Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Diduga Anak Wali Kota Prabumulih Ditegur Bawa Mobil, Kepsek Dicopot?

ilustrasi sekolah
Pexels/Alfin Auzikri
Intinya sih...
  • Kepsek SMPN 1 Prabumulih dicopot karena menegur anak Wali Kota yang membawa mobil ke sekolah.
  • Wali Kota Prabumulih membantah kabar pencopotan kepala sekolah dan klarifikasi mengenai anaknya.
  • Artikel Parent Circle menjelaskan dampak negatif jika orangtua terlalu memaklumi kesalahan anak tanpa batas moral.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berita mengenai nasib kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih yang konon dicopot dari jabatannya di SMP yang ada di Sumatera Selatan tersebut. Hal itu bisa terjadi diduga karena ia menegur anak  Wali Kota (Walkot) Prabumulih, Arlan,  yang membawa mobil ke sekolah.

Dikutip dari berbagai sumber, tidak hanya kepala sekolah saja yang dicopot. Salah satu petugas keamanan atau sekuriti di sekolah itu juga dipindahkan diduga karena alasan yang sama.  

Terkait berita tersebut, lewat @cak.arlan_official, Arlan mengklarifikasi kabar tersebut. Ia meluruskan beberapa informasi yang menurutnya salah dan hoaks, salah satunya terkait isu pencopotan kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih.

Arlan juga mengklarifikasi mengenai anak SMP yang sebelumnya diduga anaknya.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

Diduga anak Wali Kota Prabumulih tidak terima ditegur bawa mobil

ilustrasi remaja dan mobil
Pexels/cottonbro studio

Sebelumnya berita mengejutkan mengenai pencopotan dan pemindahan Kepala SMPN 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, Roni Ardiansyah. Sekuriti sekolah juga diganti setelah mereka menegur anak Wali Kota (Walkot) Prabumulih Arlan yang membawa mobil ke sekolah.

Sebelum ada klarifikasi dari Arlan, alasan mutasi Kepsek SMPN 1 Prabumulih berkaitan dengan insiden teguran yang diberikannya kepada diduga anak Walkot tersebut.

Tidak terima ditegur, siswa tersebut diduga melaporkan kejadian itu ke orangtuanya. Setelah kejadian itu, kepala sekolah pun langsung diganti dan petugas keamanan (satpam) di sekolah juga dipindahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A Darmadi, sebelumnya membenarkan adanya pergantian pimpinan sekolah tersebut. A Darmadi menyebut pencopotan dan pemindahan itu adalah perintah Wali Kota Prabumulih sendiri.

Adapun mengenai siswa SMP yang diduga membawa mobil ke sekolah adalah laki-laki. Namun, tidak dijelaskan lebih lengkap mengenai usia dan kelas berapa di SMPN 1 Prabumulih.

Wali Kota Prabumulih membantah copot Kepsek SMPN 1 Prabumulih

walkot prabumulih
Instagram.com/cak.arlan_official

Pada Rabu (17/9/2025), Wali Kota Prabumulih, Arlan, memberikan klarifikasi terkait isu pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. 

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Prabumulih sempat menyebut mutasi tersebut merupakan permintaan langsung dari Wali Kota. Namun, Arlan menegaskan kabar itu tidak benar.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni (kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih) dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih. Masalah berita-berita yang hoaks, di media mengatakan bahwa Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke tempat sekolah lain. Ini adalah berita hoaks,” ujar Arlan melalui Instagram @cak.arlan_official, Kamis (17/9/2025).

Isu lain yang beredar adalah dugaan anak Wali Kota Prabumulih tidak terima ditegur karena membawa mobil ke sekolah, sehingga berujung pada pencopotan kepala sekolah. Arlan kembali membantah kabar tersebut dan menyebutnya hoaks. 

“Lalu berita masalah anak saya, itu adalah berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan. Anak saya diantar. Dan kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” jelasnya. 

Aturan memang melarang anak SMP belum memiliki SIM, Roni Ardiansyah sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih hanya menjalankan aturan di sekolah.

Karakter Anak Bisa Rusak Karena Tak Punya Batas Moral

1. Kesalahan anak terus memaklumi, tak punya batas moral

ilustrasi siswa remaja
Pexels.com/cottonbro studio

Dalam artikel Parent Circle, orangtua terlalu cepat melindungi anak dari kritik atau konsekuensi, seperti membela atau menghapus konsekuensi karena merasa bersalah (parental guilt). 

Ini justru akan membuat anak bisa tidak belajar bahwa setiap tindakan memiliki akibat. Hal ini membuat mereka kurang punya rasa tanggung jawab terhadap perilaku mereka sendiri.

Selain itu, kebiasaan membela tanpa batas dapat merusak kemampuan anak untuk merasakan empati. Nilai moral seperti empati, rasa hormat, dan kejujuran perlu diajarkan sejak dini agar anak bisa membuat keputusan yang baik dan memiliki hubungan sosial yang sehat.

2. Anak tidak mengetahui batas baik dan buruk, karakter bisa rusak

ilutsrasi remaja
Pixabay

Jika orangtua selalu membela anak meski melakukan kesalahan tanpa memberi tahu atau menjelaskan konsekuensinya, anak bisa tumbuh dengan pemahaman yang kabur mengenai batas baik dan buruk. 

Dikutip dari Empowering Parents, kebiasaan membela anak atas kesalahan mengajarkan mereka bahwa “menghindar tanggung jawab” adalah hal boleh diterima, sehingga mereka mungkin terus membuat alasan (excuses) untuk setiap kesalahan daripada belajar dari kesalahan itu.

3. Anak bisa tumbuh dengan mentalitas Koruptif

ilutsrasi remaja
Freepik

Ketika anak terbiasa dibela meski jelas-jelas berbuat salah, mereka bisa belajar bahwa “jalan pintas” selalu ada untuk menghindari konsekuensi. Menurut Psychology Today, pola ini bisa menumbuhkan mentalitas tidak jujur sejak dini, karena anak merasa bisa berbohong atau memanipulasi keadaan tanpa takut dihukum. 

Inilah yang disebut sebagai moral disengagement, yaitu ketidakmampuan melihat bahwa perilaku salah punya dampak negatif. Ini bisa melahirkan pola pikir permisif terhadap tindakan tidak etis, bahkan hingga dewasa. 

Anak mungkin menganggap wajar melanggar aturan selama ada “pembela” atau cara untuk lolos. Jika dibiarkan, sikap ini bisa menjalar ke kehidupan sekolah, pekerjaan, bahkan masyarakat luas dan menjadi cikal bakal budaya korupsi atau perilaku tidak jujur lainnya.

Itulah tadi informasi mengenai diduga anak Wali Kota Prabumulih ditegur bawa mobil, Kepsek dicopot. Semoga menjadi pembelajaran ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid