TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Waspada! Kasus Cacar Monyet Sudah Terdeteksi di Singapura

Seorang pelancong yang lakukan transit di Singapura dinyatakan positif mengidap cacar monyet

visitsingapore.com

Kasus cacar monyet telah ditemukan di beberapa negara di dunia. Akhir-akhir ini, Kementerian Kesehatan Singapura telah melaporkan penemuan kasus cacar monyet pada seorang pelancong yang transit di Bandara Changi pada minggu lalu.

Berdasarkan informasi yang sudah beredar, pelancong tersebut dikabarkan terbang dari Barcelona dan tiba di Bandara Changi pada 1 Juni 2022 lalu. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Sydney di hari yang sama.

Pelancong tersebut akhirnya dinyatakan positif mengidap cacar monyet saat tiba di tempat tujuannya Sydney, Australia, pada 3 Juni 2022.

Berikut Popmama.com berikan rangkuman beberapa fakta tentang kasus cacar monyet yang sudah masuk Singapura secara lebih detail.

1. Pelancong tetap berada di area transit holding

Pexels/Anna Shvets

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, pelancong tersebut tetap berada di area transit holding di Bandara Changi sampai keberangkatannya ke Sydney pada hari yang sama. Pelancong itu juga disebut tidak mengunjungi area lain di Bandara Changi.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan Singapura menyebut bahwa sampai saat ini belum ada risiko penularan usai datangnya pelancong tersebut.

"Karena kasusnya tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini belum ada risiko penularan komunitas yang signifikan," kata Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari CNA.

2. Pemerintah Singapura lakukan pelacakan

Freepik/jcomp

Sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit, pemerintah Singapura tengah melakukan pelacakan kontak terhadap dua penerbangan yang ditumpangi oleh pelancong tersebut.

"Kami melakukan pelacakan kontak untuk dua penerbangan yang terdampak. Mungkin ada yang sudah melakukan kontak dengan pelancong di area transit bandara," tutur pihak Kementerian Kesehatan Singapura.

Sampai saat ini, belum ditemukan adanya kontak erat terkait kasus tersebut. Selain itu, belum ada pula kebijakan untuk melakukan karantina. Meski demikian, pihak Kementerian Kesehatan Singapura sudah mendapatkan sebanyak 13 orang yang menjadi suspek.

Jumlah suspek tersebut akan diawasi melalui panggilan telepon setiap harinya selama 21 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan status perkembangan kesehatan mereka.

Jika mereka melaporkan gejala yang menunjukkan adanya infeksi cacar monyet, maka mereka akan segera mendapat perawatan dan dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular demi menjalani evaluasi.

3. Singapura terakhir mendeteksi kasus cacar monyet pada 2019

Pexels/Kin Pastor

Kasus ini sebenarnya bukan yang kali pertama bagi Singapura. Dilansir dari laporan CNA, Singapura terakhir mendeteksi kasus cacar monyet pada tahun 2019.

Saat itu, seorang laki-laki asal Nigeria yang berusia 38 tahun tiba di Singapura pada 28 April 2019. Ia pun akhirnya dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut pada 8 Mei di tahun yang sama. Laki-laki itu kemudian pulih dan dipulangkan dari NCID pada 24 Mei 2019.

Oleh sebab itu, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, pada 28 Mei 2022 berkata bahwa seharusnya Singapura 'tak perlu heran' jika cacar monyet terdeteksi kembali di negara itu.

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab Singapura sudah seperti jalur penghubung internasional, sehingga ada begitu banyak pelancong dari berbagai negara yang berdatangan untuk transit.

Jadi itulah rangkuman informasi tentang penyakit cacar monyet yang sudah masuk ke Singapura. Meski hingga saat ini belum masuk ke Indonesia, hendaknya selalu waspada agar diri sendiri dan keluarga tidak terpapar penyakit cacar monyet di kemudian hari.

Baca juga:

The Latest