TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Waspada, Chlamydia Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-laki dan Perempuan

Hati-hati, infeksi menular seksual ini bisa memengaruhi kesuburan

Pexels.com/Gustavo Fring

Kesuburan merupakan faktor penting bagi mereka yang sedang menjalankan program hamil. Namun, perjalanan untuk bisa hamil tidaklah selalu mudah bagi sebagian orang.

Ada yang dalam beberapa bulan saja mengalami kehamilan, ada juga yang butuh waktu hingga bertahun-tahun.

Salah satu penyebab ketidaksuburan adalah infeksi menular seksual, contohnya chlamydia. Seringkali tidak memiliki gejala, chlamydia dapat menyebabkan beragam masalah. Salah satunya adalah memengaruhi kesuburan bagi mereka yang sedang dalam program hamil.

Bagaimana chlamydia bisa memengaruhi kesuburan laki-laki dan perempuan? Penjelasannya bisa kamu simak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya.

Apa itu Chlamydia?

Freepik/kjpargeter

Chlamydia adalah infeksi menular seksual (IMS) umum yang disebabkan oleh bakteri. Mereka yang terinfeksi  sering tidak memiliki gejala luar pada tahap awal.

Faktanya, diperkirakan 40 hingga 96 persen orang dengan chlamydia tidak memiliki gejala. Namun chlamydia tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Chlamydia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, jadi penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berdiskusi dengan dokter.

Gejala chlamydia mungkin mirip dengan gejala IMS lainnya. Yang mengkhawatirkan, seringkali tidak ada tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah.

Faktanya, 70% perempuan dan 50% laki-laki tidak memiliki gejala sama sekali. Sedangkan bagi yang lainnya, gejala yang muncul terasa mirip dengan infeksi uretra atau leher rahim.

Berikut beberapa gejala yang dialami oleh sebagian perempuan dengan chlamydia:

  • Gejala seperti sistitis,
  • Sedikit peningkatan keputihan,
  • Pendarahan di antara periode atau setelah berhubungan seks,
  • Ketidaknyamanan saat berhubungan seks mungkin timbul jika serviks menjadi sangat meradang.

Penyebab Chlamydia

Freepik/jcomp

Chlamydia adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri tertentu yang dikenal sebagai Chlamydia trachomatis.

Ini ditularkan melalui keputihan atau air mani. Juga dapat ditularkan melalui kontak genital atau seks oral, vagina, atau anal tanpa metode penghalang, seperti kondom.

Chlamydia lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Kondisi berikut juga berisiko terinfeksi chlamydia:

  • Tidak menggunakan metode penghalang seperti kondom secara konsisten dengan pasangan seksual baru,
  • Memiliki pasangan seksual yang berhubungan seks dengan orang lain,
  • Memiliki riwayat chlamydia atau IMS lainnya.

Bagaimana Chlamydia Memengaruhi Kesuburan Perempuan?

Freepik/diana.grytsku

Jika tidak diobati, infeksi dapat tertidur selama beberapa bulan sebelum menyebar melalui serviks untuk menginfeksi saluran tuba, yang menyebabkan Penyakit Radang Panggul (PID).

PID dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan dan menyakitkan seperti:

  • Sakit perut atau panggul,
  • Ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks,
  • Sakit saat buang air kecil,
  • Pendarahan di antara periode atau setelah berhubungan seks,
  • Periode yang menyakitkan atau berat,
  • Keputihan yang tidak normal– terutama jika berwarna kuning atau hijau.

Dalam kasus ekstrem, kamu mungkin mengalami sakit parah, demam dan mual/muntah.

Ketika PID tidak ditangani, pada akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan atau jaringan parut pada saluran tuba dan akhirnya infertilitas.

Bisakah Chlamydia Menyebabkan Masalah Lain?

Pexels/Anna Pou

Selain infertilitas pada perempuan, chlamydia juga dapat berdampak negatif pada kesehatan laki-laki. Ini dapat menyebabkan epididimo-orkitis (mirip radang testis).

Dalam beberapa kasus, chlamydia juga dapat menyebabkan artritis reaktif, yang disebabkan oleh IMS dan dapat memengaruhi banyak bagian tubuh. Biasanya berlangsung sekitar 3 – 6 bulan (12 dalam beberapa kasus), setelah IMS terdeteksi dan diobati.

Jika chlamydia ditularkan melalui seks oral, penderita mungkin mengalami gejala seperti berikut:

  • Sakit tenggorokan,
  • Tenggorokan kering,
  • Demam,
  • Batuk.

Diagnosa Chlamydia

Freepik/rawpixel.com

Untuk memeriksakan chlamydia ternyata sangat mudah yaitu dengan melakukan tes di rumah sakit.

Infeksi pada laki-laki didiagnosis dari usap uretra, dan infeksi pada perempuan didiagnosis dari usap serviks dan usap uretra.

Jika merasa ada yang tidak normal atau tidak nyaman, segera beritahu dokter.

Pengobatan Chlamydia

Chlamydia mudah diobati dan dapat disembuhkan. Karena sifatnya bakteri, antibiotik dapat mengatasi kondisi ini.

Apapun antibiotik yang diresepkan, instruksi dosis harus diikuti dengan hati-hati untuk memastikan infeksi sembuh sepenuhnya. Ini dapat memakan waktu hingga 2 minggu, bahkan dengan obat dosis tunggal.

Selama masa perawatan, penting untuk tidak melakukan hubungan seks. Masih mungkin untuk menularkan dan tertular chlamydia jika terkena lagi. Bahkan jika kamu telah mengobati infeksi sebelumnya.

Pencegahan Chlamydia

Pexels/Pixabay

Jika seseorang aktif secara seksual, cara tepat untuk menghindari tertular chlamydia adalah dengan menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya selama hubungan seksual.

Disarankan untuk:

  • Gunakan metode penghalang dengan setiap pasangan seksual baru.
  • Lakukan tes IMS secara teratur dengan pasangan,
  • Hindari melakukan seks oral atau menggunakan perlindungan selama seks oral.

Mengikuti langkah-langkah ini dapat membantu seseorang menghindari infeksi, kehamilan yang tidak diinginkan, dan komplikasi lainnya. Pencegahan IMS bisa berhasil jika dilakukan dengan benar.

Nah, itu penjelasan mengenai chlamydia bisa memengaruhi kesuburan laki-laki dan perempuan. Kenali gejalanya dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya.

Baca juga:

The Latest