Serangkaian tes akan dilakukan oleh dokter guna mengetahui kesehatan Si Bayi. Beberapa diantaranya adalah:
Tes apgar ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada satu menit pertama dan lima menit pertama setelah bayi lahir. Tes ini merupakan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir dalam beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim.
Apgar merupakan singkatan dari kelima tes yang dilakukan, yaitu appearance (warna kulit), pulse (frekuensi denyut jantung), grimance (pernapasan), activity (aktif atau tidaknya tonus otot), dan reflex (reaksi terhadap rangsangan).
Tes ini biasanya akan berlangsung selama 10 menit dan terdiri atas dua jenistes, yaitu Otoacoustic Emissions (OAEs) dan Auditory Brainstem Response (ABR).
Tes ini dilakukan untuk mengetahui berapa kadar bilirubin pada bayi, melalui tes darah atau menggunakan light meter yang bisa mendeteksi tingkat billirubin melalui kulit.
Skrining ini dapat mendeteksi kemungkinan terjadinya hipotiroid congenital dimana penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan atau keterbelakangan mental.
Skrining ini paling baik dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam.
Dikutip dari Depkes.go.id, Dr. Budihardja, DTM&H, MPH, mengatakan bahwa kondisi hipotiroid kongenital baru dapat dikenali setelah timbul gejala khas dan sudah terjadi dampak permanen yang baru akan terlihat setelah anak berumur kurang lebih 1 tahun.
Tes ini dilakukan untuk mengecek kadar oksigen dalam darah bayi. Jika kadar oksigen dalam darah rendah atau fluktuatif, kemungkinan hal tersebut merupakan tanda adanya Critical Congenital Heart Defect (CCHD) atau penyakit jantung bawaan kritis.
Penyakit jantung bawaan biasanya terjadi tanpa gejala, namun jika tidak segera dilakukan pengobatan atau tindakan, bisa menyebabkan kematian pada bayi.
Selain beberapa tes di atas, masih ada banyak skrining kesehatan lainnya yang bisa dilakukan pada bayi baru lahir. Untuk lebih jelasnya, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak si Kecil.
Karena, skrining ini penting banget, jangan diabaikan ya, Ma!