TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Agar Cepat Langsing, Bolehkah Ibu Menyusui Diet Rendah Karbohidrat?

Ibu menyusui kerap berniat melakukan diet untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal

Freepik/rawpixel.com

Perempuan cenderung fokus untuk menjaga penampilan dengan memakai riasan wajah hingga melakukan diet. Perempuan percaya bahwa diet bisa menjaga penampilan tubuh tetap ideal sehingga kepercayaan diri meningkat. 

Namun, penampilan bisa menjadi masalah utama bagi ibu menyusui karena mereka cenderung memiliki bentuk tubuh yang lebih besar pasca melahirkan. Oleh karena itu, Mama kerap berniat melakukan diet untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal seperti sebelum melahirkan.

Salah satu cara yang sering dilakukan untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal adalah diet rendah karbohidrat. Akan tetapi, bolehkah ibu menyusui melakukan diet rendah karbohidrat?

Padahal, karbohidrat adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk menunjang tumbuh kembangnya. Agar Mama tidak khawatir lagi, berikut ini Popmama.com akan menjelaskan seputar diet rendah karbohidrat untuk ibu menyusui. 

1. Apa itu diet rendah karbohidrat?

Pixabay/Alexas_Fotos

Diet rendah karbohidrat adalah membatasi konsumsi karbohidrat terutama makanan yang mengandung gula, pasta, nasi, dan roti. Selama diet rendah karbohidrat, Mama wajib mengganti asupan karbohidrat dengan makanan yang mengandung protein alami, lemak, dan vitamin. 

Diet rendah karbohidrat dipercaya bisa menurunkan berat badan secara cepat sekaligus mencegah terserang diabetes. Oleh karena itu, diet rendah karbohidrat atau diet karbo kerap dijadikan pilihan diet bagi ibu menyusui untuk mengembalikan bentuk tubuh ideal. 

2. Diet karbo cocok untuk ibu menyusui, tapi perhatikan porsinya

Freepik

Berdasarkan catatan La Leche League International, diet karbo boleh dilakukan oleh ibu menyusui dengan beberapa syarat. Pertama, Mama harus mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein untuk mengganti asupan karbohidrat agar tidak memengaruhi kualitas ASI. Pasalnya, selama diet karbohidrat, Mama akan membatasi konsumsi roti, pasta, junk food, dan makanan yang mengandung gula. 

Catatan kedua adalah Mama harus mengetahui kondisi bayi terlebih dahulu. Ada bayi yang membutuhkan lebih banyak karbohidrat untuk tumbuh kembangnya, namun ada pula yang tidak. Apabila si Kecil membutuhkan lebih banyak karbohidrat, maka sebaiknya hentikan diet karbo yang Mama lakukan. 

Karbohidrat umumnya menyebabkan lapar dan membuat nafsu makan meningkat. Ketika Mama diet rendah karbohidrat, maka nafsu makan menurun yang bisa memengaruhi asupan nutrisi untuk si Kecil. Mama sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum melakukan diet rendah karbohidrat. 

3. Kebutuhan kalori saat menyusui

Freepik

Ketika menyusui, Mama setidaknya membutuhkan 1.800 kalori per hari. Kalori itu dibutuhkan tubuh untuk memproduksi ASI. Oleh karena itu, Mama sebaiknya mengonsumsi 50 gram karbohidrat per hari agar bisa diproses menjadi kalori. 

Perlu diingat bahwa kebutuhan kalori dan karbohidrat setiap ibu menyusui tentu berbeda. Hal ini disebabkan kondisi tubuh dan riwayat penyakit yang diderita masing-masing ibu menyusui. Yang patut diketahui adalah kekurangan asupan karbohidrat saat menyusui bisa berisiko negatif pada kesehatan seperti tubuh mudah lemas, nyeri perut, sering buang air kecil, dan mudah haus.

4. Kapan waktu yang tepat untuk diet rendah karbohidrat?

Freepik/spukkato

La Leche League Internasional menyarankan ibu menyusui melakukan diet rendah karbohidrat pada minggu keenam hingga kedelapan pasca persalinan. Apabila Mama khawatir diet rendah karbohidrat akan memengaruhi tumbuh kembang si Kecil, maka sebaiknya Mama melakukannya setelah bayi berusia enam bulan. 

Sebab, ketika berusia 6 bulan, bayi sudah mengonsumsi MPASI untuk menunjang kebutuhan nutrisinya. Agar proses diet tidak membahayakan Mama dan si Kecil, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi.

Setiap ibu menyusui tentu ingin menjaga penampilan, namun kesehatan Mama dan si Kecil adalah hal terpenting. Semoga informasi mengenai diet rendah karbohidrat saat menyusui ini bisa bermanfaat ya, Ma.

Baca juga :

The Latest