TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Pasteurisasi MPASI agar Tidak Terkontaminasi Bakteri

Pasteurisasi penting dilakukan setelah MPASI diolah agar aman dari celah bakteri, Ma

Freepik/freepik

Makanan pendamping ASI (MPASI) yang Mama berikan pada si Kecil harus dalam keadaan bersih dan steril. Tentu makanan yang dikonsumsi si Kecil harus menjadi manfaat, bukan jadi penyebab penyakit.

Agar MPASI yang telah Mama masak tetap terjaga kebersihannya, pemanasan makanan penting dilakukan setelah makanan dipindahkan dari panci ke dalam wadah. Pasteurisasi merupakan proses pemanasan yang dapat dilakukan dengan suhu antara 60 hingga 100 derajat celcius.

Diketahui perpindahan makanan setelah dimasak ke wadah dapat memicu kontaminasi bakteri, Ma. Untuk itu, pasteurisasi penting untuk dilakukan agar MPASI terhindar dari bakteri.

Berikut ini Popmama.comtelah merangkum penjelasan cara pasteurisasi MPASI agar tidak terkontaminasi. Simak, yuk, Ma!

1. Siapkan kukusan yang sudah dididihkan

Freepik/valeria_aksakova

MPASI yang telah dimasak dari panci kemudian dipindahkan ke dalam wadah berpotensi terkontaminasi karena terdapat celah dari proses pemindahan makanan. Sesuai dengan penjelasan Dokter dan Ahli Gizi Komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, Mama perlu menghangatkan kembali makanan setelah dimasak.

Mama dapat melakukan proses pasteurisasi untuk memanaskan makanan. Cara pertama, MPASI yang telah Mama pindahkan ke dalam wadah harus dimasukkan ke dalam kukusan yang telah dipanaskan dengan air mendidih.

2. Matikan api agar suhunya turun

Freepik/wirestock

MPASI yang dimasukkan ke dalam kukusan harus dalam keadaan terbuka. Setelah MPASI dimasukkan ke dalam wadah, Mama dapat matikan api agar suhunya turun. 

Diketahui dalam proses pasteurisasi suhu kukusan harus berada di bawah 100 derajat celcius, atau paling tidak mencapai angka 72 derajat celcius. Mama dapat matikan api segera setelah makanan dimasukkan ke dalam panci, ya, Ma.

3. Tutup selama 15 detik

Freepik/drobotdean

Setelah MPASI dimasukkan kukusan, segera tutup agar tidak ada celah bakteri yang masuk, ya, Ma. Tutup kukusan selama kurang lebih 15 detik.

Menurut penjelasan Dokter Tan Shot Yen, waktu 15 detik ini diperkirakan suhu dapat mencapai 72 derajat celcius untuk memanaskan makanan.

4. Segera keluarkan makanan dengan cepat

Freepik/senivpetro

Setelah MPASI berhasil dipanaskan di dalam kukusan dengan suhu di bawah 100 derajat celcius selama 15 detik, segera keluarkan MPASI dengan cepat agar tetap terjaga kebersihannya.

Selama proses pemindahan makanan, Mama perlu bergerak dengan cepat agar tidak ada celah bakteri yang masuk ke dalam makanan, ya, Ma.

5. Masukkan ke kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat celcius

Pexels/difisher

Setelah dikeluarkan dari kukusan dan ditutup dengan rapat, MPASI dapat dimasukkan ke dalam kulkas jika makanan ingin disimpan dalam waktu yang lama. 

Penyimpanan MPASI di dalam kulkas dapat membantu kandungan yang ada dalam MPASI tetap terjaga serta terhindar dari kontaminasi bakteri. Setelah itu, Mama dapat memberikan MPASI kapan pun pada si Kecil.

Pasteurisasi Dapat Menjaga Makanan Aman Dikonsumsi Kapan Pun

Freepik/prostooleh

Pasteurisasi bukan hanya menjaga makanan agar tidak terkontaminasi bakteri setelah dimasak aja, Ma. Proses pemanasan ini juga perlu dilakukan agar MPASI bisa dikonsumsi kapan pun.

Mama juga dapat memberikan MPASI pada si Kecil tanpa harus dihangatkan kembali karena telah melalui proses pasteurisasi sebelumnya. Dengan ini, MPASI juga dapat dibawa ke mana saja terutama saat perjalanan jauh karena bisa langsung dimakan, Ma.

Nah, itu dia informasi mengenai cara pasteurisasi MPASI agar tidak terkontaminasi bakteri. Makanan yang Mama berikan pada si Kecil harus steril agar manfaat yang ada di dalamnya juga dapat bekerja secara maksimal.

Semoga bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest