TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mengajarkan Anak Membaca Peta dengan Mudah

Belajar membaca peta banyak manfaatnya lho!

unsplash.com/anniespratt

Apakah si Anak sudah mulai belajar membaca peta? Biasanya, anak mulai mengenal peta lewat pelajaran ilmu pengetahuan sosial di kelas 3 atau 4 SD.

Tapi tanpa Mama sadari, buku cerita dan majalah anak kadang memuat peta sederhana. Seperti peta harta karun atau peta menuju kerajaan di kisah dongeng.

Banyak anak mengeluh bahwa belajar membaca peta sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh proses belajar yang terlalu cepat dan padat.

Siswa langsung disodori peta dengan banyak simbol, warna, serta nama-nama kota. Wajar, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah waktunya relatif singkat.

Nah, Mama bisa membantu si Anak belajar memahami peta di rumah.

Bagaimana cara mengajarkan peta pada anak? Yuk, simak tips jitu dari Popmama.com di bawah ini!

Awali dengan Petunjuk Arah

Pxhere

Untuk lebih mudah memahami peta, awali dengan mengajarkan Si Anak membaca arah. 

Ada petunjuk arah umum seperti kanan-kiri, depan-belakang, dan atas-bawah. Petunjuk umum ini sebaiknya diajarkan sejak ia masih balita.

Selanjutnya adalah arah mata angin, boleh diawali dengan 4 arah utama terlebih dahulu. Pada umumnya, arah Utara menunjuk ke atas di sebidang peta.

Nah, Mama tinggal melengkapi untuk Timur, Barat dan Selatan.

Setelah Si Anak memahami 4 arah mata angin utama, tambah dengan 4 lainnya yaitu Timur Laut, Barat Laut, Barat Daya, dan Tenggara. Nggak perlu terburu-buru, matangkan dulu memahami 4 arah utama.

Belajar membaca mata angin nggak hanya dilakukan dengan peta, bisa juga menggunakan kompas atau petunjuk manual yang Mama buat di rumah.

Misal Mama memasang tanda Utara di pintu depan, selanjutnya minta si Kecil untuk menentukan ketujuh arah lainnya dengan memanfaatkan benda-benda di sekitar.

Belikan Atlas

Pxhere

Setelah memahami cara membaca petunjuk arah, belikan atlas untuk Si Anak. Gak perlu menunggu ia masuk kelas 3 atau 4, Mama bisa memberikan atlas sejak ia baru masuk SD.

Biarkan ia melihat-lihat dulu setiap gambar peta dan bendera-bendera negara. Semakin familiar, melihat peta Indonesia terbalik pasti secara refleks ia betulkan.

Lanjutkan dengan menunjukkan lokasi rumah, terletak di pulau apa dan kota mana. Tunjukkan peta pulaunya saja secara spesifik, lalu perlihatkan lokasinya jika dilihat dari kenampakan Indonesia secara utuh.

Setelah memahami lokasi rumahnya sendiri, ajak Si Anak mencari rumah Oma, Om, Tante, dan saudara lainnya.

Jika ia sudah memahami cara mencari lokasi, Mama bisa melanjutkan ke pengenalan simbol-simbol dan perbedaan warna.

Dimulai dari simbol segitiga untuk gunung, biasanya gunung berapi yang masih aktif diberi warna merah dan yang tidak aktif dengan warna hitam.

Lalu jelaskan apa bedanya warna hijau tua, hijau muda, oranye, dan kuning pada penampang daratan.

Buatkan Puzzle dari Peta

Pixabay/mikesween

Di sekolah, anak-anak juga mendapatkan pelajaran membaca peta buta. Bentuknya berupa satu atau beberapa gambar pulau tanpa keterangan apapun. Lalu siswa diminta untuk menuliskan nama pulau dan beberapa nama kota besar di dalamnya. Nah, pelajaran ini yang biasanya dianggap sulit oleh anak-anak.

Untuk melatihnya, Mama bisa membuatkan mainan dari peta.

Bagaimana caranya?

Belilah peta lembaran atau memotong satu halaman dari atlas. Tempelkan di atas selembar karton tebal lalu potong-potong secara acak sehingga membentuk puzzle. Mintalah Si Anak menata ulang potongan puzzle itu menjadi utuh kembali. Berikan contoh berupa peta utuh untuk memudahkannya.

Permainan menyusun puzzle peta ini bisa membantunya memahami letak-letak kota dan daerah. Belajar membaca peta jadi terasa menyenangkan karena dikemas dalam bentuk permainan.

Nah, itulah cara mengajarkan peta pada anak. Selamat mencoba, Ma!

Baca juga:

The Latest