"Sebetulnya, bayi dengan ASI eksklusif yang berusia di atas satu bulan dapat tidak buang air besar bahkan hingga 14 hari. Karena ASI digunakan sebaik-baiknya oleh tubuh sampai tidak ada sisa untuk dibuang," ujar dr. Meta dikutip Popmama pada (15/4/2025).
Kenapa Bayi ASI Eksklusif Jarang BAB? Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Kenapa bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif jarang buang air besar (BAB), ya? Pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak mama, terutama saat si Kecil terlihat jarang BAB.
Tenang, kondisi ini ternyata cukup umum terjadi dan tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan pada si Kecil. Frekuensi BAB pada bayi ASI eksklusif bisa berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, termasuk proses penyerapan ASI dalam tubuhnya.
Justru, bayi dengan ASI ekslusif yang jarang buang air besar menandakan bahwa tubuhnya telah menyerap ASI secara sempurna, sehingga membuat sisa yang harus dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
Untuk memahami lebih dalam, Popmama.com akan bahas lebih lanjut kenapa bayi ASI eksklusif jarang BAB. Yuk, simak penjelasan dari dokter ini, Ma!
Bayi ASI Eksklusif Bisa Tidak BAB hingga 14 Hari

Menurut dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), melalui unggahan video lewat akun Instagramnya @metahanindita, bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif dan telah berusia lebih dari satu bulan bisa saja tidak buang air besar (BAB) selama 3 hingga 14 hari.
Hal ini terjadi karena kandungan ASI diserap secara optimal oleh tubuh si Kecil, sehingga nyaris tidak ada sisa yang perlu dikeluarkan.
Maka dari itu, meski terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini bisa tergolong normal. Mama tidak perlu panik selama tidak ada gejala yang mencurigakan. Justru, hal ini menjadi bukti bahwa tubuh bayi memanfaatkan ASI dengan sangat baik.
Selama Tidak Disertai Tanda Kesakitan, Kondisi ini Masih Tergolong Normal

Jika si Kecil tidak BAB selama beberapa hari namun tetap aktif, tidak rewel, serta memiliki kenaikan berat badan yang sesuai, maka Mama tidak perlu khawatir karena kondisi ini sangat wajar terjadi pada bayi ASI eksklusif.
Tidak adanya BAB bukan berarti bayi sembelit, melainkan tubuhnya memang memproses ASI secara efisien.
"Selama tidak ada tanda kesakitan, tidak rewel, dan kenaikan berat badannya adekuat, maka hal ini sangat normal," sambung dr. Meta dalam unggahan videonya.
Selama bayi tetap mau menyusu, buang air kecil dengan lancar, dan tidak menunjukkan tanda kesakitan seperti mengejan atau perut kembung, kondisi ini masih tergolong aman.
Frekuensi BAB Bayi Bisa Berubah Seiring Bertambahnya Usia

Setelah menginjak usia satu minggu kehidupannya, bayi bisa buang air besar sebanyak 4-10 kali setiap harinya. Namun, setelah usia satu bulan, frekuensi ini bisa berkurang menjadi empat kali dalam sehari, bahkan satu kali dalam seminggu.
Hal ini disebabkan karena tubuh bayi mulai lebih efisien dalam menyerap nutrisi dari ASI, sehingga hanya sedikit sisa yang perlu dikeluarkan. Perubahan ini merupakan bagian dari proses adaptasi tubuh bayi terhadap pola konsumsi dan perkembangan sistem pencernaannya.
Itulah penjelasan seputar kenapa bayi ASI eksklusif jarang BAB. Namun, Mama juga harus tetap memantau kenyamanan dan perilaku si Kecil. Bila ragu, konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan semua kesehatannya dalam batas normal.
Semoga bermanfaat, Ma.



















