TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Penyebab Rambut Rontok pada Anak

Awas, rambut rontok pada anak bisa merupakan pertanda penyakit serius

Freepik/prostooleh

Rambut rontok adalah masalah yang umum dialami orang dewasa dan lansia. Seiring dengan bertambahnya usia, penggunaan produk perawatan rambut yang tidak cocok, gaya hidup yang tidak sehat, atau pun adanya penyakit yang diderita, dapat memicu kerontokan rambut.

Tetapi masalah ini ternyata bukan hanya didominasi orang dewasa dan lansia saja. Anak-anak juga bisa mengalami rambut rontok hingga lebih dari 300 helai per harinya.

Berbeda dengan orang dewasa, rambut rontok pada anak bisa mengindikasikan adanya penyakit yang diderita meskipun kerontokan rambut sendiri tidaklah berbahaya.

Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa penyebab rambut rontok pada anak yang penting diketahui orangtua:

1. Alopecia areata

Freepik/Towfiqu999

Kerontokan rambut anak bisa disebabkan oleh penyakit autoimun yang dinamakan alopecia areata. Alopecia areata menyerang folikel di mana tempat rambut bertumbuh sehingga membuat rambut rontok dan kepala botak. Bentuk alopecia aerata bisa bermacam-macam seperti pitak di beberapa area kepala atau bahkan di seluruh kepala.
 

2. Trikotilomania

Freepik/tayhifi5

Trikotilomania adalah kebiasaan buruk di mana anak senang mencabuti rambut mereka. Ini adalah bagian dari gangguan OCD. Kebiasaan ini membuat anak mencabuti rambut mereka secara sengaja karena faktor gangguan kejiwaan.

Trikotilomania sendiri bukan disebabkan karena penyakit di kulit kepala. Tetapi kebiasaan ini harus dihentikan seiring dengan mengobati gangguan kejiwaan yang diderita anak.

3. Tinea kapitis

Freepik/Cookie-studio

Tinea kapitis adalah infeksi kulit kepala yang disebabkan karena penularan jamur. Tinea kapitis menyebabkan anak mengalami bercak bekas rambut rontok yang berbentuk titik-titik hitam. Pada area yang terkena tinea kapitis akan bersisik dan memerah. 

Selain rambut rontok, tinea kapitis ditandai dengan demam dan kelenjar bengkak.

4. Effluvium telogen

Freepik/Cookie-studio

Effluvium telogen adalah kondisi di mana rambut berhenti tumbuh alias siklus pertumbuhan rambut yang terganggu. Rambut-rambut ini pun menua dan rontok.

Effluvium telogen bisa disebabkan karena demam tinggi, pasca operasi, trauma emosional, hingga cedera. 

5. Malnutrisi

Freepik/nakaridore

Tak bisa dipungkiri, nutrisi berperan penting dalam tumbuh-kembang anak. Termasuk pertumbuhan rambut yang sehat. Apabila anak tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang, kerontokan rambut pun tak dapat dihindari. 

Masalah lain terkait malnutrisi yang mungkin mengintai anak yang mengalami kerontokan rambut adalah anoreksi dan bulimia. Anak yang menjalani diet vegetarian atau diet rendah protein mungkin juga akan mengalami kerontokan rambut.

6. Hipotiroidisme

Freepik/user20678629

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon yang dibutuhkan untuk mengendalikan metabolisme toboh. Salah satu gejalanya adalah rambut rontok. Obat hormon dapat membantu memperbaiki kondisi ini, tetapi butuh waktu yang cukup lama agar rambut tumbuh normal kembali.

7. Mengikat rambut terlalu kencang

Freepik.com/@user18526052

Bagi mama yang memiliki anak perempuan, tentu sangat menyenangkan mendandaninya dengan berbagai gaya rambut. Tetapi jangan sampai kesenangan ini membawa dampak buruk bagi kesehatan rambut anak. Pasalnya, mengikat rambut atau menyisir rambut terlalu kencang dapat menyebabkan kerontokan rambut anak.

Apabila anak terbiasa dikuncir atau dikepang, sesekali biarkan rambutnya tergerai bebas agar kulit kepala dan rambut bisa beristirahat.

Itu dia beberapa penyebab rambut rontok pada anak yang perlu diketahui. Apabila kerontokan rambut anak lebih dari 300 helai setiap harinya, jangan ragu berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan diagnosis dan saran perawatan yang tepat.

Baca juga:

The Latest