TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penting Ma, Mengajarkan Anak Cara Berinternet yang Aman

Kejahatan dapat terjadi di mana saja, termasuk melalui internet

Unsplash/Julia Coimbra

Di zaman modern seperti ini, internet bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali bagi anak-anak. Bahkan, mungkin telah dianggap sebagai kebutuhan. 

Mengingat internet termasuk sarana pendukung beragam aktivitas. Mulai dari urusan sekolah, pekerjaan, dan hiburan. Namun, kemudahan dan kecanggihan internet belum tentu menjamin keamanan penggunanya, Ma. 

Maka, sudah sepatutnya bagi para orangtua untuk selalu mendampingi anak dan memberikan edukasi tentang berinternet secara aktif. Hal ini bertujuan agar keamanan anak tetap terjaga karena kejahatan juga bisa terjadi melalui internet keluarga

Sebagai panduan, berikut beberapa cara aman berinternet bagi anak yang mungkin dapat Mama dan Papa ajarkan mulai sekarang. Dikutip dari press release resmi Google yang diterima Popmama.com. 

1. Berhati-hati terhadap data diri sendiri maupun orang lain

Unsplash/Dan Nelson

Selalu nasehati anak mama untuk tidak membagikan data dirinya secara lengkap saat menggunakan internet. Misalnya, nama lengkap, nama orangtua kandung, tanggal lahir, alamat email, alamat rumah, kata sandi, tanda pengenal diri, nomor rekening bank, atau nomor kartu kredit. 

Meski pesan tersebut dikirim oleh situs percaya, beri tahu anak untuk tidak langsung mengklik link atau membalas pesannya. Hal ini karena situs resmi tidak akan meminta data diri melalui pesan singkat atau email

Apabila ada permintaan tersebut, sebaiknya abaikan saja. Lalu, lakukan pengecekan dengan mengakses akun melalui situs resmi atau aplikasinya secara langsung. 

Selain menjaga data diri pribadi, beri pemahaman juga pada anak untuk tidak membagikan data pribadi orang lain tanpa izin karena mungkin saja dapat disalahgunakan.

2. Selalu waspada terhadap URL atau link

Unsplash/Oleg Magni

Ingatkan anak untuk senantiasa waspada terhadap peretasan akun. Dengan cara memberitahu mereka agar tidak mengklik URL atau link mencurigakan yang diterima melalui pesan singkat dan sosial media. 

Biasanya, link yang mencurigakan ditandai dengan domain blog. Padahal, apabila situs resmi yang memberikan informasi, pasti diawali dengan "https".

Jadi, ajarkan anak untuk teliti sebelum mengakses link tertentu. Jangan sampai terkecoh karena peretas akun bisa saja membuat link palsu yang mirip dengan situs resmi aslinya, Ma. 

3. Hindari untuk mengunduh aplikasi mencurigakan

Unsplash/Rami Al-Zayat

Perlu diketahui bahwa tidak semua aplikasi dapat digunakan dengan aman. Maka, ajarkan anak untuk selalu berhati-hati. Jangan sampai mereka mengunduh aplikasi berbahaya. 

Arahkan anak untuk selalu mengunduh aplikasi langsung dari sumber yang terpercaya. Misalnya, Google Play Store pada perangkat android yang sudah jelas terlindungi keamanannya oleh Google Play Protect. 

Ajarkan juga pada anak mama agar melakukan pemeriksaan perangkat secara rutin dan hapus aplikasi yang sudah tak terpakai. Selain itu, beri tahu anak untuk selalu membaca kebijakan privasi, mengaktifkan fitur pembaruan otomatis, dan hanya memberi akses terhadap data sensitif pada apliasi yang terpercaya. 

4. Perbarui software secara berkala

Unsplash/Clint Patterson

Pastikan anak selalu memperbarui perangkat lunak (software) pada gadget secara berkala, Ma. Baik itu browser, sistem operasi, plugin, dan editor dokumen. 

Ajarkan mereka untuk mengetahui kapan harus memperbarui perangkatnya. Apabila ada pemberitahuan untuk memperbarui perangkat, sebaiknya arahkan anak agar melakukannya segera. 

5. Waspada terhadap peniruan identitas

Unsplash/Oleg Magni

Kejahatan di dunia maya dapat terjadi dalam bentuk atau cara yang beragam. Salah satunya dengan cara identitas tiruan yang dibuat oleh orang tidak bertanggungjawab. 

Dengan cara meretas atau mengambil alih akun secara paksa dan menggunakannya tanpa sepengetahuan pemilik identitas aslinya. Hal ini tentu berbahaya karena mungkin saja akun identitas tiruan tersebut dimanfaatkan untuk penipuan. 

Apabila anak menerima pesan dari seseorang yang dikenal, tetapi isi pesannya terasa aneh, jangan membalasnya. Berhati-hatilah karena mungkin akun kenalan anak tersebut telah diretas. 

Beberapa contoh pesan yang mencurigakan, yaitu:

  • pesan yang meminta uang karena keadaan darurat,
  • pesan yang berisi informasi seseorang meminta pertolongan di suatu tempat jauh, atau
  • pesan yang berisi pengakuan seseorang telah dicuri dan tidak bisa ditelepon. 

6. Gunakan jaringan dan koneksi yang aman

Unsplash/Praveen kumar Mathivanan

Pastikan bahwa anak mama dan papa selalu menggunakan jaringan dan koneksi yang aman saat berselancar di dunia maya. Terlebih, saat akan mengakses informasi yang sensitif. 

Selain itu, beri tahu anak untuk berhati-hati ketika menggunakan WiFi publik. Jaringan ini mungkin saja tidak dienkripsi sehingga siapapun yang ada di jaringan tersebut bisa memantau aktivitas anak di internet. 

7. Hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari kejahatan internet

Unsplash/Justin Heap

Selain memberi edukasi agar anak dapat berinternet dengan nyaman dan aman. Mama dan Papa juga sebaiknya mengarahkan mereka untuk melakukan beberapa tindakan berikut ini:

  • Pegang kendali penuh atas akun 

Arahkan anak untuk selalu memegang kendali secara penuh atas akunnya sendiri, Ma. Salah satunya dengan mengatur setelan privasi keamanan pada akun Google yang sesuai pada kebutuhan mereka. 

  • Lindungi diri dengan kata sandi yang kuat

Beri tahu anak untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama pada akun berbeda. Tambahkan juga informasi pemulihan akun untuk membantu apabila akun keluar tiba-tiba dan perlu kembali mendapatkan akses. 

Cara yang mungkin dapat diterapkan, yaitu membuat kata sandi dari campuran huruf, angka, dan simbol, hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak melalui informasi tanggal lahir atau nama, mengganti kata sandi secara berkala, serta jangan menyimpan kata sandi sembarangan agar tidak diakses orang lain. 

  • Utamakan keamanan dengan verifikasi 2 langkah

Amankan akun dengan fitur verifikasi 2 langkah sehingga meminimalisir peluang oleh peretas. Dengan mengaktifkan verifikasi 2 langkah, akun anak akan lebih terlindungi. 

Itulah beberapa hal penting tentang internet keluarga yang sebaiknya orangtua sampaikan dalam mendampingi anak menggunakan internet dan cara aman berinternet. Semoga dapat Mama terapkan sehingga anak tidak mengalami kejahatan di dunia maya. 

Baca juga:

The Latest