Apa itu Sinopsis, Fungsi, Ciri-ciri, dan Cara Menulisnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinopsis dapat diartikan sebagai ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu sendiri. Selain itu, sinopsis juga bisa diartikan sebagai ringkasan atau abstraksi.

Sinopsis menjadi bagian yang paling sering dicari sebelum membeli buku atau menonton film. Sebab, sinopsis berperan penting dalam penggambaran sebuah karya, baik karya tulis maupun film.

Dalam sinopsis, terdapat gambaran tentang alur cerita atau poin utama dari suatu karya. Oleh karena itulah sinopsis dikatakan sebagai ringkasan dari isi sebuah karya.

Biasanya, sinopsis ditulis untuk menggambarkan buku fiksi atau nonfiksi, makalah akademis, artikel jurnal dan surat kabar, film, acara TV, hingga video game.

Sementara detail dan informasi yang diungkapkan dalam sinopsis tersebut bergantung pada tujuannya. Meski demikian, sinopsis memiliki bagian utama yang harus bersifat persuasif guna menarik pembaca.

Sinopsis tidak hanya penting bagi pembaca atau penonton saja, tetapi juga sangat penting dan berharga bagi penulis, pembuat film, produser TV, penulis akademis, dan lain sebagainya karena dapat membatu mereka dalam menjangkau audiens atau sasaran yang tepat. Selain untuk mengetahui cepat alur cerita dengan cepat, sinopsis juga memiliki fungsi dan tujuan lainnya.

Berikut adalah fungsi sinopsis dalam sebuah karya.

1. Sebagai prolog atau epilog dari suatu karya tulis atau naskah yang akan dipentaskan.
2. Menjadi pedoman bagi pemain atau pemeran untuk melakukan improvisasi.
3. Untuk meyakinkan orang yang bertanggung jawab atas publikasi atau produksi untuk menghidupkan sebuah karya.
4. Membantu para presensi menemukan apa yang mereka cari dan memutuskan apakah sebuah karya tersebut memiliki kualitas atau tidak.

Sementara itu, adapun tujuan sinopsis adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperpendek atau meringkas tulisan asli agar lebih efektif dan efisien dalam memperoleh gambaran menyeluruh dan mendasar dalam sebuah karya tersebut.
2. Memberikan sebuah informasi singkat tentang isi cerita atau buku tersebut secara singkat dan jelas.
3. Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan, kronologi cerita dalam naskah atau buku.
4. Memudahkan pembaca atau audiens dalam menangkap konsep dan kesesuaian ide yang ada dalam sebuah cerita, buku, film, atau pementasan tertentu.
5. Menarik minat atau perhatian audiens.

Untuk membedakan teks sinopsis atau bukan, berikut adalah ciri-ciri sinopsis yang bisa anak mama pelajari.

1. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan dari awal sampai akhir.
2. Menggunakan bahasa persuasif atau berupa kalimat ajakan dan bujukan agar calon pembaca atau audiens tertarik.
3. Ditulis secara singkat dan tidak bertele-tele.
4. Menampilkan konflik secara detail, ringkas, dan menarik.
5. Membuat penasaran untuk calon pembaca atau audiens.

Setelah mengetahui apa itu sinopsis, fungsi, dan ciri-cirinya, Mama bisa ajarkan kepada anak mama bagaimana cara menulis sinopsis yang baik dan benar. Berikut adalah cara menulis sinopsis.

1. Baca atau tontonlah terlebih dahulu karya yang akan dibuat sinopsisnya secara keseluruhan.
2. Kumpulkan informasi utama, misalnya judul, pengarang, alur cerita, penokohan, latar belakang, dan lainnya.
3. Catat gagasan pokok atau tema dari cerita yang akan dibuat sinopsisnya.
4. Buatlah ringkasan sesuai dengan gagasan utama yang telah ditemukan. Bisa juga memperkenalkan waktu dan tempat kejadiannya.
5. Pilih kata yang mudah dipahami, efektif, dan menarik agar cerita dapat dibuat secara singkat dan tidak bertele-tele, tetapi tetap bisa menggambarkan cerita aslinya.
6. Saat menulis dialog atau monolog tokoh, cukup secara garis besarnya saja.
7. Sinopsis tidak boleh menyimpang atau mengubah isi secara keseluruhan cerita.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu sinopsis, fungsi, ciri-ciri, dan cara menulisnya. Yuk, coba buat sinopsis di rumah bersama si Kecil, Ma!