Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Aturan yang Diajarkan pada Anak Psikopat di Drama "Genie, Make a Wish"

genie make a wish
Youtube.com/Netflix Indonesia

Setiap orangtua tentu berharap dapat membesarkan anak yang penuh empati dan kasih sayang. Namun, bagaimana jika anak justru terlahir dengan kecenderungan psikopat, yang kesulitan memahami emosi dan minim empati?

Tantangan pengasuhan yang berat ini digambarkan dengan menarik dalam drama "Genie, Make A Wish" melalui karakter Ki Ka Young yang diperankan Bae Suzy dan neneknya Oh Pan Geum.

Nenek Pan Geum menyadari bahwa cucunya tidak memiliki empati seperti orang kebanyakan. Alih-alih menyerah atau menyangkal, dia memilih untuk bertindak tegas dengan menciptakan seperangkat aturan ketat yang dirancang agar Ka Young bisa berfungsi normal di masyarakat tanpa melukai diri sendiri atau orang lain.

Bisa jadi pelajaran, berikut Popmama.com rangkumkan 4 aturan yang diterapkan dalam drama "Genie, Make a Wish" yang bisa menginspirasi kita dalam mendidik anak dengan kebutuhan khusus serupa.

1. Ajarkan moral lewat logika dan hafalan

mengajarkan anak
Freepik.com

Anak dengan kecenderungan psikopat seringkali tidak merespons ajaran moral yang berbasis perasaan, seperti mengucapkan padanya, "Coba bayangin kalau kamu yang disakiti gimana?

Alih-alih demikian, nenek Pan Geum menggunakan pendekatan berbeda menggunakan hafalan moral melalui rasionalisasi dan konsekuensi.

Dalam drama tersebut, sang nenek mengajarkan Ka Young untuk mempelajari mana yang "benar" dan "salah" dengan menghafalnya seperti rumus matematika. Misalnya, ketika melihat orang menangis, reaksi yang "benar" dan logis adalah menghibur, karena itu akan mencegah masalah lebih besar.

Tindakan baik diajarkan sebagai pilihan paling aman dan menguntungkan untuk kelangsungan hidup sosialnya. Bagi orangtua, ini bisa diterapkan dengan jelas menjelaskan sebab-akibat yang sangat logis dari setiap tindakan, sehingga anak memahami bahwa berbuat baik adalah pilihan yang paling masuk akal.

2. Bangun rutinitas yang terstruktur

mengajarkan anak
Freepik.com

Kekacauan dan rasa bosan bisa memicu perilaku impulsif dan destruktif pada anak psikopat. Itulah mengapa nenek Pan Geum menciptakan kehidupan yang sangat teratur dan monoton bagi Ka Young.

Rutinitas yang terjadwal rapi meski terasa membosankan berfungsi menghilangkan chaos dan mengurangi godaan untuk melakukan hal-hal berisiko, baik untuk dirinya maupun orang lain.

Dalam keseharian, orangtua dapat menciptakan jadwal yang konsisten untuk anak. Struktur yang jelas memberikan rasa aman dan batasan yang mudah dipahami, mencegah mereka mencari stimulasi dari hal-hal yang berbahaya.

Dengan menaati aturan menggunakan rutinitas yang terstruktur, ini menjadi latihan disiplin yang menyelamatkan mereka dari konsekuensi buruk.

3. Tekankan pentingnya tidak menyakiti diri dengan tidak menyakiti orang lain

mengajarkan anak
Freepik/yanalya

Aturan paling mendasar yang diajarkan nenek Pan Geum kepada Ka Young adalah larangan untuk menyakiti orang lain. Ini bukan sekadar aturan moral, melainkan strategi survival murni.

Neneknya dengan tegas mengajarkan bahwa menyakiti orang lain akan berakhir pada hukuman dan pengucilan sosial, yang justru akan merugikan Ka Young sendiri.

Pesannya cukup sederhana, Ma, yaitu "Jangan lukai orang, bukan karena kamu merasa kasihan, tapi karena itu akan menghancurkan hidupmu."

Bagi orangtua, menanamkan pemahaman ini adalah benteng pertahanan pertama. Tunjukkan bahwa menghormati orang lain adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari masalah.


4. Dorong anak untuk memilih jalan yang sulit

mengajarkan anak
Freepik.com

Psikopat cenderung mengambil jalan pintas yang memuaskan keinginan sesaat. Nenek Pan Geum selalu mendorong cucunya untuk memilih "pilihan yang sulit", yaitu tindakan yang membutuhkan effort tetapi benar secara sosial.

Memilih untuk tidak membalas ketika diprovokasi, atau bersikap jujur meski bisa berbohong, adalah latihan karakter yang terus-menerus.

Neneknya percaya, kebohongan justru menghilangkan kesempatan untuk berkembang dan menciptakan masalah rumit. Sebagai orangtua, kita dapat mendorong anak untuk menghargai kejujuran sebagai hal yang praktis dan rasional, serta memuji setiap usaha mereka memilih tindakan yang benar meski itu lebih berat.

Mengasuh anak dengan kecenderungan khusus memang bukanlah tugas yang mudah. Namun, seperti yang diajarkan di drama "Genie, Make a Wish", cinta yang tulus terkadang tidak hanya berupa kasih sayang, tapi juga keberanian untuk menetapkan batasan yang jelas dan konsisten.

Dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, kita dapat membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang dapat berfungsi dengan baik di tengah masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid