Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Perhatikan Tumbuh Kembang Anak saat Pubertas agar Tinggi Maksimal!

anak sedang mengukur tinggi badan
Freepik/jcomp
Intinya sih...
  • Anak perempuan mulai pubertas lebih cepat dari anak laki-laki, sekitar usia 7-8 tahun untuk perempuan dan 9-10 tahun untuk laki-laki.
  • Puncak pertumbuhan tinggi terjadi di usia yang berbeda, yaitu pada anak perempuan di usia sekitar 11-13 tahun dan pada anak laki-laki di usia sekitar 12-13 tahun.
  • Waktu dan kecepatan tumbuh juga berpengaruh ke berat badan, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa timing pertumbuhan dapat memengaruhi berat badan di masa remaja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama pasti ingin anaknya tumbuh tinggi dan sehat, kan? Tinggi badan anak juga merupakan tolak ukur status gizi dan pertumbuhannya. Tinggi badan anak dapat terus dioptimalkan dan tidak selalu bergantung pada genetik, lho!

Ternyata masa pubertas adalah waktu paling penting yang menentukan tinggi akhir anak. Kalau di masa ini anak kurang tidur, gizinya nggak seimbang, atau kurang aktif bergerak tinggi badannya bisa berhenti lebih cepat dari yang seharusnya, Ma. 

Selama masa pubertas, anak mengalami growth spurt. Fase singkat dalam perkembangan anak yang ditandai dengan lonjakan pertumbuhan fisik yang cepat, baik tinggi maupun berat badan. 

Yuk, kita bahas apa yang sebenarnya terjadi saat anak memasuki masa pubertas dan bagaimana Mama perhatikan tumbuh kembang anak saat pubertas agar tinggi maksimal!

1. Anak perempuan mulai pubertas lebih cepat dari anak laki-laki

remaja perempuan
Freepik/jcomp

Biasanya, anak perempuan mulai pubertas di usia sekitar 7–8 tahun, sedangkan anak laki-laki di usia 9–10 tahun.

Artinya, anak perempuan lebih dulu mengalami perubahan tubuh dan lonjakan tinggi badan sekitar 1–2 tahun dibanding anak laki-laki.

Makanya, di usia SD, sering banget kita lihat anak perempuan tampak lebih tinggi daripada anak laki-laki sebayanya. Namun nanti saat SMP, kondisi ini biasanya berbalik, karena anak laki-laki tumbuh lebih lama.

2. Puncak pertumbuhan tinggi terjadi di usia yang berbeda

dua anak remaja dengan tinggi berbeda
Freepik

Dalam masa pubertas, anak akan mengalami “growth spurt” alias lonjakan pertumbuhan tinggi. Ini adalah fase di mana tinggi badan anak laki-laki mauapun perempuan naik paling cepat yakni bisa sampai 7–10 cm per tahun!

Puncak pertumbuhan ini biasanya terjadi:

  • Pada anak perempuan di usia sekitar 11–13 tahun
  • Pada anak laki-laki di usia sekitar 12–13 tahun

Jadi jangan khawatir kalau anak laki-laki tampak tinggi lebih lama, Ma karena mereka memang baru akan mengalami lonjakan pertumbuhan setelahnya. Hal wajib yang Mama lakukan adalah dengan memenuhi asupan gizi harian dan mendorongnya untuk terus aktif berolahraga agar mendorong pertumbuhan tinggi badannya.

3. Anak laki-laki tumbuh lebih lama dari anak perempuan

anak laki-laki bersahabat
Freepik

Durasi growth spurt juga berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.

  • Anak perempuan: sekitar 2,5–3 tahun
  • Anak laki-laki: bisa sampai 4 tahun

Walaupun anak perempuan mulai duluan, anak laki-laki tumbuh lebih lama. Hasil akhirnya, rata-rata tinggi badan anak laki-laki memang akan lebih tinggi di usia remaja akhir.

Menurut penelitian, anak-anak yang masa pubertasnya terlambat menunjukkan tinggi badan melebihi kelompok yang masa pubertasnya lebih cepat. Maka, hal ini berlaku pada anak perempuan yang masa pubertasnya lebih cepat, biasanya akan tetap lebih pendek dari laki-laki.

Namun, perlu diingat, tinggi badan anak tetap berpengaruh dari genetik, aktivitas, dan asupan gizinya, ya Ma! Yuk, kita usahakan bersama.

