TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

6 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Berantai ‘Serial Killer’ Wowon Cs

Beberapa korban adalah anggota keluarga Wowon sendiri, bahkan ada yang disetubuhi terlebih dulu

IDN Times/Imam Faishal

Kasus ‘serial killer’ atau pembunuhan berantai yang menggemparkan Indonesia beberapa minggu belakangan masih menjadi perhatian publik. Penyebabnya karena motif dari para pelaku melakukan pembunuhan terhadap 9 orang korban atas dasar uang.

Wowon Erawan alias Aki yang menjadi otak dari kasus ini menyatakan siap untuk menjalani hukuman terhadap perbuatan kejinya bersama kedua orang pelaku lainnya. Pelaku selanjutnya merupakan teman Wowon yaitu Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.

Kasus ini bermula dari ditemukannya mayat satu keluarga yang tewas di sebuah rumah kontrakan di Bantar Gebang, Kota Bekasi pada 12 Januari 2023 lalu. Identitas mereka yang meninggal dunia ialah mantan istri Wowon, Ai Maimunah serta anaknya, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.

Sementara itu, dua korban lainnya Dede Solehudin (pelaku) dan Neng Ayu yang masih berusia lima tahun bisa diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Ketiga korban tersebut tewas karena meminum racun tikus dan racun hama yang dicampurkan ke dalam kopi. Kopi tersebut diberikan oleh pelaku Dede yang juga ikut meminumnya.

Hasil dari pengembangan kasus tersebut, ditemukan fakta mengejutkan tentang suami Ai Maimunah yaitu Wowon yang ternyata dalang dari pembunuhan tersebut. Ditemukan juga fakta tentang kehidupan pribadi Wowon yang memiliki kasus kriminal lainnya.

Motif dari pembunuhan yang Wowon Cs lakukan pun sangat mengejutkan karena berkaitan dengan ilmu supranatural. Wowon mengaku bisa menggandakan uang pada korban-korbannya termasuk kepada rekannya yang membantu ia membunuh para korban tersebut.

Wowon menjanjikan kesuksesan dan kekayaan pada mereka, padahal Wowon hanya memanfaatkan hal-hal tersebut untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Berikut rangkuman Popmama.com tentang fakta terbaru pembunuhan berantai Wowon cs.

1. Kasus kematian satu keluarga di Bekasi berkaitan dengan kasus pembunuhan berantai di Cianjur

Pexels/katwilcox

Kasus temuan mayat satu keluarga Wowon di Bantar Gebang, Bekasi ternyata membuka jawaban dari kasus pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.

Kedua kasus tersebut memiliki keterkaitan karena Wowon Cs adalah pelaku pembunuhannya. Terdapat empat korban tewas di Cianjur yang dikuburkan di dalam tiga lubang yang berbeda. Mereka adalah Wiwin (mantan istri Wowon), Bayu (anak Wowon dan Wiwin), Noneng (mama dari Wiwin), dan Farida seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW).

2. Motif Wowon membunuh korbannya yang TKW atas dasar penggandaan uang

IDN Times/Imam Faishal

Diketahui, beberapa korban Wowon Cs adalah TKW. Wowon menjelaskan, pembunuhan berantai ini berangkat dari pembunuhan Siti, salah seorang TKW yang berhasil ia tipu dengan modus penggandaan uang.

“Padahal dari kantong, saya sudah menyiapkan amplop isi Rp5 ribu. Jadi saya bermain mata dengan Siti, supaya amplop yang dari kantong saya itu dipegang Siti. Saya mainkan dengan jelas dengan Siti. Terus saya tukar amplop isi lima ribu dari kantong saya dengan yang isi seribu dari Siti,” kata Wowon di Polda Metro Jaya pada Kamis (2/2/2023).

Siti yang percaya pada Wowon, terus mengirimkan uang kepada Wowon selama ia berada di Arab dengan harapan uangnya akan bertambah banyak. Uang Rp4 juta mengalir tiap bulannya ke Dede Solehudin yang kemudian dibagi dan disetor ke Wowon.

“Terus dari Dede itu kirim ke saya. Tapi sudah diambil duluan sebagian sama Dede. Kalau misalnya dikasih Siti Rp4 juta, lari ke Dede Rp1 juta, ke saya Rp3 juta,” kata Wowon.

Tak berapa lama, Siti kembali ke Garut untuk menagih uangnya ke Wowon. Namun, Wowon memintanya untuk pergi ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengambil uang tersebut. Siti kemudian percaya dan diantar oleh mertua Wowon yang bernama Noneng. Keduanya melompat ke laut dari atas kapal atas arahan Wowon.

Arahan itu diberikan dengan iming-iming akan kaya raya. Lagi-lagi keduanya percaya dan akhirnya Siti tewas tenggelam, sedangkan Noneng berhasil diselamatkan.

“Kamu pengin sukses? Ya pengin, katanya. Ya kalau pengin sukses berdua, coba berdua loncat dari kapal. Dia loncat bersama-sama berduyun-duyun. Yang satu meninggal (Siti), yang satu selamat (Noneng). Itu yang nomor satu (tewas) Siti,” kata Wowon dengan ekspresi tak bersalah.

