“Selama interogasi, anak itu mengaku sempat mengalami halusinasi seolah ada yang menyuruh untuk melukai keluarganya. Sang anak kemudian mengambil pisau dan menyerang adiknya,” ujar Ab Rahaman, dikutip dari New Straits Times.
Akibat Roblox, Anak 9 Tahun di Malaysia Tikam Adiknya Pakai Pisau

- Permainan Roblox menyebabkan seorang anak menyerang adiknya dengan pisau karena kehilangan poin permainan yang sudah dikumpulkan.
- Orangtua korban diselidiki atas dugaan kelalaian pengasuhan, sementara pemerintah Malaysia mempertimbangkan blokir Roblox.
- Pihak Roblox berkomitmen untuk memperkuat sistem keamanan, sementara Menteri Pemuda Malaysia menyatakan kesediaan bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Seorang kakak berusia sembilan tahun di Malaysia menyerang adik kandungnya yang berusia enam tahun hingga mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Diketahui, pelaku melakukannya setelah tidak bisa menahan amarah akibat kecanduan game Roblox.Kepolisian Johor, Malaysia telah mengonfirmasi adanya kejadian ini. Peristiwa terjadi pada Senin (27/10/2025) di Kampung Parit Nipah Laut, Johor, Malaysia.
Untuk kronologinya, simak pembahasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan.
1. Melukai adik akibat poin permainan yang sudah dikumpulkan hilang begitu saja

Mengutip dari New Straits Times, Datuk Ab Rahaman Arsad selaku Kepala Kepolisian Johor mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan pelaku mengalami kecanduan bermain Roblox.
Pelaku telah mengumpulkan hampir satu juta poin dalam permainan, namun ponselnya rusak akibat ulah sang adik. Hal ini menyebabkan seluruh progres permainan yang telah dilakukan hilang begitu saja.
2. Orangtua korban diselidiki atas dugaan kelalaian pengasuhan

Akibat ditikam oleh sang kakak menggunakan pisau, korban dilarikan ke Rumah Sakit Sultanah Nora Ismail dan kondisinya sudah mulai stabil. Pihak kepolisian masih menunggu agar korban pulih sepenuhnya untuk dimintai keterangan resmi.
Sementara itu, kedua orangtua kakak beradik ini turut ditahan untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut. Keduanya diselidiki berdasarkan Pasal 326 KUHP karena menyebabkan luka berat, serta Pasal 31(1)(a) Undang-Undang Anak 2001 atas dugaan kelalaian pengasuhan.
Kini, pelaku dan korban berada di bawah pengawasan Departemen Kesejahteraan Sosial Malaysia. Polisi Johor menegaskan penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengetahui motif dan kondisi psikologis pelaku.
3. Pemerintah Malaysia mempertimbangkan blokir Roblox

Menanggapi kasus tersebut, Menteri Pembangunan Perempuan, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia, Nancy Shukri, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk memblokir Roblox di tengah kekhawatiran maraknya platform negatif untuk anak-anak.
“Kami memantau dengan cermat bagaimana Australia menerapkan regulasi tersebut. Mereka masih dalam tahap perencanaan dan belum memberlakukannya,” kata Nancy.
“Malaysia akan mengevaluasi apakah pendekatan serupa sesuai dengan konteks lokal dan norma budaya kami,” ungkapnya.
4. Tanggapan pihak Roblox dan Menteri Pemuda

Pihak Roblox menyatakan komitmen mereka untuk memperkuat sistem keamanan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta pengawasan manusia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, menyebut perusahaan tersebut telah menyatakan kesediaan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia, khususnya dalam hal berbagi data dan kepatuhan regulasi.
Dalam unggahan di media sosial, Yeoh menulis “Kami menginginkan dunia digital yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membangun karakter dan nilai yang benar bagi generasi mendatang.”
Roblox sendiri memiliki lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk lebih dari satu juta pengguna di Malaysia.
“Dengan jangkauan sebesar itu, tanggung jawab untuk melindungi pengguna muda tidak bisa dianggap enteng,” ujarnya.
“Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus seorang ibu, saya merasa khawatir ketika melihat bagaimana beberapa game online dapat memengaruhi perilaku dan emosi anak-anak,” kata Yeoh.
Demikian pembahasan mengenai anak sembilan tahun tikam adiknya pakai pisau akibat Roblox. Kasus yang terjadi di Johor ini seolah mengingatkan kita semua betapa pentingnya pengawasan orangtua terhadap game yang dimainkan anak.



















