat ASI, melalui susu yang ia minum.

Saat si Kecil mulai makan makanan padat, takaran garam diharapkan alami dari makanan yang dimakannya saja, tanpa tambahan lagi. Alasannya, ginjal bayi belum dapat mengolah garam berlebihan yang terkandung dalam makanan.

Selain itu, sebaiknya Mama juga harus menghindari pemberian makanan siap saji atau yang diawetkan kepada si Bayi. Mengingat, makanan siap saji yang tidak dibuat khusus untuk bayi, mengandung kadar garam yang tinggi.

Apa Sih Bahayanya?

Pixabay/Avitalchn

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi garam, berisiko besar mengalami obesitas dan hipertensi.

Jadi, selain untuk melindungi ginjalnya, membiasakan anak tidak makan makanan yang terlalu banyak garam sedari dini, akan membantu anak untuk tak terbiasa mengonsumsi makanan tinggi garam yang bisa terus berlanjut hingga dewasa nanti.

Tak hanya berkaitan dengan obesitas saja, penelitian sebelumnya juga mengaitkan asupan garam yang tinggi terhadap tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Menurut peneliti Quanhe Yang dari National Heart Lung and Blood Institute, mengurangi konsumsi natrium pada anak-anak bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan mereka.

Jadi, jangan ragu untuk membatasi asupan garam dalam makanan si Kecil ya, Ma!

Kadar Garam yang Direkomendasikan

Pexels

Menurut NHS, maksimum jumlah garam yang direkomendasikan bagi anak-anak usia dibawah 1 tahun adalah dibawah 1 gram per harinya atau setara dengan 0,4 gram sodium.

Perlu Mama ketahui, saat ini banyak makanan yang walaupun diproduksi untuk anak, namun tetap mengandung kadar garam yang tinggi. Karena itu, sangat penting bagi Mama untuk selalu memeriksa informasi nutrisi pada yang akan dibeli.

Biasanya, kandungan garam dalam kemasan makanan ditunjukkan dalam angka sodium. Sebagai panduan kasar, makanan yang mengandung lebih dari 0.6 gram sodium per 100 gram dianggap tinggi garam. Mama bisa menghitung jumlah garam dalam makanan dengan mengalikan jumlah sodium sebesar 2,5. Misalnya, 1 gram natrium per 100 gram sama dengan garam 2,5 gram per 100 gram.

Salah satu cara mengurangi asupan garam pada anak yang bisa Mama lakukan adalah dengan menghindari makanan ringan yang asin seperti keripik dan biskuit. Mama bisa menggantinya dengan makanan ringan yang rendah garam seperti buah kering atau potongan buah segar.

Selain itu, mengolah sendiri makanan si Kecil adalah pilihan terbaik yang bisa Mama lakukan. Dengan membuat sendiri makanan si Kecil, Mama bisa mengontrol kadar garam dalam makanannya.

Happy cooking, Mama! 

Yuk, sehatkan sekeluarga!

The Latest