- Menyuburkan Tanah, abu vulkanik yang keluar sering mengandung berbagai nutrisi untuk tanah sehingga tanah menjadi lebih subur.
- Meningkatkan Aktivitas Pertanian, manfaat abu vulkanik terbawa dari aliran udara dan air yang diserap oleh tanah sehingga mendukung pertanian sayur, buah dan berbagai tanaman kayu.
- Menyediakan Bahan Bangunan, abu vulkanik sering kali dijadikan bahan campuran untuk membuat semen dan material beton. Berbagai jenis batu apung yang bercampur dengan pasir juga digunakan untuk bahan bangunan.
- Menciptakan Pariwisata, abu vulkanik yang telah menumpuk selama beberapa tahun bisa menjadi pulau buatan.
- Meningkatkan Potensi Ekonomi, tanah yang subur akan membuat masyarakat bisa memilih bidang pertanian sebagai tumpuan ekonomi. Dampak langsung terhadap kesuburan tanah dari abu vulkanik akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Bagaimana Gunung Berapi Bisa Meletus? Ini Penjelasan Menurut Sains

- Gunung berapi itu seperti cerobong besar di dalam bumi, tempat menyimpan batuan cair super panas.
- Magma berubah jadi lava saat keluar ke permukaan karena tekanan gas vulkanik yang terdorong ke atas.
- Saat gunung meletus, selain lava juga muncul abu dan batu kecil yang bisa sampai radius sejauh 18 km atau lebih.
Pernahkah kamu bertanya, “Kenapa gunung bisa meletus?” atau “Apa itu lava?” Pernahkah kamu berwisata ke Gunung Merapi?
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana erupsi gunung berapi sebab Indonesia dikelilingi oleh ring of fire. Letak geografis Indonesia yang terletak di pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania yang menyebabkan banyak gunung berapi.
Dengan kondisi tersebut Indonesia menjadi wilayah yang sering mengalami bencana akibat aktivitas vulkanik seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus. B encana erupsi atau letusan gunung berapi adalah suatu aktivitas keluarnya magma ke permukaan bumi.
Yuk, Popmama.com bahas lebih lanjut bagaimana gunung berapi bisa meletus? Begini penjelasan ilmiahnya untuk anak.
1. Gunung berapi itu seperti cerobong besar di dalam bumi

Bayangkan gunung seperti cerobong dapur raksasa. Di bawahnya, ada dapur magma, tempat menyimpan batuan cair super panas.
Saat tekanan panas dari dalam gunung api atau dapur magma sudah terlalu besar, “tutup” gunung tidak kuat menahan dorongan, dan terjadilah letusan. Inilah yang disebut gunung meletus.
Gunung meletus terjadi ketika aktivitas magma di dalam perut bumi keluar memuntahkan materi-materi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan. Lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain-lain.
Ada beberapa tipe gunung berapi, yakni gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano), gunung berapi perisai (shield volcano), dan gunung berapi maar.
2. Magma berubah jadi lava saat keluar ke permukaan

Di dalam bumi, cairan panas itu disebut magma. Tapi begitu ia keluar, namanya berubah jadi lava. Lava ini mengalir di lereng gunung dan bisa merusak apa pun yang dilaluinya karena suhunya sangat tinggi.
Setelah dingin, lava mengeras menjadi batuan baru, itulah sebabnya gunung bisa tumbuh semakin tinggi dari dasar laut.
Mengapa magma bisa keluar dari dalam bumi? Magma memiliki kandungan gas vulkanik seperti uap air, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Kangungan berbagai gas ini terperangkan dalam magma di dasar bumi selama bertahun-tahun lamanya.
Seiring bertambahnya endapan magma, maka tekanan gas juga akan semakin meningkat sehingga terdorong ke atas menuju permukaan dan terjadilah gunung meletus.
3. Abu vulkanik bukan hanya debu biasa

Saat gunung meletus, selain lava juga muncul abu dan batu kecil yang terlontar ke udara. Meskipun terlihat seperti debu, abu vulkanik bisa sangat panas dan berat.
Abu inilah yang membuat langit terlihat gelap saat letusan terjadi, bahkan bisa sampai ke kota yang jauh dari gunung.
Letusan gunung berapi membawa batu dan abu yang menyembur hingga radius sejauh 18 km atau lebih. Sedangkan lava dapat mengalir sampai 90 kilometer jauhnya. Namun, semburan abu volkanik juga memiliki banyak manfaat lho.
Terkadang abu vulkanik bisa sampai ke berbagai daerah karena terbawa oleh angin. Abu vulkanik memiliki dampak secara langsung untuk lingkungan. Tapi setelah proses letusan maka biasanya abu vulkanik mendatangkan keuntungan untuk manusia.
4. Gunung meletus bisa membawa manfaat

Memang, letusan besar bisa berbahaya bagi manusia. Tapi, di sisi lain, gunung berapi juga membawa manfaat. Walaupun tampak menakutkan, sebenarnya gunung berapi adalah cara bumi menjaga keseimbangannya sendiri.
5. Proses gunung meletus

- Endapan magma di perut bumi yang tekanan dan panasnya terus meningkat hingga membuat magma naik ke permukaan melalui gunung dan menghasilkan magma sebagai lava yang panas dan cair. Magma terjadi akibat panasnya susu di dalam bumi.
- Tekanan yang meningkat, semakin banyak magma yang ditampung maka tekanannya akan semakin banyak sehingga menyebabkan keretakan pada batuan di sekitarnya.
- Magma bergerak ke permukaan dengan mencari jalan ke atas melalui celah gunung. Selama proses ini berlangsung, gas-gas vulkanik dilepaskan sehingga magma naik dan gunung akan meletus. Kondisi ini disebut dengan erupsi gunung berapi.
6. Kenali tanda gunung mau meletus

Melansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD), hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berada di wilayah yang dekat gunung meletus, ialah:
- Menghindari daerah rawan bencana seperti elreng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
- Melindungi diri dari abu letusan dan awan panas jika berada di tempat terbuka
- Persiapkan diri mengenai adanya kemungkinan bencana susulan
- Menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan sebagainya
- Hindari memakai lensa kontak
- Memakai masker untuk menutupi mulut dan hidung
Adapun kamu harus mengenali tanda-tanda gunung mau meletus, yakni:
- Gempa vulkanis
- Peningkatan suhu tanah
- Kemunculan asap atau gas
- Perubahan bentuk gunung
- Perubahan perilaku hwan
Setiap fenomena alam menyimpan pelajaran menarik untuk dipelajari. Apakah sekarang kamu semakin memahami bagaimana gunung bisa meletus?



















