TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bayi Penderita Gizi Buruk di Cianjur Meninggal Dunia

Sang Mama, Ipah Masripah (23), tidak memegang uang sepeser pun saat bayinya sedang kritis

Freepik/Jcomp

Seorang bayi berusia tujuh bulan yang menderita gizi buruk dikabarkan meninggal dunia. Bayi tersebut meninggal saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Kabupaten Cianjur.

Usai diselidiki lebih lanjut, ternyata bayi itu merupakan salah satu warga Kampung Singareret, RT 3 RW 3, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Mirisnya, bayi ini meninggal karena terlambat mendapat penanganan rumah sakit akibat terkendala biaya dari orangtuanya.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang bayi penderita gizi buruk di Cianjur meninggal dunia.

1. Kendala biaya menjadi alasan utama kondisi bayi semakin buruk hingga meninggal dunia

Freepik/Jcomp

Bayi berusia tujuh bulan dinyatakan meninggal dunia usai menderita gizi buruk. Ipah Masripah (23) selaku sang Mama sempat menolak tawaran dari Puskesmas untuk membawa bayinya ke rumah sakit.

Ia beralasan tidak memiliki biaya untuk membayar tagihan rumah sakit nantinya. Diketahui bayi tersebut hanya memiliki berat 4 kilogram.

Kondisi semakin diperparah karena bayi juga memiliki penyakit penyerta lainnya, seperti infeksi paru-paru dan mengalami dehidrasi parah.

Ipah mengatakan ketika kondisi bayinya sedang kritis, dia tidak memiliki uang sepeser pun. Padahal, bidan sudah menyarankan untuk segera membawa sang Bayi ke rumah sakit.

2. Sang Mama tidak mendaftarkan bayinya untuk imunisasi

Freepik/freepik

Ipah yang berprofesi sebagai buruh pabrik ini lebih lanjut bercerita jika dirinya dianjurkan membuat surat keterangan tidak mampu dan akhirnya bisa membawa bayinya ke rumah sakit.

Dari situ, Ipah mendapat ketarangan jika bayinya menderita gizi buruk. Ternyata, Ipah tidak mengikutsertakan bayinya imunisasi. Alasannya karena setiap ada jadwal imunisasi, anaknya selalu dalam kondisi demam dan panas.

3. Bayi tidak terdaftar di BPJS

Freepik/ijeab

Elis Hanny Windyalaras, MKep, Kepala Puskesmas Kademangan, Kecamatan Mande mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menangani kasus bayi kurang gizi ini.

Ia menjelaskan jika setelah sebulan dilakukan pemantauan, kondisi gizi bayi sempat meningkat. Namun sayangnya Ipah dan pihak Puskesmas mengalami lost contact karena bayi tidak pernah lagi dibawa ke Posyandu.

Bidan mendiagnosis bayi mengalami sesak karena adanya penarikan dinding dada, infeksi berat paru-paru, demam, diare, hingga dehidrasi berat.

Selain terkendala masalah biaya, bayi ini juga tidak terdaftar di BPJS. Sehingga, membuat kondisinya semakin sulit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Itu tadi informasi mengenai bayi penderita gizi buruk di Cianjur meninggal dunia. Semoga ke depannya tidak akan ada kasus seperti ini lagi ya, Ma.

Baca juga:

The Latest