TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Harga Vaksin Corona Dijual Mulai Rp73.000, Begini Sederet Faktanya!

Bio Farma akan mulai uji klinis vaksin mulai bulan depan

Pexels/cottonbro

Sebanyak 2.400 calon vaksin dari Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, Cina tiba di Indonesia. Calon vaksin virus Corona ini akan mulai diuji klinis oleh Bio Farma dan fasilitas di dalam negeri lain sebagai vaksin Covid-19.

Ribuan calon vaksin itu diterima Bio Farma pada 19 Juli 2020 lalu. Di mana kandidat vaksin itu akan diuji klinis tahap tiga oleh Bio Farma. Diketahui, pengembangan vaksin ini adalah salah satu langkah dari perseroan ini untuk menekan dan menghilangkan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Kalau uji klinis dan uji lainnya berjalan lancar, mengutip dari berbagai keterangan, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan pemulihan Ekonomi Nasional Erick Tohir mengungkapkan bahwa vaksin ini kemungkinan siap edar pada 2021 mendatang.

Bagaimana sederet fakta tentang vaksin ini? Berapa harga vaksin Corona? Berikut Popmama.com rangkum sederet informasinya.

1. Diperkirakan dijual dengan harga mulai Rp73.000 per dosis

Freepik

Diperkirakan untuk harga vaksin Corona ini berkisar antara USD5-USD10 atau jika dirupiahkan antara Rp73.000-Rp145.000 per dosisnya. Meski begitu, untuk saat ini sebenarnya belum ada harga tertentu untuk vaksin Corona ini. Karena masih di tahap pengujian.

“Tentunya kita belum bisa menetapkan harga, vaksinnya sendiri kan belum ditemukan. Nah, USD5-USD10 itu adalah informasi dari Bio Farma terkait vaksin yang baru. Jadi, vaksin baru itu standar harganya antara USD5-USD10,” jelas Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam video Kompas TV di Youtube.

Sementara itu, ada vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman yang juga sedang akan proses tahap uji coba.

2. Calon vaksin diberi nama CoronaVac

Pixabay/enriquelopezgarre

Vaksin yang disebutkan di atas disebut CoronaVac. Nama CoronaVac adalah nama kandidat vaksin yang dibuat oleh Sinovac Biotech dan Cina.

Vaksin ini sudah tiba di Indonesia dan sudah dibawa ke Bandung untuk dilakukan sederet uji coba lanjutan sehingga bisa masuk ke proses produksi.

3. Mulai produksi pada awal 2021 mendatang

Pixabay.com/weipenglin

Diketahui jika vaksin CoronaVac ini dilakukan uji klinis oleh Bio Farma pada Agustus 2020 dengan melibatkan 1.620 relawan dengan rentang usia antara 18-59 tahun dengan kriteria tertentu. Ketika ini berjalan lancar, maka Bio Farma akan bisa memproduksi pada kuartal I 2021 mendatang.

Bio Farma juga diketahui mempersiapkan fasilitas produksi dengan kapasitas maksimal di 250 juta dosis.

“Menurut perhitungan dari Bio Farma, dengan uji klinis 3 bulan, kemudian masih harus ada tentunya analisis terhadap uji klinis dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Paling cepat awal tahun depan 2021 sudah mulai produksi massal. Habis produksi baru vaksinasi,” ujar Bambang di Kompas TV.

Itulah tadi sederet fakta tentang vaksin antara pemerintah RI dengan Sinovac Biotech. Selain calon vaksin kerja sama ini, Lembaga Eijkman juga bergerilya untuk menciptakan vaksin dalam negeri. Dua langkah ini diambil pemerintah sebagai jalan untuk menghentikan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca juga:

The Latest