7 Cara Mengajarkan Anak Terbiasa Menulis Cerita

Berawal dari hobi, siapa tahu bisa menjadi bakat yang menghasilkan bagi anak mama

4 September 2022

7 Cara Mengajarkan Anak Terbiasa Menulis Cerita
Pxhere/CC0 Public Domain

Mengenalkan anak dengan beragam kegiatan sejak kecil bisa membawa dampak positif untuk kecerdasannya. Bagi sebagian orang, profesi yang ia tekuni saat dewasa adalah hal yang memang sudah menjadi hobi sejak kecil.

Untuk itu Mama perlu mengenalkan kegiatan menulis pada si Kecil. Siapa tahu, nantinya anak suka menulis dan bercita-cita menjadi penulis. Tidak hanya itu sih, menulis membantu anak mama untuk menuangkan pikiran dan perasaannya sehingga mereka akan lebih bisa mengatur emosinya.

Tambahan lagi, di zaman sekarang, anak remaja juga ada yang menjadi penulis atau umumnya disebut sebagai content creator.

Nah, berikut ini Popmama.com akan membagikan cara mengajarkan anak agar menjadi penulis yang hebat.

1. Bawa notes dan alat tulis

1. Bawa notes alat tulis
Unsplash/Brittany neale

Jika anak sudah dibekali dengan gadget, sebenarnya ia bisa memaksimalkan benda berteknologi tersebut. Namun jika si Kecil belum memilikinya, maka kemana-mana ia bisa bawa notes dan pensil. 

Jika tiba-tiba ide datang mengisi kepalanya, semua bisa dicatat di notes tersebut sebelum ia lupa.

Biasakan si Kecil mencatat kejadian menarik yang dilihat olehnya. Kejadian yang berkesan dan dianggap menghibur jika diceritakan kepada orang lain.

2. Belajar membuat tokoh

2. Belajar membuat tokoh
Unsplash/TK Hammonds

Buatlah cacatan tentang tokoh yang ada di dalam cerita. Tentukan nama, usianya, latar pendidikan, latar suku dan bahasa yang digunakan, lalu siapa saja orang-orang yang berhubungan dengannya.

Setelah ada catatan tentang satu tokoh, kembangkan lagi pada setiap tokoh lainnya yang ada.

Rangkai semua hingga membuat sebuah cerita.

Editors' Pick

3. Konflik dan solusi

3. Konflik solusi
Unsplash/Steven Lebaron

Dalam sebuah cerita yang biasa dibaca orang, selalu ada konflik. Konflik merupakan sebuah permasalahan yang membuat cerita lebih seru untuk tetap dibaca hingga akhir.

Temukan juga jawaban konflik tersebut. Seperti solusi dan cara memecahkan masalah yang dihadapi.

4. Menentukan alur cerita

4. Menentukan alur cerita
Unsplash/Enoc Valenzuela

Menentukan alur cerita bisa menyesuaikan dengan model jalan cerita yang diinginkan. 

Ada alur maju, cerita terus berlaniut ke masa mendatang.

Ada alur maju mundur, sudah menceritakan masa akan datang, alurnya maju lalu di tengah jalan cerita malah lompat kembali mundur. 

Ada alur mundur, di mana cerita yang disampaikan memang mundur ke belakang sementara yang menceritakan dari masa sekarang.

Tentukan alur cerita, plot dan latar belakang cerita. Mulailah ceritakan dengan tokoh yang sudah dibuat, apa yang ia inginkan, sebutkan kendalanya, lalu ceritakan cara mencapai apa yang diinginkan olehnya.

5. Seimbangkan jalan cerita

5. Seimbangkan jalan cerita
Unsplash/Elias Castillo

Seimbangkan antara dialog dan deskripsi. Jangan sampai deskripsi berlebihan atau dialog terus-menerus sejak awal cerita hingga akhir.

Terlalu banyak deskripsi juga jadi kurang seru.

6. Fokus pada satu cerita

6. Fokus satu cerita
Unsplash/William Daigneault

Seringkali saat asyik menulis sebuah cerita, ide lain datang. Kalau mengalami ini maka segera catat ide cemerlang dan ajak si Kecil untuk kembali fokus pada satu cerita.

Selesaikan satu cerita terlebih dulu, jika sudah tamat baru bisa mulai cerita lainnya.

7. Banyak membaca buku cerita

7. Banyak membaca buku cerita
Unsplash/Filios Sazeides

Banyak membaca bisa menambah wawasan si Kecil. Selain itu dia juga bisa kaya dalam berbahasa.

Dengan banyak membaca bisa melatih anak untuk mengetahui cara menulis yang enak dibaca dan tidak.

Itulah 7 cara mengajarkan anak untuk menjadi penulis yang hebat. Kalau Mama tertarik, jangan ragu untuk mencoba cara di atas ya.

Baca juga: Buku yang wajib dibaca anak mama sebelum usia 12 tahun

The Latest