4. Waktu dan kecepatan tumbuh juga berpengaruh ke berat badan

Pengukuran tahap pubertas anak
Instagram.com/alinewiratmaja

Ternyata, timing dan kecepatan pertumbuhan bukan cuma ngaruh ke tinggi badan, tapi juga bisa memengaruhi berat badan di masa remaja.

Hasil penelitian bilang:

  • Anak laki-laki yang growth spurt-nya lebih lambat dan berlangsung lama, biasanya punya BMI lebih ideal di usia remaja akhir.
  • Anak perempuan yang pubertasnya agak terlambat juga cenderung punya risiko overweight lebih rendah.

Jadi, jangan terburu-buru pengin anak cepat puber ya, Ma. Kadang, yang sedikit telat malah punya hasil lebih baik. Timing pubertas itu bervariasi, asal membandingkan tanpa memahami tahapan pubertas bisa bikin Mama khawatir berlebih.

5. Sadari tanda-tanda pubertas pada anak, jangan sampai terlewat!

tabel pubertas anak
Instagram.com/alinewiratmaja

Tahukah Mama, ternyata banyak lho orangtua yang tidak menyadari tanda-tanda pubertas pada anak. Hal ini bisa berujung fatal pada optimalisasi tumbuh kembangnya.

Maka dari itu, penting untuk memahami dan kontrol berkala pada perubahan tubuh anak. Yuk, kita kenali tandanya!

Tanda pubertas pada anak perempuan:

  • Umur 8 - 13 tahun: Tumbuh Payudara
  • Umur 8 - 14 tahun: Tumbuh Rambut pada Kemaluan
  • Umur 10 - 14 tahun: Fase Growth Spurt 
  • Umur 10 - 16 tahun: Menstruasi Pertama
  • Umur 11 - 16 tahun: Tumbuh Bulu pada Ketiak
  • Umur 11 - 15 tahun: Perubahan Bentuk Tubuh
  • Umur 13 - 16 tahun: Perubahan Ukuran Payudara

Tanda pubertas pada anak laki-laki:

  • Umur 11 - 17 tahun: Pertumbuhan pada Skrotum dan Testis
  • Umur 11 - 18 tahun: Perubahan Suara
  • Umur 11 - 15 tahun: Pertumbuhan Panjang Penis 
  • Umur 11 - 14 tahun: Tumbuh Rambut pada Kemaluan
  • Umur 12 - 17 tahun: Fase Growth Spurt 
  • Umur 12 - 17 tahun: Perubahan Bentuk Tubuh
  • Umur 14 - 18 tahun: Tumbuh Bulu pada Ketiak dan Jenggot

6. Optimalkan tinggi anak selama masa pubertas

Papa dan anak sedang bermain basket
Freepik

Mama bisa bantu anak mencapai tinggi maksimalnya dengan langkah sederhana yang dilakukan sehari-hari sebagai berikut ini:

  1. Pastikan gizinya lengkap
    Protein, kalsium, zat besi, dan vitamin D penting banget untuk tulang. Jangan remehkan asupan sehari-harinya ya Ma. Apa yang anak makan akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang dan kesehatannya.
  2. Tidur cukup dan berkualitas
    Hormon pertumbuhan keluar paling banyak saat anak tidur nyenyak di malam hari. Bantu anak atur jadwal kesehariannya termasuk saat mengerjakan PR agar anak dapat waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
  3. Aktif bergerak setiap hari
    Olahraga ringan seperti lompat tali, bersepeda, berenang, atau basket bisa bantu merangsang pertumbuhan tulang. Selain aktif dan mengasah prestasi, olahraga juga sangat penting untuk tumbuh tingginya.
  4. Pantau tinggi anak tiap 6 bulan
    Jikalau pertumbuhannya melambat drastis, boleh konsultasi ke dokter anak. Mama jangan panik, kecepatan pertumbuhan setiap anak bisa berbeda-beda. Paling penting tetap bantu optimalkan dari rumah.
  5. Dukung secara emosional
    Masa pubertas sering bikin anak canggung dengan perubahan tubuhnya. Selain itu, perubahan emosionalnya juga akan melonjak tak beraturan. Dukung dan dengarkan mereka, ya Ma 

Itulah hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk perhatikan tumbuh kembang anak saat pubertas agar tinggi maksimal!  Apakah anak mama sudah terlihat tanda-tanda pubertasnya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Main Game Dulu vs Sekarang, Ini Alasan Gen Z Punya Attention Span Mini

15 Des 2025, 18:50 WIBBig Kid