- Hanya boleh menunjukkan sisi tertentu,
- Tidak boleh keluar dari zona aman,
- Harus memenuhi ekspektasi orang lain.
5 Cara Bantu Anak & Remaja Mengekspresikan Setiap Sisi Dirinya Tanpa Labeling

- Setiap anak dan remaja memiliki banyak sisi dalam dirinya, sehingga orangtua perlu memberi ruang untuk eksplorasi tanpa memberi label tertentu.
- Dengarkan kebutuhan emosional mereka, dukung pilihan aktivitas atau minatnya, serta biarkan mereka mencoba hal baru.
- Fokus pada proses dan perkembangan diri anak, bukan pada kategori atau stereotip, agar mereka tumbuh percaya diri dan otentik.
Ada satu fase menarik dalam tumbuh kembang anak menuju remaja. Pada fase ini, anak mulai bertanya identitas dirinya, “Sebenarnya… aku ini siapa?”.
Di usia pra-remaja hinga awal remaja, anak mulai mengeksplorasi identitas dirinya. Mencoba gaya berbeda, memiliki wangi parfum favorit sebagai signature scent-nya, mulai merawat diri, mulai berpendapat, dan ingin diakui sebagai individu yang mandiri. Mungkin Mama sering merasa kaget akan perubahan ini, seolah anak “berubah drastis”.
Perubahan itu perlu, Ma, tandanya anak sedang berusaha menemukan dirinya yang utuh. Untuk itu, tugas Mama bukan menentukan dan memaksakan, tetapi menyediakan ruang aman agar anak bisa mengekspresikan dirinya seutuhnya.
Terlebih pada anak perempuan yang punya banyak sisi dalam diri. Ada kalanya ia bersikap lembut dan penuh kasih, di waktu lain ia kuat dan berani. Semua sisinya membentuk harmoni dan cerminan yang hanya dimiliki olehnya.
Identitas diri bukan sesuatu yang diberikan orangtua, melainkan sesuatu yang anak temukan. Berikut Popmama.com berikan 5 cara bantu anak & remaja mengekspresikan setiap sisi dirinya tanpa labeling agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan nyaman dengan identitasnya.
1. Hindari melabeli identitas anak

Apakah Mama atau orang di lingkungan anak mama pernah tanpa sengaja melontarkan labeling, seperti “Kamu tuh pemalu,” atau “Kamu anak baik, kenapa sekarang jadi berani melawan?”
Tanpa sadar, labeling seperti itu membuat anak merasa sifatnya adalah permanen. Anak jadi takut perubahan dan takut mengeksplor hal-hal yang mungkin ia akan suka, karena mengira identitas dirinya sudah ditentukan sebagai seseorang yang “selalu begitu” dan ia tidak ingin mengecewakan orang lain.
Padahal, sifat itu dinamis. Pada fase pra-remaja, anak sedang mencari “siapa dirinya”. Saat orangtua memberi label, anak bisa merasa:
Manusia boleh memiliki banyak sisi, dan semuanya patut untuk diekspresikan.
2. Latih anak mengenali dirinya dan mengakui perasaannya dengan “Mood Identity Check”

Wajar saja lho, Ma kalau situasi anak berubah-ubah setiap hari. Terlebih pada fase remajanya, itu tandanya anak Mama sedang belajar mengenali dan mengelola emosinya.
Setiap pagi, Mama bisa tanyakan, “Bagaimana mood pagi ini? Hari ini kamu ingin jadi versi apa? Manis atau Berani?”
Dengan cara ini, anak bisa belajar mengenali emosinya, mengambil keputusan, dan memahami keinginannya sendiri. Biasanya, anak akan mengekspresikan mood-nya lewat:
- Pakaian yang dipilih,
- Wangi parfum yang ia pilih,
- Gaya rambut,
- Playlist saat berangkat sekolah
Saat anak perempuan sedang berada dalam suasana hati yang lembut dan ingin mengekspresikan sisi tenangnya, aroma floral berpadu dengan fruity dari lychee dan mandarin yang ceria bisa menjadi teman kecil yang menyenangkan. Every Me Sweetheart Rose Eau de Toilette menangkap nuansa itu dengan rose water dan peony petals, meninggalkan kesan menenangkan sekaligus menyegarkan.
Seperti mawar yang dijuluki the queen of flowers, keharumannya menjadi simbol kelembutan yang kuat, sisi feminin yang tetap percaya diri, hangat, dan memikat. Dengan begitu, aroma ini bukan sekadar wewangian, tapi cara kecil bagi anak untuk merayakan versi dirinya yang lembut dan playful hari ini.
Namun, saat anak perempuan ingin menampilkan sisi beraninya, keluar dari zona nyaman, percaya diri, dan sedikit bold, maka Every Me Drama Queen Iris Eau de Toilette bisa menjadi teman dalam mengekspresikan energi itu. Aroma yang hangat, intens, dan memikat dari red fruit marmalade berpadu pink peppercorn seolah memberi dorongan lembut agar ia tampil berani, penuh semangat, dan menonjolkan karakter uniknya.
Dengan dua wewangian khas dari Every Me x Milk & Mocha ini, anak bisa merayakan versi dirinya yang ekspresif dan berani, sambil tetap merasa nyaman membawa siapa dirinya hari itu.
3. Berikan ruang untuk memilih

Orangtua sering kali tidak sadar mengatur hal kecil dari anak, seperti “Baju yang warna ini aja, lebih bagus.” atau “Kayaknya kamu lebih cocok ikut basket, bukan ballet”.
Ketika semua keputusan diambil, maka anak akan kehilangan sense of control, hingga akhirnya takut mengambil keputusan serta tidak percaya pada instingnya sendiri. Sebaliknya ketika anak diberi kebebasan utnuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya, anak akan merasa dihargai dan dipercaya.
Melibatkan anak dalam membuat keputusan sedari dini sangat penting agar ia dapat membawa diri dan mengambil keputusan yang strategis ke depannya.
4. Tidak mengkritik pilihan anak

Pendapat Mama dan Papa sangat berpengaruh ada anak memandang dirinya. Maka, hati-hati dalam mengkritik pilihan anak, jangan sampai anak memandang rendah dirinya.
Menurut penelitian, anak yang mendapatkan validasi yang positif akan lebih percaya diri, terbuka bercerita, dan lebih kuat menghadapi tekanan sosial. Karena sejatinya, kata-kata yang positif, bahasa yang menguatkan membantu mereka merasa kayak menjadi dirinya sendiri.
5. Rayakan setiap versi dirinya, bukan hanya yang versi ideal

Akan ada hari di mana anak ramah dan ceria, tetapi ada hari di mana anak pendiam dan butuh ruang, atau bahkan ada hari di mana anak merasa emosinya tidak stabil sehingga ditumpahkan dengan amarah dan tangisan. Semua adalah bagian dari dirinya.
Anak tidak harus selalu ceria untuk dianggap baik, tidak harus selalu berprestasi untuk dianggap membanggakan, dan tidak harus memenuhi ekspektasi siapa pun untuk dianggap layak. Sama dengan kolaborasi Milk & Mocha, dua karakter beruang yang berbeda. Beruang putih yang energik dan spontan, sedangkan Beruang cokelat yang tenang dan lembut. Keduanya sama-sama berharga.
Begitu juga dengan anak-anak yang diberikan 5 cara bantu anak & remaja mengekspresikan setiap sisi dirinya tanpa labeling sehingga ia merasa dirinya berharga.

















-smZIk0Nsd25hP0vk8SU2HMmOVdRpOAfq.jpg)

