- Berikan informasi tentang apa yang terjadi dan bagaimana merawat tubuh pubernya, (ajarkan penggunaan deodoran, ajarkan anak laki-laki cara mencukur, dan jelaskan pada anak perempuan tentang sanitasi selama menstruasi).
- Cari tahu informasi tambahan tentang pubertas bersama anak di internet.
- Hormati privasi anak.
- Bangun komunikasi dan ajak anak terbuka menceritakan perubahan tubuhnya yang dirasa membingungkan.
Perbedaan Pubertas Anak Perempuan & Laki-Laki, Mana yang Lebih Cepat?

Pubertas adalah fase penting saat tubuh si Anak mulai merasakan perubahan fisik dan emosional menuju kedewasaan.
Mama perlu memahami bahwa pubertas tidak datang secara bersamaan pada setiap anak.
Mengetahui perbedaan waktu dan tanda antara pubertas anak perempuan dan laki-laki menjadi sangat penting agar Mama bisa mendampingi si Anak dengan bijak dan peka terhadap kebutuhannya.
Dalam konteks tumbuh kembang, dokter anak Devie Kristiani dalam unggahan Instagram di akun @dr.deviekristiani yang diunggah pada Minggu (24/8/2025) menyebutkan bahwa anak perempuan umumnya mengalami pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki.
Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan hormon, seperti estrogen pada perempuan dan testosteron pada laki-laki, serta faktor fisik seperti jumlah lemak atau otot tubuh.
Untuk mengupas lebih dalam, Popmama.com telah merangkum informasi seputar perbedaan pubertas anak perempuan dan laki-laki, mana lebih cepat?
1. Usia dimulainya pubertas pada perempuan dan laki-laki

Secara umum, pubertas pada anak perempuan dimulai lebih awal dibandingkan dengan laki-laki.
Anak perempuan biasanya sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas sejak usia 8–13 tahun, sementara anak laki-laki cenderung baru mengalaminya pada usia 10–16 tahun.
Dilansir dari John Hopkins Medicine, perbedaan ini terjadi karena peran hormon estrogen pada perempuan yang bekerja lebih cepat dibandingkan dengan testosteron pada laki-laki.
Rentang waktu tersebut tidak selalu sama pada setiap individu, karena pubertas juga dipengaruhi oleh faktor genetik, gizi, dan lingkungan.
Jadi, Mama tidak perlu langsung khawatir jika si Anak mengalami pubertas sedikit lebih awal atau lebih lambat dari rata-rata, selama perkembangan lainnya berjalan normal.
2. Tanda-tanda fisik yang tampak di awal pubertas

Tanda-tanda pubertas dapat terlihat dengan jelas pada tubuh si Anak.
Pada anak perempuan, tanda awal biasanya berupa pertumbuhan payudara, diikuti dengan tumbuhnya rambut di area kemaluan dan ketiak, serta menstruasi pertama atau menarche.
Sementara itu, pada anak laki-laki, tanda pubertas muncul melalui pembesaran testis dan penis, tumbuhnya jakun, suara yang menjadi lebih berat, serta munculnya kumis atau rambut di wajah. Anak laki-laki juga akan mulai mengalami mimpi basah.
Perubahan fisik ini bisa datang bertahap, sehingga penting bagi Mama untuk memberikan penjelasan yang sederhana dan menenangkan agar si Anak merasa lebih siap menghadapi perubahan tubuhnya.
3. Pengaruh hormon dan biologi terhadap perbedaan pubertas pada laki-laki dan perempuan

Hormon berperan besar dalam menentukan kapan pubertas dimulai.
Pada anak perempuan, hormon estrogen memicu perkembangan organ reproduksi, pertumbuhan payudara, dan menstruasi.
Estrogen juga berhubungan dengan penutupan ujung tulang panjang, sehingga pertumbuhan tinggi badan anak perempuan berhenti lebih cepat.
Sementara itu, pada anak laki-laki, hormon testosteron merangsang pertumbuhan penis, testis, otot, dan perubahan suara.
Testosteron membuat pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki berlangsung lebih lama, meski dimulai lebih lambat dari anak perempuan.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa laki-laki sering terlihat lebih tinggi saat remaja, walau perempuan lebih dulu mengalami pubertas.
Dengan memahami peran hormon, Mama bisa lebih mudah memahami ritme perkembangan yang dialami oleh si Anak.
4. Durasi pertumbuhan dan puncak perkembangan

Meskipun anak perempuan lebih cepat memasuki masa pubertas, puncak pertumbuhan tinggi badan justru lebih pesat terjadi pada si Anak laki-laki.
Anak perempuan biasanya mengalami lonjakan pertumbuhan sekitar usia 10–12 tahun, namun akan melambat setelah menstruasi dimulai.
Sebaliknya, anak laki-laki mungkin baru mulai tumbuh pesat pada usia 12–14 tahun, tetapi pertumbuhan tersebut berlangsung lebih lama dan signifikan.
Hasilnya, saat dewasa, laki-laki biasanya memiliki badan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Hal ini penting untuk dipahami, agar Mama tidak membandingkan perkembangan si Anak dengan teman sebayanya, karena setiap fase memiliki tahapan perkembangannya masing-masing yang alami dan sehat.
5. Siapa yang lebih cepat? Laki-laki atau perempuan?

Secara umum, anak perempuan lebih dahulu memasuki pubertas dibandingkan anak laki-laki. Namun, lebih cepat bukan berarti lebih baik atau lebih buruk.
Pubertas adalah proses alami yang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika, nutrisi, dan lingkungan.
Meskipun laki-laki memulai masa pubertas setelah perempuan, pubertas laki-laki memiliki periode pertumbuhan yang lebih panjang.
Sementara itu, anak perempuan memulai lebih dini, tetapi mengalami perubahan fisik yang lebih cepat selesai.
Mama sebaiknya fokus pada cara mendampingi si Anak, memberikan edukasi tentang tubuh, dan menjaga kesehatan fisik serta emosional mereka sepanjang fase ini.
Hal tersebut dapat Mama lakukan dengan beberapa langkah sederhana berikut:
Dengan begitu, si Anak dapat melalui masa pubertas dengan percaya diri dan lebih siap untuk menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.
Itulah informasi seputar perbedaan pubertas anak perempuan dan laki-laki, mana lebih cepat? Semoga membantu, Ma!



















