TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Korea Selatan Izinkan Penggunaan Darurat Obat Covid-19 Lagevrio

Ada sejumlah efek samping yang akan dirasakan dari obat tersebut

Pexels/Karolina Grabowska

Kabar terbaru datang dari Korea Selatan, yang mengizinkan pemakaian obat darurat Lagevrio untuk Covid-19.

Hal ini disampaikan langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Korea Selatan, yang menyetujui penggunaan darurat obat Covid-19 buatan Merck and Co Inc, yakni Lagevrio, pada Rabu (23/3/2022) lalu.

Walau sifatnya darurat, namun obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, anak dan remaja usia 18 tahun ke bawah.

Bagaimana kandungan dan efek dari obat tersebut? Berikut Popmama.com rangkum fakta-faktanya dari berbagai sumber secara lebih detail. 

1. Kandungan Lagevrio dan cara pemakaiannya

Pexels/cottonbro

Dilansir dari Reuters, Lagevrio mengandung Molnupiravir dan merupakan obat antivirus oral kedua yang diizinkan di Korea Selatan (Korsel), setelah Paxlovid dari Pfizer Inc.

Obat Lagevrio hanya akan diizinkan untuk pasien Covid-19 yang berusia 18 tahun atau lebih, tidak dapat dikonsumsi oleh ibu hamil, dan mereka yang tidak dapat menggunakan obat pil Paxlovid.

Untuk pemakaian obat, Lagevrio diminum dua kali sehari sebanyak empat pil dengan jarak 12 jam.

Seperti Paxlovid yang telah diizinkan di Korsel pada Desember tahun lalu, Lagevrio harus diminum selama 5 hari.

Para ahli juga sangat menyarankan pasien untuk meminumnya segera setelah mereka mengalami gejala, karena berdasarkan data uji klinis, obat tersebut terbukti dapat mengurangi tingkat rawat inap dan kematian sekitar 30 persen.

2. Efek samping obat Lagevrio

Pexels/Karolina Grabowska

Obat ini jelas memiliki efek samping dan dapat dirasakan oleh sebagian orang. Berikut efek samping obat Lagevrio yang bisa dirasakan, yakni:

Efek samping umum: dapat memengaruhi hingga 1 dari 10 orang, antara lain:

  • Diare
  • Mual
  • Merasa pusing
  • Sakit kepala

Efek samping yang jarang terjadi: dapat memengaruhi hingga 1 dari 100 orang, antara lain:

  • Muntah
  • Ruam
  • Gatal-gatal

Efek samping atau reaksi yang jarang terjadi ini bisa saja dialami oleh sebagian orang.

3. Lagevrio adalah obat alternatif untuk pasien Covid-19 yang memiliki penyakit

Pexels/CDC

Dilansir Korea Herald, Pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa keputusan persetujuan penggunaan obat Lagevrio dibuat atas dasar kebutuhan untuk menghadirkan pengobatan alternatif.

Di tengah lonjakan kasus Covid-19 bagi pasien berisiko tinggi yang tidak bisa meminum obat yang ada, karena penyakit tertentu yang berkaitan dengan ginjal atau hati.

Pemerintah pun telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan batch Lagevrio, nantinya akan mencakup pasokan yang diharapkan cukup untuk 10 ribu pasien Covid-19.

Obat tersebut juga telah mendapatkan persetujuan bersyarat atau darurat di 15 negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

4. 400 ribu kasus baru Covid-19 di Korea Selatan

Freepik/lifeforstock

Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan hampir 400 ribu kasus baru dan rekor kematian tertinggi pada Kamis (24/3/2022).

Negara ini melaporkan 395.598 infeksi baru pada tengah malam, yang berarti 10.822.836 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Ini berdasarkan data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

KDCA juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterima hingga Senin (21/4/2022) tengah malam, 32,48 juta orang atau 63,3 persen dari total populasi telah menerima suntikan booster dan 44,46 juta orang atau 86,6 persen telah divaksinasi lengkap.

Nah, itu tadi beberapa informasi mengenai perizinan obat darurat untuk Covid-19 di Korea Selatan. Pasalnya angka kasus di sana masih cukup tinggi.

Baca juga:

The Latest