Tak hanya Siti, seorang TKW lainnya bernama Farida pun menjadi korban dengan bujuk rayu yang sama oleh Wowon. Namun nahas, Farida tewas di tangan Duloh saat pulang ke Cianjur.

3. Wowon juga membunuh istri dan mertuanya karena dendam

Freepik

Fakta berikutnya tentang Noneng, mertua Wowon dari istrinya yang seorang TKW bernama Wiwin. Ia dibunuh oleh Wowon karena kesal tidak diberikan uang. Selama Wiwin menjadi TKW, ia mengaku kepada Wowon bahwa ia selalu menyetorkan uangnya kepada Noneng.

Selain itu, di tahun ke-7 Wiwin menjadi TKW, Wiwin pulang dari Malaysia membawa laki-laki lain. Wowon yang tidak terima dengan hal tersebut pun berniat membunuh Wiwin.

“Pulang dari Malaysia bawa laki-laki orang Batam katanya. Seharusnya kalau pulang dari mana juga harus pulangnya ke suami. Tapi dia pulangnya ke rumah Noneng, mertua saya. Aku dicuekin, ya aku merasa dendam,” kata Wowon.

Wiwin dan Noneng kemudian dijemput Dede dan mereka berdua diantarkan ke rumah Duloh. Sesampainya di rumah Duloh, Noneng diminta masuk dan terlebih dahulu dibujuk rayu agar mau bersetubuh.

Setelah bersetubuh, Noneng kemudian dibunuh dan dimasukan ke dalam lubang yang telah ia siapkan. Duloh menuruti semua perintah Wowon karena dijanjikan kesuksesan olen Wowon. Dengan mudah Duloh menjalankan semua perintah Wowon untuk membunuh mangsanya satu per satu.

“Setelah beres Ibu Noneng, terus Wiwin saya suruh masuk. Wiwin juga ngobrol dulu, abis Ibu dibunuh, langsung (dikubur) di satu lubang dua orang,” kata Wowon.

4. Anak-anak Wowon juga menjadi target pembunuhan

Pixabay/hunt-er

Wowon yang sudah berpengalaman membunuh orang pun, perlahan semakin berani untuk menghabisi nyawa orang lain. Korban Wowon selanjutnya adalah anaknya sendiri dengan istri terakhirnya Ai Maimunah yang bernama Bayu. Bayu masih berusia dua tahun.

Awalnya, Ai meminta Wowon untuk membawa Bayu agar diasuh. Wowon pun mengiyakan dan menyebut akan membawa Bayu ke Mataram agar diasuh oleh orangtuanya. Namun nyatanya, Wowon justru membunuh Bayu karena ia terlalu berisik dan rewel.

“Padahal itu bohong, itu alasan aku aja, mau aku bunuh. Anak itu rewel sekali. Tiap detik, tiap jam, tiap malam, padahal dikasih jajan, dia nangis melulu. Aku sudah malu sama tetangga. Aku suruh Pak Solihin (Duloh) aja. Udah aja bunuh aja. Iya oke, kata Pak Solihin,” ujar Wowon.

Berbeda dengan anak kandungnya, anak tiri Wowon bernama Ayu yang usianya masih 5 tahun juga dibunuh oleh Wowon dengan cara memberikan racun ke dalam kopi. Wowon meminta Ayu untuk meminum kopi tersebut. Namun, Ayu berhasil selamat dan berhasil menjelaskan informasi yang ia ketahui kepada pihak kepolisian.

“Iya, nggak tahu. Itu sudah kekhilafan saya, salah saya,” ujar Wowon.

5. Salah satu mantan istri Wowon dibunuh tanpa alasan

urbanasia.com

Wowon mengaku memiliki lima mantan istri yakni Wiwin (almarhum), Dedeh, Heni, Halimah (almarhum) dan Ai Maimunah (almarhum).

“Dari Ai Maimunah lari ke Iis Suryati yang sekarang,” kata Wowon.

Korban selanjutnya yang disasar oleh Wowon adalah Halimah. Namun, Wowon mengaku tidak mengetahui kapan ia memerintah Duloh untuk membunuh Halimah karena ia menghabisi nyawa Halimah tanpa alasan apa-apa.

“Iya begitu aja, Pak. Penginnya aku lakukan begitu (bunuh) aja,” kata Duloh.

6. Wowon menyesal dan menyatakan siap menjalani hukumannya

Dok. Istimewa

Setelah menghabisi sembilan nyawa korban-korbannya, Wowon mengaku menyesal dan bertaubat. Ia pun siap dihukum mati sebagai ganjaran pembunuhan berantai ini.

“Ya sekarang aku mau minta maaf sama keluarga. Ya saya sudah menjalankan, mengorbankan anak-anaknya. Yang korban juga, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya mau diapain juga saya siap. Iya saya siap (dihukum mati),” kata Wowon.

Itulah rangkuman beberapa fakta terbaru kasus pembunuhan berantai Wowon Cs. Seluruh pelaku sudah ditangani pihak kepolisian dan kita tunggu bersama hasil akhir dari hukuman para pelaku keji tersebut.

Baca juga:

The Latest