TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Begini Cara Menghadapi Kehamilan dan Tetap Bugar selama Masa Pandemi

Tak perlu khawatir, kehamilan tetap bisa berjalan lancar meski di masa pandemi

Pexels/Jonathan Borba

Pendemi Covid-19 masih berlangsung sejak Maret 2020. Untuk itu banyak ibu hamil yang merasa khawatir untuk menjalani kehamilan di masa pandemi.

Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, ILUNI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 1996 mengadakan sebuah webinar dengan tema Hamil, bersalin, dan KB selama COVID-19, Bugar selama pandemi, yang dilaksanankan pada Senin (14/12/2020).

Dalam webinar kali ini dipaparkan bagaimana menghadapi kehamilan saat pandemi, melakukan KB, dan tetap bugar dengan melakukan olah raga di rumah saja. Bagaimanapun olahraga membuat tubuh menjadi sehat dan meningkatkan imunitas jika dilengkapi makanan yang bergizi.

“Masyarakat umum tentu berpikir bahwa ibu hamil akan rentan terhadap virus covid-19. Nyatanya itu tidak benar, tidak ada bukti yang menunjukan kasus tersebut sampai saat ini,” ujar Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K),MPH saat memaparkan edukasi tentang kehamilan di masa pandemi covid-19.

Untuk itu Popmama.com telah merangkumkan beberapa informasi terkait tips tetap bugar menjalani kehamilan di masa pandemi.

1. Menghadapi kehamilan saat pandemi

Dok. ILUNI FKUI 96

Banyaknya rumor tentang ibu hamil selama pandemi ini sangat mengkhawatirkan. Seperti ibu hamil yang mudah terpapar virus corono dan akan mengalami keguguran. Ternyata hal tersebut belum bisa dibuktikan sampai saat ini.

Selama pandemi berlangsung, tentunya ibu hamil harus tetap melakukan pemeriksaan kehamilan. Walau belum adanya bukti ibu hamil mudah terpapar virus covid-19, namun tentunya harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Pemeriksaan antenatal perlu dilakukan hanya untuk tujuan utama yaitu menyiapkan persalinan. Namun, pemeriksaan ini bisa dilakukan jika keadaan darurat seperti ibu hamil mengalami muntah-muntah, janin tidak bergerak, perdarahan, dan lain sebagainya,” ujar Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K),MPH.

Saat melakukan pelayanan antenatal atau pemeriksaan kehamilan disarankan pada trimester pertama tidak perlu adanya pemeriksaan kecuali adanya keluhan atau kecurigaan pada janin. Untuk trimester kedua bisa dilakukan melalui tele konsultasi klinis atau konsultasi dengan dokter atau bidan secara virtual, jika ada kondisi gawat atau kecurigaan sebaiknya segera ke dokter kandungan.

Sedangkan untuk trimester ketiga, bisa dilakukan pemeriksaan untuk menyiapkan proses persalinan. Selain itu, saat ibu hamil mengalami keadaan darurat seperti mual muntah yang hebat, tekanan darah tinggi, kejang, dan penyakit diabetes melitus.

2. Terkonfirmasi covid-19 saat kehamilan

pixabay.com/ast25rulos

Jika ibu hamil terinfeksi virus corona harus dirawat di rumah sakit. Tes darah dan investigasi urine akan dilakukan ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dan USG akan diberhentikan sementara sampai terlewati waktu 14 hari setelah terkonfirmasi Covid-19.

Setelah 14 hari tersebut berakhir baru bisa melakukan USG untuk memantau kesehatan bayi dan ibu hamil. Jika keadaan ibu hamil memburuk maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim dokter yang terdiri dari dokter kandungan, anesti, dan spesialis penyakit. Ibu hamil ditempatkan di ruangan isolasi dan mendapatkan perawatan insentif dan terapi agar kondisi ibu hamil tetap stabil.

Jika saat melahirkan masih terkonfirmasi Covid-19, maka proses persalinan akan dilakukan di ruang operasi bertekanan negatif dan tim medis memakai alat pelindung diri level 3.

3. Bagaimana bila setelah melahirkan tetap terkonfirmasi Covid-19?

Pexels/Pixabay

Jika ibu hamil yang sudah melahirkan masih terkonfirmasi Covid-19 maka ibu dapat menyusui bayi. Dengan catatan bayi menggunakan alat pelindung diri. Ibu juga diwajibkan menggunakan face shield dan masker N95. Sementara bayi menggunkan face shield neonatus.

Ibu dan bayi ditempatkan terpisah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Ibu juga tidak diperkenankan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Alat kontrasepsi bisa dipasang jika ibu menginginkannya.

4. Melakukan Keluarga Berencana (KB) selama pandemi

unsplash/productive Health Supplies Coalition

Menurut World Health Organization (WHO) semua jenis kontrasepsi aman digunakan selama masa pandemi. Jadi Mama tak perlu takut saat menggunakan KB jenis apapun. Karena KB jenis apapun tidak akan berdampak negatif saat masa pandemi.

Mama bis menggunakan KB pil, suntik, IUD, kontasepsi implan, dan lain sebagainya. Pemakaian KB pada perempuan yang positif Covid-19 bisa memberikan keuntungan yaitu dengan adanya estrogen yang dapat memodulasi daya tahan tubuh perempuan.

5. Melakukan olahraga saat pendemi agar tetap bugar

pixabay.com/jdj_land

Selama masa pandemi tentu bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. Justru melakukan olahraga saat pandemi bisa membuat tubuh tetap merasa bugar. Selain itu, bisa meningkatkan imunitas tubuh jika dibarengi dengan istirahat yang cukup dan makanan bergizi.

“Sehat ternyata tidak cukup. Kita harus tetap menjaga kebugaran apalagi di masa pandemi Covid-19. Untuk itu lakukan empat olahraga ini, yaitu jantung dan paru-paru (aerobik), otot dan rangka (anaerobik), keseimbangan dan koordiansi (peregangan), dan yang terakhir lakukan metabolisme energi (olahraga untuk berat badan),” ujar Dr. Zaini K. Saragih, SpKO, Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia.

Untuk menjaga kebugaran perlu dilakukan keseimbangan antara energi dan aktif fisik atau berolahraga. Jika olahraga tersebut dilakukan secara teratur maka akan menjadi kebiasaan baik.

Itulah beberapa informasi tentang tips tetap bugar menjalani kehamilan di masa pandemi. Semua hal ini bisa Mama lakukan di rumah dan jika ada keperluan di luar rumah, tetaplah mematuhi protokol kesehatan. Semoga pandemi cepat berakhir dan kembali normal ya, Ma.

Baca juga:

The Latest