TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ingin Jalani Program Bayi Tabung? Persiapkan 7 Hal Ini

Keberhasilan bayi tabung sangat bergantung pada persiapan matang dari calon orangtua

nypost.com

Menetapkan hati untuk melakukan program bayi tabung tentu merupakan keputusan penting yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi calon orangtua.

Bayi tabung atau dalam istilah medisnya dikenal In Vitro Fertilization (IVF) adalah program kehamilan yang dilakukan dengan menyatukan sel telur dan sel sperma terbaik di laboratorium sehingga terjadi pembuahan dan terbentuk embrio.

Embrio tersebut kemudian dibekukan dan dipindahkan ke rahim calon Mama.

Di satu sisi, prosedur ini membuat Mama selangkah lebih dekat untuk hamil. Di sisi lain, timbul perasaan stres sebab khawatir apakah program ini akan berhasil atau tidak.

Untuk mengurangi kekhawatiran yang berlebih, diperlukan persiapan matang sebelum melakukan prosedur bayi tabung.

Mama dan Papa perlu lakukan hal ini untuk meningkatkan keberhasilan programnya. Apa saja persiapannya? Simak penjelasan dari Popmama.com di bawah ini!

1. Paling utama, periksakan kesehatan terlebih dahulu

Freepik/Nensuria

Pemeriksaan kesehatan bagi pasangan yang ingin melakukan program bayi tabung amat penting dilakukan.

Sebelum mencoba program kehamilan ini biasanya dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan kesuburan Mama dan juga Papa.

Dikutip dari Parents, penting juga untuk berusaha mencapai berat badan yang sehat, berhenti merokok atau berhenti minum alkohol. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan keberhasilan program bayi tabung.

Cobalah juga untuk mengendalikan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula darah sebelum melakukan program.

2. Membutuhkan banyak waktu dan usaha

Pexels/SHVETS production

Tak dapat dipungkiri bahwa menjalankan program bayi tabung juga perlu waktu dan tenaga begitupun perencanaan finansial yang matang.

Waktu dan tenaga diperlukan karena prosedurnya cukup ketat misalnya selama 10-12 hari, Mama akan minum obat kesuburan atau biasanya suntikan yang dilakukan sendiri untuk merangsang ovarium agar menghasilkan banyak sel telur.

Selama waktu itu, Mama harus pergi untuk pemeriksaan darah dan USG yang hampir dilakukan setiap hari.

Setelah fase stimulasi selesai, dokter akan mengeluarkan sel telur dari indung telur dengan anestesi umum dan menggabungkannya dengan sperma pasangan yang sudah di simpan di laboratorium.

Tiga hingga lima hari setelah pengambilan telur, satu atau lebih embrio akan ditempatkan kembali ke dalam rahim.

Lalu dua minggu kemudian, Mama harus kembali ke rumah sakit untuk tes kehamilan darah untuk menentukan apakah program ini berhasil.

3. Hindari makanan tidak sehat

Pexels/Rawpixel.com

Makanan tidak sehat seperti junkfood selain memiliki kalori yang banyak, makanan ini juga sangat tinggi kandungan gulanya.

Demi menjaga kadar gula darah dan berat badan yang sehat, makan cepat saji misalnya pizza, hamburger, atau es krim sebisa mungkin harus Mama hindari.

Mama harus fokus mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein dan lemak sehat.

Jika sangat ingin sekali mencoba makanan tersebut, Mama bisa ganti resep menu makanan dengan membuat versi sehatnya.

Contohnya burger vegetarian dengan mengganti rotinya dengan roti gandum dan dagingnya dengan jamur serta tambahkan saus buatan sendiri. Selamat mencoba!

4 Konsumsi vitamin-vitamin prenatal

Pexels/pietrozj

Asam folat dipercaya membantu meningkatkan kesuburan, mendukung kesehatan dan fungsi ovarium serta mendukung proses pembuahan dan pembentukan janin.

Saat akan melakukan prosedur program kehamilan ini, Mama disarankan untuk mengonsumsi vitamin atau makanan-makanan yang mengandung asam folat dalam beberapa bulan sebelumnya.

Minyak ikan sangat baik untuk perkembangan embrio. Selain itu, mengonsumsi vitamin D juga dapat mencegah risiko autisme pada calon janin.

5. Jauhi pemakaian produk yang mengandung bahan kimia berbahaya

Pexels/Jhong Pascua

Mama juga perlu memperhatikan bahan-bahan kecantikan yang biasa dipakai. Siapa tahu produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mengganggu endokrin.

Selain itu, bahan rumah tangga juga perlu diwaspadai, sebab beberapa bahan kimia tidak hanya mengganggu hormon, kesehatan reproduksi, dan perkembangan janin, beberapa bahan kimia juga merugikan kesehatan perempuan secara keseluruhan.

Mama bisa menggunakan bahan alami dalam pemakaian produk kecantikan dan produk rumah tangga sebagai alternatifnya.

6. Biasakan tidur yang cukup jika berencana jalani program bayi tabung

Pexels/Miriam Alonso

Tidur cukup antara 7 sampai 8 jam harus menjadi kebiasaan baru. Sebab, dalam memulai program kehamilan bayi tabung ini diperlukan fisik yang sehat.

Tidur cukup antara 7-8 jam di malam hari dapat meningkatkan kehamilan. Papa dan Mama harus membiasakan tidur tepat waktu dan jangan sering-sering begadang ya!

7. Tetap lakukan olahraga untuk meredam stres

Pexels/Karolina Grabowska

Stres bisa muncul karena Mama terlalu mengkhawatirkan hasil yang akan di dapat nanti setelah melakukan program bayi tabung.

Untuk itu, melakukan meditasi, yoga, serta olahraga ringan dapat membantu mengurangi rasa cemas.

Persiapan mental juga perlu dilakukan karena bisa berdampak pada hormon dan produksi sel telur yang baik. Hal ini bisa meningkatkan peluang kesuksesan program bayi tabung.

Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memperhatikan kesiapan fisik dan mental sebelum memulai program bayi tabung.

Ini tidak hanya membantu Mama melewati prosesnya dengan baik, namun juga meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

Itu tadi 7 persiapan sebelum memulai program bayi tabung bisa jadi informasi bagi Mama dan Papa. Semoga bermanfaat ya!

Baca Juga :

The Latest