TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Makin Bergairah di Ranjang! Ini Obat Kuat untuk Perempuan

Puaskan pasangan dengan kekuatan seks yang maksimal!

Freepik/Racool_studio

Selain untuk laki-laki, obat kuat juga ternyata bisa membantu meningkatkan gairah perempuan saat bercinta. Meski begitu, jenis obat yang dikonsumsi oleh laki-laki, akan berbeda dengan perempuan.

Hingga sejauh ini, ada dua jenis obat kuat perempuan yang sudah disetujui dunia medis. Sedangkan, masih ada 1 jenis obat kuat perempuan yang hingga kini masih menjadi perdebatan.

Pada dasarnya, obat kuat perempuan dibuat karena adanya gangguan gairah seksual yang sangat umum terjadi. Namun sayangnya, hal ini masih kurang mendapat perhatian.

Kondisi ini disebut sebagai hypoactive sexual desire disorder (HSDD) dan dialami oleh 1 dari 10 perempuan. Jika kamu adalah salah satunya, maka kamu bisa mencoba salah satu obat kuat berikut ini yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Obat kuat Flibanserin untuk perempuan

Freepik/Racool_studio

Obat kuat perempuan yang paling awal dikeluarkan adalah Flibanserin. Obat ini pada dasarnya dibuat dengan tujuan untuk mengobati depresi. Namun, FDA kemudian menyetujuinya penggunaannya sebagai obat kuat.

Flibanserin bekerja dengan cara meningkatkan produksi hormon dopamine dan norepinefrin. Kedua hormon ini berperan penting untuk meningkatkan gairah seksual.

Flibanserin tersedia dalam bentuk pil dan perlu diminum secara teratur setiap hari, bahkan ketika sedang tidak berhubungan seks. Efek dari penggunaan obat Flibanserin biasanya akan mulai terasa di minggu ke-8 pemakaian, meski bisa juga lebih cepat.

Meski begitu, obat kuat perempuan yang satu ini tetap memiliki efek samping yang mungkin akan muncul pada penggunanya, seperti:

  • Pusing
  • Sulit tidur
  • Mual
  • Mulut kering
  • Badan lemas
  • Tekanan darah rendah
  • Pingsan

2. Obat kuat Bremelanotide untuk perempuan

Freepik/master1305

Selain Flibanserin, Bremelanotide juga bisa menjadi pilihan yang bisa digunakan untuk mengobati gangguan gairah seksual pada perempuan.

Biasanya, gangguan gairah seks pada perempuan didasari pada riwayat tertentu, seperti penyakit, masalah keluarga, gangguan mental, ataupun efek samping obat.

Obat kuat untuk perempuan ini tidak disarankan untuk perempuan yang sudah memasuki usia menopause dan ibu hamil. Berbeda dengan Flibanserin yang berbentuk pil, Bremelanotide justru digunakan dengan cara disuntikkan ke tubuh 45 menit sebelum berhubungan seksual.

Setelah meresepkannya, dokter akan mengajari cara menyuntikkan Bremelanotide, sehingga kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Suntikan Bremelanotide tidak boleh digunakan lebih dari satu kali dalam jangka waktu 24 jam.

Secara total, obat kuat perempuan ini tidak boleh digunakan lebih dari 8 kali dalam 1 bulan. Sama seperti obat-obatan lainnya, obat kuat perempuan yang satu ini juga bisa menyebabkan efek samping, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Tubuh terasa panas
  • Batuk-batuk, hidung tersumbat
  • Pusing
  • Memar dan nyeri di area bekas penyuntikan
  • Membuat warna gusi dan kulit (terutama bagian wajah dan dada) menjadi lebih gelap
  • Pada beberapa orang, Bremelanotide juga bisa menimbulkan alergi. Segera hubungi dokter apabila mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal, bentol, muncul ruam merah, dan pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah.

3. Obat kuat Viagra untuk perempuan dan laki-laki

Freepik/Racool_studio

Terakhir adalah Viagra. Pada dasarnya, Viagra merupakan obat kuat yang paling banyak dikonsumsi oleh para laki-laki karena khasiatnya untuk memperbaiki gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi.

Tak hanya untuk laki-laki, ternyata para peneliti berteori bahwa obat kuat ini juga memiliki efek seksual yang sama seperti yang dialami para laki-laki jika perempuan mengonsumsi obat tersebut.

Viagra diyakini akan meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh untuk melancarkan aliran darah. Pada perempuan, okisda nitrat ini akan meningkatkan pasokan darah ke area vagina dan klitoris.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association tahun 2008, para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi obat antidepresan dan Viagra mengalami peningkatan fungsi orgasme.

Meski begitu, hingga kini Viagra sebagai pengobatan untuk perempuan yang memilki gairah seksual rendah masih menjadi kontroversi. Pasalnya, FDA belum menyetujui obat tersebut untuk dikonsumsi perempuan dan kebanyakan dokter tidak akan meresepkannya.

Beberapa efek samping penggunaan Viagra, meliputi:

  • Masalah jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Masalah mata
  • Penyakit hati kronis
  • Penyakit ginjal.

Nah, itulah ketiga obat kuat untuk perempuan yang bisa kamu konsumsi. Penggunaan obat kuat perempuan hingga saat ini memang belum umum dilakukan.

Namun, bukan berarti hal itu tidak ada. Namun, agar lebih aman saat menggunakannya, konsultasikanlah hal tersebut lebih lanjut pada dokter. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest