TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Niat Puasa Tasua dan Asyura

Sebuah ibadah yang nilai keutamaannya satu tingkat di bawah puasa Ramadan

Pixabay/GregMontani

Puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang lebih utama setelah bulan Ramadan.

Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA yang berkata, Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat wajib (lima waktu) adalah salat malam.“

Hadis tersebut menguatkan betapa pentingnya puasa di bulan Muharram. Walaupun tidak sampai wajib seperti bulan Ramadan, meninggalkan puasa di bulan Muharram akan sangat disayangkan.

Ada beberapa puasa sunah di bulan Muharram yang dianjurkan untuk dikerjakan, antara lain puasa Tasu’a dan Asyura.

Puasa Tasu’a dan Asyura bertepatan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Agar nilai ibadah puasa kita bisa lebih baik lagi, Popmama.com mengajak Mama untuk kembali memperkaya ilmu ibadah seperti niat puasa Tasua dan Asyura serta amalannya dengan menyimak beberapa penjelasan berikut.

1. Keistimewaan 10 Muharram bagi umat Islam

Pixabay/jplenio

Pada tanggal 10 Muharram ada banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Banyak peristiwa penting yang dialami oleh para nabi terdahulu sehingga menjadikan tanggal ini sangat istimewa. 

Mulai dari diciptakannya manusia pertama yaitu Nabi Adam, diterimanya taubat Nabi Adam AS, diselamatkannya Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun, dilahirkannya Nabi Isa AS, dilahirkannya Nabi Ibrahim AS, dan masih banyak peristiwa penting lainnya.

2. Perintah melakukan puasa pada 10 Muharram

Pixabay/darksouls1

Ketika zaman Nabi Muhammad saw., puasa Asyura yang dilakukan pada 10 Muharram sudah umum dilakukan oleh kaum Quraisy. Bahkan, sebelum Islam datang. Rasulullah sendiri pun juga biasa melakukan puasa ini.

Suatu saat, Rasulullah melihat orang-orang Yahudi Madinah juga mengerjakan puasa ini. Mereka berpuasa sebagai tradisi yang dilakukan Nabi Musa AS sebagai bentuk syukur kepada Allah yang telah membebaskan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun.

Mengetahui hal itu Rasulullah pun berkata,

“Sesungguhnya aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” 

Dari peristiwa itulah Rasulullah pun memerintahkan agar umat Islam juga mengerjakan puasa Asyura.

3. Mengerjakan puasa Tasu’a dan Asyura

Freepik/rawpixel.com

Setelah perintah Rasulullah kepada umat muslim untuk mengerjakan puasa Asyura, muncul pertanyaan dari kalangan sahabat sebagaimana seperti apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA,

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.” 

Maka Rasulullah saw. menjawab, “Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan shaum pada tanggal 9 Muharram,” (H.R. Muslim, ath-Thabari, dan al-Baihaqi).

Namun, belum sempat mengerjakan puasa Tasu’a itu, ternyata Rasulullah saw. sudah wafat. Walaupun Rasulullah belum sempat melaksanakan puasa Tasu’a, para ulama lebih banyak yang bersepakat bahwa mengerjakan puasa Tasu’a sebelum puasa Asyura akan lebih sempurna nilai ibadahnya dibandingkan jika hanya mengerjakan puasa Asyura saja.

Walaupun ada juga yang membolehkan mengerjakan pada Asyura saja namun nilai ibadahnya menjadi tidak sesempurna yang mengerjakan puasa Tasu’a.

4. Niat puasa Tasu’a dan Asyura

Freepik/wayhomestudio

Adapun cara mengerjakan ibadah puasa Tasu’a dan Asyura adalah mengawalinya dengan niat. Niat sangat penting dalam ritual ibadah apa pun.

Sebab kedudukan suatu amal tergantung pada niatnya. Adapun bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura sebagai berikut.

Bacaan niat puasa Tasu’a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah Swt."

Bacaan niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Swt."

5. Keutamaan puasa Asyura

Freepik/Miltsova Dok. Jovee

Kita tahu bahwa puasa Asyura adalah ibadah yang diperintahkan Rasulullah untuk kaum muslimin mengerjakannya.

Tetapi, terlepas dari itu adalah sebuah perintah, puasa Asyura memiliki banyak keutamaannya, antara lain

- Puasa yang paling afdhol setelah puasa di bulan Ramadan

Rasulullah bersabda, "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram," (H.R. Muslim). 

- Tidak pernah Rasulullah lebih bersemangat untuk berpuasa daripada puasa Asyura dan puasa Ramadan

Ini sesuai dengan riwayat Ibnu Abbas ra. yang mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Nabi demikian perhatian dan bersengaja puasa yang lebih utama daripada puasa pada hari Asyura dan puasa bulan Ramadan.”

- Allah mengampuni dosa hamba-Nya pada satu tahun yang lalu

Ganjaran bagi orang-orang yang berpuasa di 10 Muharram pernah Rasulullah sampaikan, “Puasa (pada) hari Asyura, saya berharap Allah mengampuni dosa setahun lampau," (H.R. Muslim).

Mengetahui cara niat puasa Tasua dan Asyura serta segala ilmu terkait dengan ibadah ini semoga bisa menambah kesungguhan dalam menjalaninya. Memperkaya ilmu sebelum melakukan sebuah ibadah tentu akan berbeda nilainya. 

Baca juga:

The Latest