TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Persiapkan Yuk, Ini Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Mama

Yuk intip 3 caranya, Ma!

Unsplash/MatheusFerrero

Dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia 2020 yang digelar pada 08 Maret 2020, Andalan sebagai brand kesehatan reproduksi di Indonesia, menggelar acara bertajuk Perempuan Indonesia, Perempuan Andalan’.

Acara ini merupakan sebuah bentuk inspirasi dan motivasi terhadap perempuan Indonesia untuk meningkatkan rasa percaya diri, berani mengambil peran dalam peningkatan kesehatan reproduksi perempuan Indonesia, serta menjadi sahabat perempuan lainnya untuk menginspirasi dalam hak kesehatan reproduksi.

Data komnas menunjukkan 800 persen kekerasan pada perempuan terjadi pada tahun 2019, termasuk meningkatnya angka kematian perempuan di setiap tahunnya.

Hal ini merupakan dampak dari perempuan yang tidak bisa memahami kesehatan reproduksinya sendiri, khususnya bagi para anak remaja.

Tidak sedikit jumlah remaja perempuan yang mengalami kesehatan reproduksi yang buruk.

Kondisi reproduksi yang tidak sehat biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya ialah kehamilan yang tidak direncanakan.

Oleh sebab itu, Mama perlu mempersiapkan remaja perempuannya agar memiliki reproduksi yang sehat, simak berikut ini yang telah Popmama.com rangkum

1. Dimulai dari lingkungan di sekolah

Unsplash/Javiertruba

Mulailah dengan mengajarkan perbedaan antara perempuan dan laki laki, beri tahu ia bahwa sistem reproduksi antara dua gender ini sangat berbeda.

Mama perlu ingatkan kepadanya bahwa tidak boleh ada yang menyentuh beberapa bagian vital yang terdapat pada tubuh.

Mama bisa mengajarkan tentang edukasi seks dari usia sedini mungkin, sebagai contohnya Mama bisa mengenalkan alat reproduksi pada anak yang masih duduk di sekolah dasar melalui gambar kartun atau animasi yang menarik.

2. Jelaskanlah mana mitos dan mana yang fakta

aartiivf.com

Orangtua adalah sumber pertama anak dalam mendapatkan pendidikan seks.

Namun, informasi yang diberikan terkadang didapat secara turun temurun dengan fakta yang belum teruji secara medis atau tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Hal inilah yang biasa disebut dengan mitos.

Mitos banyak terjadi di daerah-daerah terpencil dengan akses seadanya, namun tidak menutup kemungkinan jika mitos masih diterapkan di kota-kota besar dan maju.

Remaja yang menerapkan hal-hal mitos seputar kesehatan reproduksi pada kehidupan sehari-hari tentunya dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan reproduksinya.

Untuk itu sangat penting bagi Mama  agar biaa memberikan informasi yang tepat pada remaja Mama, alangkah lebih baik jika hal tersebut merupakan informasi langsung dari dokter yang berkompeten.

3. Jadilah Mama yang cerdas dan inisiatif

Pexel/pixabay

Seorang Mama dituntut agar menjadi inisiatif untuk mengedukasi dirinya sendiri serta anak remajanya, seperti dalam mencari informasi secara online yang datanya tentu bisa di pertanggungjawabkan.

Mama pun dapat menanyakan secara langsung kepada dokter atau bidan yang kompeten.

Awareness dari perempuan sangatlah diperlukan, sebab ia akan menjadi seorang Mama.

Maka itu, perlu adanya pendidikan seks pada masa remaja karena masih banyak yg tidak mengerti hal-hal tentang reproduksi, misalnya dalam kasus mengenai kontrasepsi yang masih tergantung suami, padahal seharusnya ditentukan oleh diri sendiri bukan dari suami.

Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest