TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Mencukur Rambut Kemaluan saat Hamil? Ketahui Dulu Faktanya

Apakah boleh mencukur rambut kemaluan saat hamil? Ketahui manfaat dan risikonya dulu, Ma

Freepik

Demi alasan kenyamanan dan kebersihan, sebagian perempuan memiliki kebiasaan untuk mencukur rambut kemaluan. Lalu bagaimana bila itu dilakukan saat hamil? Apakah boleh mencukur rambut kemaluan saat hamil?

Mencukur rambut kemaluan saat hamil adalah pilihan pribadi dan dapat dilakukan dengan aman.

Sebelum Mama memutuskan untuk mencukur atau membiarkannya, simak dulu ulasan Popmama.com berikut ini mengenai alasan, cara, dan risiko mencukur rambut kemaluan saat hamil.

Manfaat Mencukur Rambut Kemaluan saat Hamil

Freepik/Peoplecreations

Mama dapat mencukur rambut kemaluan selama masa kehamilan. Namun yang terbaik adalah tidak mencukur atau melakukan waxing selama seminggu sebelum hari perkiraan lahir. Tujuannya untuk menghindari infeksi yang mungkin disebabkan oleh luka kecil yang dapat terjadi selama mencukur.

Berikut beberapa manfaat mencukur bulu kemaluan saat hamil:

  • Mikroba cenderung tumbuh subur di rambut kemaluan dan jika berpindah ke bayi, bayi berisiko terkena infeksi. Menghilangkan rambut kemaluan memudahkan untuk menghentikan hal ini terjadi, karena menjaga kebersihan area vagina menjadi lebih mudah.
  • Jika dokter kandungan melihat perlunya melakukan intervensi selama persalinan, akan lebih baik jika area vagina dibersihkan atau dirapikan.
  • Mencukur rambut kemaluan mengurangi keringat dan retensi kelembapan di area pribadi, sehingga lebih mudah untuk menjaga kebersihannya.
  • Terjadi perdarahan yang berlebihan pasca melahirkan dan ketika darah menempel di rambut kemaluan, menjadi sulit untuk membersihkannya. Dalam situasi ini, mungkin tidak terlalu menyakitkan dan lebih nyaman jika area tersebut dirapikan atau dicukur.

Risiko Mencukur Rambut Kemaluan saat Hamil

Unsplash/Timothy Meinberg

Di sisi lain, berikut beberapa risiko yang harus Mama perhatikan sebelum mencukur rambut kemaluan:

  • Jika alat yang digunakan tidak bersih dan steril maka dapat menyebabkan infeksi.
  • Saat rambut yang dicukur tumbuh kembali, seringkali timbul rasa gatal dan kadang-kadang sensasi tajam yang dapat menyebabkan banyak ketidaknyamanan di sekitar jahitan penyembuhan luka setelah persalinan.
  • Rambut yang tumbuh ke dalam sangat menyakitkan saat berubah menjadi benjolan kecil di kulit. Ini bisa terbentuk akibat pencukuran yang ceroboh dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman serta nyeri tambahan.

    Perlukah Mencukur Rambut Kemaluan saat Jelang Persalinan Nanti?

    Pexels/Amina Filkins

    Mencukur rambut kemaluan saat hamil sangat membantu dalam persalinan caesar. Alasannya karena ini dapat membantu penjahitan lebih mudah dan juga mengurangi risiko infeksi.

    Sementara alam kasus persalinan normal yang sulit, sayatan harus dilakukan di area antara anus dan vagina. Prosedur ini disebut episiotomi dan dalam kasus ini Mama dianjurkan untuk mencukur rambut kemaluan untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

    Mencukur atau menghilangkan rambut kemaluan dapat dilakukan dengan metode penghilangan rambut normal seperti waxing, krim penghilang bulu atau rambut, alat cukur listrik, atau pisau cukur biasa, selama dilakukan dengan cara yang aman dan higienis.

    Cara Mencukur Rambut Kemaluan

    Freepik/tirachardz

    Kehamilan sering kali menyebabkan pertumbuhan rambut lebih lebat di tempat-tempat yang tidak disukai kebanyakan perempuan, seperti ketiak, garis bikini, bibir atas, atau perut.

    Untungnya, ini hanya sementara dan pertumbuhan rambut akan kembali normal enam bulan setelah melahirkan. Sementara itu, berikut beberapa cara menghilangkan rambut kemaluan dengan aman selama hamil:

    • Waxing dan sugaring

    Dalam metode ini, wax yang dipanaskan dioleskan ke kulit dan ditarik untuk menghilangkan rambut. Jika waxing adalah metode penghilangan bulu pilihan mama, kunjungi ahlinya untuk keamanan dan jangan coba melakukannya sendiri.

    • Krim penghilang rambut atau bulu

    Gunakan cara ini hanya jika Mama pernah melakukannya karena ada zat kimia di dalam krim yang bisa menyebabkan iritasi jika Mama memiliki kulit sensitif. Meskipun tidak ada bukti nyata bahwa krim ini membahayakan janin yang sedang berkembang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan metode ini.

    • Alat cukur listrik

    Alat cukur listrik dapat digunakan selama kehamilan. Ini adalah salah satu pilihan yang lebih mudah dalam hal menghilangkan rambut. Gunakan alat cukur yang bersih dan steril ya, Ma.

    • Pisau cukur biasa

    Metode ini membutuhkan penggunaan bahan berbusa dan kebanyakan perempuan cenderung melakukannya di kamar mandi. Berhati-hatilah saat menggukanan pisau cukur, jangan sampai melukai area sensitif.

    • Gunting rambut

    Gunting pemangkas tidak menghilangkan rambut seluruhnya, tetapi dapat membuat rambut kemaluan tetap pendek dan membuat area tersebut relatif rapi. Gunting rambut tidak menimbulkan banyak risiko kecuali Mama tidak dapat melihat apa yang Mama lakukan. Dianjurkan agar Mama meminta pasangan untuk membantu, ketika mungkin Mama terhalang oleh baby bump saat akan menggunting.

    Meskipun ada perbedaan pandangan dan pendapat tentang perlu tidaknya menghilangkan rambut kemaluan saat hamil, diskusikan dengan dokter yang menangani kehamilan mama.

    Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

    Baca juga:

    The Latest