Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

5 Platform AI asal China yang Diprediksi Bisa Kalahkan ChatGPT!

AI dari China
Freepik/rawpixel.com

Sejak kehadirannya, platform AI ChatGPT telah mengubah cara banyak orang berinteraksi dengan teknologi, termasuk para mama yang kini makin terbantu dalam mencari informasi hingga merancang aktivitas anak. Tapi ternyata, ada beberapa perusahaan teknologi asal China juga sedang gencar mengembangkan platform AI canggih yang disebut-sebut bisa menyaingi, bahkan mengalahkan ChatGPT.

Beberapa nama besar seperti Tencent dan Alibaba sudah merilis chatbot pintar mereka sendiri, lengkap dengan fitur yang tak kalah canggih. Tak hanya digunakan untuk kebutuhan bisnis, AI buatan China ini juga dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan, membantu pekerjaan rumah, hingga menjadi asisten pribadi. Selain itu, platform-platform buatan China ini juga dapat diakses secara full tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun!

Penasaran apa saja platform AI tersebut dan keunggulannya dibanding ChatGPT? Yuk, simak informasi tentang 5 platform AI asal China yang diprediksi bisa kalahkan ChatGPT yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!

1. Qwen 2.5

Qwen 2.5
alibabacloud.com

Dikembangkan oleh Alibaba Cloud, Qwen 2.5 adalah model bahasa besar (LLM) yang mengusung arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) atau teknik pelatihan AI yang membagi beban kerja ke dalam banyak bagian, sehingga membuat model lebih efisien dan pintar memilih jawaban terbaik.. Model ini juga telah dilatih dengan lebih dari 20 triliun token.

Qwen 2.5 mampu memahami dan menghasilkan teks panjang hingga lebih dari 8.000 token, serta memiliki kemampuan dalam memahami data terstruktur seperti tabel dan menghasilkan output dalam format JSON. Selain itu, Qwen 2.5 mendukung pemrosesan multimodal, termasuk teks, gambar, audio, dan video, menjadikannya asisten AI yang serbaguna.

Keunggulan utama dari Qwen 2.5 adalah kemampuannya dalam memahami konteks yang sangat luas dan kompleks. Model ini mendukung pemrosesan multimodal, sehingga bisa menangani teks, gambar, audio, hingga video sekaligus. Ini membuatnya lebih fleksibel untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pembuatan konten hingga analisis data visual dan suara.

2. Minimax o1

Minimax o1
Youtube.com/AICodeKing

MiniMax, startup AI asal Shanghai yang didirikan pada 2021, telah merilis seri model MiniMax-01 yang mencakup kemampuan pemrosesan teks dan multimodal. Model ini memiliki jendela konteks hingga 4 juta token, memungkinkan pemahaman konteks yang sangat luas serta menjadikannya sebagai open source paling besar saat ini.

Didukung oleh investasi dari Alibaba dan Tencent, MiniMax juga menawarkan model open-source yang hemat biaya, menjadikannya alternatif menarik bagi pengembang dan perusahaan yang mencari solusi AI efisien.

3. ERNIE Bot

Ernie Bot
research.baidu.com

ERNIE Bot dikembangkan oleh Baidu dari model bahasa besar yang disebut ERNIE (Enhanced Representation through Knowledge Integration), yaitu pendekatan AI yang tidak hanya belajar dari teks, tetapi juga dari pengetahuan terstruktur seperti ensiklopedia atau database.

Platform ini unggul dalam reasoning atau kemampuan menalar secara logis dan menjawab dengan pemahaman mendalam. Versi terbarunya, ERNIE 4.5 dan X1, juga memiliki kemampuan multimodal dan saat ini sudah tersedia secara gratis untuk publik, membuatnya salah satu AI paling ramah pengguna.

4. Kimi 1.5

Kimi 1.5
news9live.com

Kimi 1.5 hadir dengan kekuatan luar biasa dalam long context, yaitu kemampuan memahami konteks percakapan hingga 128.000 token atau sekitar 100.000 kata! Hal ini tentu sangat berguna untuk membaca dokumen panjang atau berdiskusi tentang topik kompleks.

Kimi juga unggul dalam menyelesaikan masalah STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) termasuk soal matematika atau pemrograman. Selain itu, model ini multimodal, artinya bisa merespons input berupa teks maupun gambar, sehingga lebih fleksibel digunakan oleh pelajar, profesional, maupun content creator.

5. DeepSeek

DeepSeek
aljazeera.com

DeepSeek merupakan platform AI yang dikembangkan oleh tim insinyur di China dan mendapat perhatian global setelah CEO Microsoft menyebutnya sebagai salah satu model AI terbaik di luar OpenAI. DeepSeek menggunakan pendekatan yang efisien dari segi pelatihan model (proses pembelajaran AI) sehingga bisa memberi jawaban yang cepat dan akurat dengan biaya lebih rendah.

Versi terbarunya, DeepSeek-V3 telah menunjukkan peningkatan besar dalam reasoning, pemrograman, dan percakapan. Model ini juga bisa diakses secara luas melalui situs web dan API (Application Programming Interface) yaitu alat yang memungkinkan pengembang menghubungkan AI ke aplikasi lain.

Itulah informasi mengenai 5 platform AI asal China yang diprediksi bisa kalahkan ChatGPT. Dengan kemajuan pesat dalam pengembangan AI, China menunjukkan bahwa inovasi tidak mengenal batas geografis. Kelima platform di atas tidak hanya menandingi ChatGPT dalam berbagai aspek, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan AI untuk sektor pendidikan, bisnis, hingga hiburan.

Share
Editorial Team