Apa Arti "Skena", Kata yang Viral di Media Sosial

Kata skena banyak digunakan dimana-mana apalagi di media sosial, ini penjelasan arti kata tersebut

26 Juni 2023

Apa Arti "Skena", Kata Viral Media Sosial
Freepik/rawpixel.com

Kehadiran media sosial, seperti Facebook, Instagram, hingga Twitter memudahkan setiap orang berkomunikasi. Dari Muncul istilah warga internet (warganet) atau netizen yang merujuk kepada para pengguna media sosial. Para warganet ini dapat berinteraksi satu sama lain tanpa terhalang batas wilayah, negara, bahkan usia.

Bentuk interaksi yang terjadi sesama pengguna media sosial mulai dari mengutarakan pendapatnya, saling bertukar pikiran, memberikan tanggapan (komentar) dan lain sebagainya. Tak jarang, netizen berbondong-bondong membicarakan sebuah ketertarikan yang sama. 

Lantas topik tersebut pun menjadi perbincangan hangat atau trending.

Baru-baru ini muncul istilah “skena” yang mulai berseliweran di kalangan pengguna TikTok dan Instagram. Penggunaan kata tersebut biasanya berupa konten sindiran terhadap kelompok tertentu ataupun sekadar lelucon belaka.

Namun, apa makna sebenarnya dari istilah “skena”? Berikut Popmama.com sampaikan penjelasan arti dan kepanjangan skena. Simak uraian singkat di bawah ini, ya.

Skena adalah Sua, Cengkerama, dan Kelana

Skena adalah Sua, Cengkerama, Kelana
Freepik/svetianasokolova

Dalam bahasa gaul, Skena merupakan kependekan dari Sua, cengKErama, dan kelaNA. Skena mempunyai arti sebagai perkumpulan kolektif yang mampu menciptakan suasana untuk bercengkerama sampai berkelana ketika berkumpul bersama.

Perkumpulan-perkumpulan yang terbentuk ini (biasanya di kalangan pecinta musik, seperti Skena Punk atau perkumpulan musik Punk) dapat meningkatkan pengetahuan akan hal yang sama-sama mereka sukai. Sayangnya, tren skena di media sosial justru mempunyai konotasi negatif.

Skena dianggap sebagai perkumpulan penggemar musik yang mempunyai kebiasaan untuk mengkritik penikmat musik lainnya. Kondisi ini erat kaitannya dengan kepopuleran musik indi di Indonesia.

Selama beberapa tahun belakangan, aliran musik ini dianggap sebagai aliran musik yang paling keren di perkumpulan (tongkrongan). Jadi, kamu gak keren kalau gak mendengar musik indi. Pendapat itu didasarkan karena musik indi tidak pasaran layaknya musik pop populer yang dinilai “biasa” bahkan “kurang keren”.

Musik-musik yang termasuk ke dalam bucket list favorit Skena adalah musisi-musisi yang masih underground dan mempunyai gaya unik. Mulai dari Danilla, Fourtwnty, Float, Coldiac, Mocca, Biru Baru, hingga berbagai musisi lainnya.

Editors' Pick

Makna Skena di Bidang Jurnalistik

Makna Skena Bidang Jurnalistik
Freepik

Dikutip dari Popbela, skena berasal dari bahasa Inggris “Scene”. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an oleh jurnalis untuk mengkarakterisasi cara hidup marjinal dan bohemian dari orang-orang yang terikat dengan musik jazz.

Sampai akhirnya, para jurnalis menggunakan kata “scene” ini untuk lingkup pembahasan yang lebih luas. Dari ranah puisi hingga musik, sepeti scene puisi Venice West, scene beatnick East Village, scene Theatre London, punk scene, hip-hop scene, rock scene, dan sebagainya.

Penggunaan istilah scene oleh jurnalis berfungsi untuk mendeskripsikan musik, pakaian, dan perilaku, serta sebagai sumber daya budaya bagi penikmat aliran musik tertentu.

Di mana mereka akan membentuk ekspresi koleksi dari identitas bawah tanah (underground) guna mengidentifikasi kekhasan budaya mereka dari arus mainstream.

Muncul Istilah “Polisi Skena”

Muncul Istilah “Polisi Skena”
Freepik/elmerhidalgophoto

Istilah “Polisi Skena” turut ramai digunakan para pengguna media sosial sebagai imbas viralnya kata “skena”.

Polisi Skena merujuk pada mereka-mereka yang menganggap dirinya “si paling” mengerti tentang musik.

Disebut sebagai polisi karena kalangan tersebut seolah-olah ‘mengawasi’ perbincangan tentang musik di ranah media sosial.

Tak jarang, para Polisi Skena ini memberikan teguran ketika musik yang diperbincangkan tidak sesuai dengan persepsi ‘musik keren’ menurut mereka.

Polisi Skena bahkan tak segan mengomentari cara menikmati, selera, sampai pengetahuan musik warganet lain yang dibagikan di media sosial.

Dikutip WhiteBoardJournal, kondisi ini dinilai sebagai masalah lantaran para Polisi Skena kerap menghakimi selera dan membatasi orang lain dalam menikmati musik. Secara tidak langsung, Polisi Skena ‘memaksa’ masyarakat untuk menyukai dan mendengarkan musik yang mereka anggap keren.

Sir Dandy Buat Lagu untuk Sindir Para Polisi Skena

Fenomena ini lantas membuat penulis sekaligus musisi Sir Dandy membuat lagu berjudul “Polisi Skena” sebagai sindiran untuk kalangan yang menganggap “musiknya yang paling keren.”  Pada karyanya ini, Sir Dandy berkolaborasi dengan Riko Prayitno.

Dalam lagu ini, Sir Dandy menyampaikan bahwa seyogyanya tidak ada aturan maupun kewenangan menghakimi atau membatasi selera, pendapat, serta kebiasaan seseorang dalam menikmati sebuah musik.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai arti skena yang viral dan banyak digunakan para pengguna media sosial. Sejatinya setiap orang mempunyai kebebasan untuk menentukan aliran musik mana yang mau ia dengarkan. Semua musik keren!

Baca Juga:

The Latest