7 Cara Menghilangkan Stres pada Anak Remaja

Tak hanya orang dewasa, anak remaja juga rentan terhadap stres lho!

19 April 2022

7 Cara Menghilangkan Stres Anak Remaja
Pexels/Pixabay

Mama mungkin bertanya-tanya apakah anak remaja dapat mengalami stres, meski mereka tidak perlu khawatir tentang pekerjaan, tagihan, atau apa yang harus dimasak untuk makan malam. Namun itu bukan berarti anak tidak menghadapi stres dalam hidupnya.

Namun setiap anak berbeda, begitu pula pemicu dan reaksi mereka terhadap stres.

Misalnya, ada anak-anak yang mengalami stres akibat gugup mempersiapkan ujian yang berbentuk presentasi atau mengalami stres sampai merasa mual dan pusing sebelum tampil di pertunjukkan.

Sehingga, akan sangat membantu bagi anak, jika Mama mengetahui beberapa cara yang membantunya menghilangkan stres.

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum 7 cara menghilangkan stres pada remaja. Simak baik-baik ya Ma!

1. Melakukan aktivitas aerobik

1. Melakukan aktivitas aerobik
Pexels/Ron Lach

Tahukah Mama bahwa aktivitas aerobik adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Ini bisa membuat darah terpompa, yang melepaskan bahan kimia bernama endorfin yang meningkatkan suasana hati remaja.

Aktivitas aerobik bisa dilakukan dengan sederhana, seperti naik sepeda atau skuter, jalan-jalan bersama keluarga, bermain hula hoop, melakukan lompat tali, atau berenang.

Namun jika remaja memiliki jadwal yang padat, jangan khawatir. Karena ia masih bisa menyisihkan sebagian besar waktunya untuk latihan aerobik.

Dilansir dari Children, anak membutuhkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik setiap hari, tetapi ia dapat membagi waktu ini menjadi beberapa periode singkat.

2. Berjalan-jalan di alam

2. Berjalan-jalan alam
Freepik

Terlalu banyak waktu di depan layar dapat merangsang secara berlebihan, terutama untuk anak-anak. Sehingga inidapat menyebabkan lebih banyak stres dan kecemasan.

Anak-anak yang menggunakan waktu layar untuk menenangkan diri, sebenarnya melanjutkan siklus overstimulasi. Padahal otak perlu istirahat untuk memproses dan berefleksi.

Sehingga daripada menghabiskan waktu untuk menonton televisi atau memeriksa media sosial, Mama dapat menyarankan anak untuk mencari udara segar dengan pergi ke taman kota, agar bisa meningkatkan suasana hati dan perasaan sejahteranya. 

Editors' Pick

3. Lakukan latihan pernapasan

3. Lakukan latihan pernapasan
Freepik/Cookie-studio

Jika keadaannya tak memungkinkan bagi anak untuk keluar rumah, Mama dapat menyarankan anak untuk menenangkan pernapasannya. Dalam mengatasi stres, seorang remaja dapat mencoba pernapasan perut.

Mintalah anak meletakkan satu tangan di perut dan satu tangan di dada. Lalu, arahkan anak untuk memasukan napas ke dalam perutnya, dan merasakan tangan yang berada di perut lebih terangkat sementara dadanya tetap diam.  

Ingatkan anak untuk bernapas perlahan dan tenang.

Untuk anak-anak yang lebih kecil, Mama dapat mencoba meniup kincir. Tarik napas perlahan, lalu hembuskan sambil memutar kincir dengan lembut.  

4. Mendengarkan musik

4. Mendengarkan musik
Freepik/Cookie-studio

Saat Mama memerhatikan anak memiliki gejala stres seperti gelisah, mudah tersinggung, tidak napsu makan, dll, cobalah untuk memberikannya headphone dan nyalakan musik.  

Dilansir dari Active Kids, sebuah penelitian yang dilakukan pada beberapa dekade ini telah menunjukkan bahwa musik benar-benar mengubah suasana hati seseorang.  

Musik bisa menjadi pengalih perhatian yang membantu, atau membantu memicu kenangan indah.

Bagi banyak anak remaja, bernyanyi atau menari dengan musik juga dapat membantu mengurangi stres.

5. Berikan anak pelukan yang hangat dan panjang

5. Berikan anak pelukan hangat panjang
Freepik/prostooleh

Baik disadari atau tidak, berpelukan adalah cara luar biasa untuk mengurangi stres.

Masih dilansir dari Active Kids, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa berpelukan selama 20 detik dapat melepaskan oksitosin (hormon cinta), menurunkan tekanan darahm dan mengurangi stres, membantu anak remaja mama menjadi lebih tenang.  

Selain itu, berpelukan juga dapat membuat anak merasa aman dan didukung. Belum lagi, ini adalah alasan yang bagus untuk Mama mendapatkan satu atau dua pelukan ekstra dari anak remaja yang terkadang menolak berpelukan!

6. Mengembangkan pola tidur yang sehat

6. Mengembangkan pola tidur sehat
Pexels/Sam K

Mama mungkin sudah tahu bahwa akan lebih sulit untuk mengatasi stres ketika tubuh sedang lelah. Untuk anak-anak yang lebih kecil, tidur siang mungkin menjadi jawaban untuk stres sehari-hari. Tetapi, pada anak yang lebih besar dan remaja , tidur siang mungkin tidak ideal.

Jadi cobalah untuk memastikan anak mendapatkan tidur malam yang baik. Anak praremaja membutuhkan 9 hingga 12 jam tidur setiap malam. Sementara remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam, menurut pedoman tidur American Association of Pediatrics.

Lebih banyak tidur mungkin diperlukan jika anak-anak sangat aktif secara fisik.

7. Membuka jalur komunikasi terbuka dengan anak

7. Membuka jalur komunikasi terbuka anak
Freepik/DCStudio

Setelah Mama melakukan enam cara di atas, cara terakhir yang tak boleh dilewatkan adalah dengan mendorong anak untuk berbicara, tentang apa yang mengganggunya.

Ketika anak berbicara, pastikan benar-benar mendengarkan tanggapannya dan menjauh dari gangguan seperti televisi dan gadget.

Berbicara dengan anggota keluarga atau teman yang mendukung adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres pada anak-anak (dan juga orang dewasa).

Ketika Mama bisa membuka jalur komunikasi yang terbuka dengan remaja, Mama dapat membuatnya tidak terlalu menakutkan bagi anak untuk bercerita apa saja dan juga membantu anak merasa didukung.

Diskusi juga dapat membantu anak menemukan solusi yang menarik atau cara berpikir yang berbeda tentang suatu masalah.

Nah itulah 7 cara menghilangkan stres pada remaja. Jika stres yang remaja alami berubah menjadi kecemasan kronis atau memengaruhi tidur, pekerjaan sekolah, kesehatan, atau kebahagiaannya,  pastikan untuk berbicara dengan dokter anak.

Mama juga bisa menemukan terapis yang menangani anak-anak dan remaja. Para profesional ini dapat membantu Mama dan anak belajar bagaimana mengelola stres dan kecemasan dengan lebih baik.

Baca juga:

The Latest