TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Makanan Tinggi Serat untuk Menu Sahur agar Kuat Puasa

Serat sangat membantu menjaga perut tetap kenyang

Freepik/rawpixel.com

Saat puasa, sahur merupakan kunci yang sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh agar sanggup menjalani aktivitas seharian.

Jika makanan yang dikonsumsi saat sahur adalah makanan yang benar, puasa tidak akan memengaruhi kondisi saat harus melakukan aktivitas yang cukup berat. Tubuh tetap berenergi walaupun aktivitasnya menguras banyak energi.

Akan tetapi, pernahkah Mama merasakan kelaparan yang sangat berat padahal sudah sahur sebelumnya? Bahkan, rasa lapar itu datang sebelum waktu siang hari tiba.

Pemicu mengapa seseorang bisa kelaparan padahal sudah sahur banyak, bisa jadi disebabkan oleh jenis makanan yang salah. Makanan yang mengandung sumber karbohidrat sederhana biasanya tidak akan bertahan lama mengganjal di perut, nasi contohnya. 

Orang Indonesia sering merasa tidak makan kalau belum makan nasi. Padahal nasi adalah makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan rendah serat. Makanya, bagi beberapa orang akan merasa lemas jika sahur dengan menu nasi.

Agar sahur bisa memberikan energi yang cukup selama seharian, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat. Serat akan membantu perut menjadi kenyang lebih lama dan sumber energi lebih stabil. 

Berikut ini sudah Popmama.com rangkumkan makanan apa saja yang tinggi serat dan baik dijadikan menu sahur. Simak penjelasannya sampai akhir ya, Ma!

1. Kurma sebagai makanan yang dianjurkan Rasul bisa menahan lapar seharian

Freepik/Kat_ka Dok. Jovee

Kurma adalah salah satu makanan yang disukai oleh Rasulullah saw. Memang buah ini memiliki keistimewaan bagi umat Islam. Banyak kisah yang menceritakan keajaiban buah kurma.

Saking istimewanya buah ini, bisa dikatakan kurma adalah makanan wajib yang harus ada di rumah. Sebab, mengonsumsi kurma adalah sunah dan kandungan gizi buah ini sangat tinggi. Rasulullah sendiri bilang bahwa,

Tidak akan kelaparan rumah tangga seseorang yang memiliki kurma di dalamnya,” (HR: Muslim).

Hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa kurma dapat memenuhi kebutuhan makanan manusia. Banyak juga yang membuktikan bahwa mereka kuat menjalankan puasa walau hanya mengonsumsi beberapa butir kurma dan segelas air putih. Tidak perlu heran, sebab kurma mengandung serat yang cukup tinggi. 

Kandungan gula pada kurma juga tinggi namun tidak membuat kenaikan level gula darah melonjak secara drastis. Jadi, cenderung aman dikonsumsi bahkan bagi penderita diabetes. Tentu bagi penderita diabetes dengan batasan jumlah tertentu.

2. Roti gandum dengan kandungan gandum yang lebih tinggi dari tepung terigu

Pixabay/Alexas_Fotos

Bisa juga menjadikan roti gandum sebagai menu sahur karena gandum merupakan makanan tinggi serat yang bisa menjaga rasa lapar. Roti gandum juga dinilai lebih praktis untuk dijadikan menu sahur.

Tetapi, usahakan untuk memilih roti gandum yang memiliki kandungan gandum lebih tinggi dari tepung terigu. Sebab banyak yang menjual roti gandum tetapi sebetulnya kandungannya lebih banyak tepung terigunya dibanding tepung gandumnya. Roti yang mengandung tepung terigu justru akan membuat rasa lapar lebih cepat.

3. Oat sebagai pilihan praktis untuk mendapatkan karbohidrat kompleks yang tinggi serat

Freepik/bublikhaus

Biasanya, saat sahur kita cenderung ingin mengonsumsi makanan yang praktis saja. Sebab, waktu yang dimiliki cukup terbatas dan beberapa orang merasa malas jika harus masak di waktu sahur.

Salah satu makanan tinggi serat yang cocok dijadikan pilihan menu sahur antara lain adalah oat. Oat mampu membuat rasa kenyang lebih lama jika dibandingkan dengan nasi putih. Mama pun bisa memilih jenis oat yang diinginkan. Ada yang harus dimasak di atas kompor, ada juga yang cukup hanya diseduh dengan air panas. Walaupun jenis ada oat yang dimasak, waktu memasaknya pun relatif singkat.

4. Ubi mengandung serat yang cukup tinggi dan bisa mengganjal perut selama seharian

Freepik/ dashu83

Ubi lebih umum dijadikan makanan berbuka di bulan puasa. Walaupun demikian, ubi juga baik dijadikan menu sahur. Sebab, ubi memiliki kandungan yang tinggi serat.

Cara mengolah ubi pun dinilai cukup mudah. Mama bisa merebus, mengukus, atau mengoven ubi sebentar. Walaupun ubi identik dengan kolak, mengonsumsi ubi juga bisa dipadukan dengan makanan asin lainnya loh, Ma.

5. Nasi merah sebagai pilihan pengganti nasi putih agar lebih lama kenyang

food.ndtv.com

Jika Mama tidak bisa lepas dari nasi, gantilah nasi putih menjadi nasi merah. Nasi merah termasuk salah satu makanan tinggi serat yang baik dikonsumsi saat sahur. Nasi merah merupakan karbohidrat kompleks yang mengandung serat yang lebih banyak.

6. Ragam sayur dan buah penting sebagai sumber serat dan juga vitamin serta mineral

freepik/valeria_aksakova

Selama puasa kebutuhan vitamin dan mineral juga harus dipenuhi. Makanan yang memiliki kandungan vitamin dan mineral banyak didapatkan dari sayuran dan buah. Sayuran dan buah menjadi salah satu menu yang harus ada saat sahur.

Selain mengandung vitamin dan mineral, sayur dan buah juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Serat pada sayur dan buah sangat baik untuk pencernaan. Sehingga, walaupun berpuasa selama sebulan penuh, Mama akan terhindar dari konstipasi jika rajin mengonsumsi sayur dan buah pada saat sahur dan berbuka.

7. Kacang-kacangan mengandung serat dan lemak yang dibutuhkan tubuh saat puasa

Freepik/azerbaijan_stockers

Makanan yang mengandung lemak juga sangat dibutuhkan tubuh. Lemak sangat penting untuk menjaga regenerasi sel tubuh. Apalagi berpuasa adalah momen dimana regenerasi sel tubuh meningkat.

Di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung serat yang tinggi dan baik untuk dijadikan menu sahur.

Kacang-kacangan yang bisa dikonsumsi selama sahur antara lain kacang panjang, buncis, kacang kedelai, kacang edamame, kacang almond, kacang mede, dan masih banyak jenis kacang-kacangan lainnya.

Kebutuhan serat saat sahur sangat diperlukan untuk menjaga perut tetap kenyang lebih lama.

Makanan tinggi serat juga sangat membantu menjaga energi tubuh untuk beraktivitas. Tetapi tidak hanya fokus pada serta, kebutuhan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan juga lemak perlu diperhatikan agar semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi.

Baca juga:

The Latest