Nama Strawberry Moon berasal dari tradisi suku asli Amerika, khususnya yang tinggal di wilayah timur laut seperti Algonquin dan Ojibwe. Mereka menamai bulan purnama di bulan Juni ini karena bertepatan dengan masa panen stroberi liar yang hanya tumbuh dalam waktu singkat setiap tahun. Jadi, ketika bulan purnama muncul pada waktu itu, itu menjadi semacam "penanda alami" bahwa stroberi siap dipetik.
Namun, nama dan makna bulan purnama di bulan Juni ternyata berbeda-beda di setiap budaya. Masing-masing punya cara sendiri dalam memberi nama berdasarkan apa yang sedang terjadi di alam sekitar mereka. Ini beberapa di antaranya:
Suku Cherokee: Green Corn Moon
Suku Cherokee menyebut bulan ini Green Corn Moon, karena menandai awal dari pertumbuhan jagung muda yang mulai tumbuh di ladang. Jagung adalah tanaman penting bagi mereka, jadi bulan ini punya makna khusus sebagai simbol harapan dan awal dari hasil tani yang akan datang.
Suku Dakota: Blooming Moon
Suku Dakota menyebutnya Blooming Moon, karena di wilayah mereka, bulan Juni adalah waktu ketika bunga-bunga liar mulai bermekaran dengan sangat indah. Nama ini mencerminkan hubungan mereka yang erat dengan siklus alam dan musim berbunga.
Tradisi Eropa: Rose Moon / Honey Moon
Di Eropa, bulan purnama Juni dikenal sebagai Rose Moon karena bertepatan dengan mekarnya bunga mawar. Selain itu, ada juga istilah Honey Moon, yang konon menjadi asal dari kata "honeymoon". Dulu, pasangan yang menikah di bulan Juni dianggap akan mendapatkan kehidupan rumah tangga yang manis seperti madu, karena musim ini penuh dengan kehangatan dan hasil alam yang melimpah.
Budaya Tiongkok: Terkait Festival Perahu Naga
Dalam budaya Tiongkok, bulan purnama bulan Juni sering bertepatan dengan Duanwu Festival atau Festival Perahu Naga. Festival ini mengenang penyair Qu Yuan dan ditandai dengan tradisi makan bacang (zongzi), lomba perahu naga, serta berbagai ritual yang berkaitan dengan kesehatan dan perlindungan diri dari energi negatif di musim panas.
Bagi banyak orang di berbagai belahan dunia, bulan purnama di bulan Juni bukan cuma soal keindahan langit malam. Ini juga jadi momen refleksi, rasa syukur, dan harapan. Karena muncul menjelang pertengahan tahun, banyak yang memaknainya sebagai waktu untuk mengevaluasi diri, bersyukur atas yang sudah dijalani, dan menyambut paruh tahun berikutnya dengan semangat baru.