"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kemudian orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim)
5 Cara Mendidik Anak Laki-Laki dalam Islam

Tahukah Mama, mendidik anak laki-laki dalam Islam bukan hanya soal memberikan ilmu dan aturan, tapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan keimanan sejak dini.
Sebagai sosok utama dalam keluarga, Mama memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak laki-laki agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bertanggung jawab, dan selalu dekat dengan Allah.
Melalui artikel ini, Popmama.com akan membantu Mama memahami cara-cara mendidik anak laki-laki sesuai tuntunan Islam yang penuh kasih sayang dan bijaksana, agar mereka siap menghadapi dunia dengan penuh kepercayaan diri dan hati yang tulus.
1. Tanamkan tauhid sejak dini

Menanamkan tauhid sejak dini adalah langkah paling penting dalam mendidik anak laki-laki dalam Islam, khususnya bagi Mama yang menjadi pendidik utama di rumah.
Tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang layak disembah dan dipatuhi, menjadi fondasi keimanan yang kokoh bagi anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berpegang teguh pada ajaran Islam.
Sejak kecil, anak perlu dikenalkan pada konsep keesaan Allah dengan cara yang sederhana dan penuh kasih sayang.
Misalnya, Mama bisa mengajarkan bahwa hanya Allah yang menciptakan segala sesuatu, hanya Dia yang memberi kehidupan, dan Layak disembah.
Dengan pemahaman tauhid, anak akan memiliki arah hidup yang jelas, menjauhi perbuatan syirik, dan terbentuk kesadaran untuk selalu bergantung dan bertakwa kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
Hadits ini mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam menanamkan tauhid dan ajaran Islam sejak awal kehidupan anak, agar fitrah suci tersebut tidak terkontaminasi oleh keyakinan lain.
2. Jadilah teladan yang nyata

Menjadi teladan yang nyata adalah salah satu cara paling efektif dalam mendidik anak laki-laki dalam Islam, terutama bagi Mama yang menjadi panutan utama dalam keluarga.
Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dan alami sehari-hari, sehingga perilaku dan sikap orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka.
Mama sebagai ibu bisa menunjukkan akhlak mulia, kejujuran, kesabaran, dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika orangtua menjadi contoh nyata, anak-anak tidak hanya diajarkan secara teori, tetapi juga melihat bagaimana nilai-nilai Islam diaplikasikan dalam praktik kehidupan.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an serta hadits disebutkan pentingnya menjadi teladan yang baik. Sebagaimana dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 yang artinya:
“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik, bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat, serta berzikir kepada Allah dengan banyak.”
Mama boleh memulai dengan hal-hal kecil seperti menunjukkan kejujuran dalam berkata, sabar dalam menghadapi masalah, melaksanakan ibadah tepat waktu, serta memperlakukan orang lain dengan baik.
3. Bentuk jiwa kepemimpinannya

Sebagai Mama, menanamkan bentuk jiwa kepemimpinan pada anak laki-laki sejak dini adalah langkah penting dalam mendidik mereka menurut Islam.
Jiwa kepemimpinan ini tidak hanya soal menjadi “pemimpin” dalam arti formal, tetapi juga mengembangkan karakter dan sikap pemimpin yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, laki-laki memiliki peran sebagai pemimpin, seperti disebutkan dalam QS. An-Nisaa’: 34 yang menyatakan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi wanita karena kelebihan yang diberikan Allah.
Oleh karena itu, sedari kecil anak laki-laki perlu dikenalkan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin, agar ia tumbuh menjadi sosok yang siap memikul amanah ini.
Mama bisa mulai mengajarkan sikap seperti adil, tegas, bertanggung jawab, mandiri, dan mampu mengambil keputusan yang bijaksana.
Anak yang memiliki jiwa pemimpin akan berani mengambil inisiatif serta menjaga kejujuran dan akhlak mulia dalam segala situasi.
4. Ajarkan adab sebelum ilmu

Dalam Islam, mengajarkan adab sebelum ilmu adalah prinsip penting dan menjadi fondasi utama dalam pendidikan anak. Adab di sini berarti tata krama, sopan santun, dan akhlak mulia yang menjadi dasar bagaimana anak bersikap dan berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya.
Para ulama salaf sangat menekankan pentingnya belajar adab terlebih dahulu sebelum menggeluti ilmu. Hal ini dilakukan karena dengan memperhatikan adab, ilmu yang diperoleh menjadi lebih mudah dipahami dan bermanfaat.
Sebaliknya, ilmu tanpa adab bisa sia-sia bahkan berbahaya jika digunakan tanpa kebijaksanaan dan akhlak yang baik.
Hadits dan amalan Rasulullah SAW juga menunjukkan betapa pentingnya adab. Nabi mengajarkan akhlak mulia sebagai penyempurna ilmu dan ibadah.
Untuk Mama, mengajarkan anak laki-laki adab sejak dini berarti menanamkan sikap hormat kepada orang tua, guru, dan sesama, berkata sopan, berbakti, dan konsisten dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan nilai Islam.
Ketika anak sudah menguasai adab, maka ilmu yang dia pelajari akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata dengan baik.
5. Didik dengan kasih sayang, bukan hanya otoritas

Mendidik anak laki-laki dalam Islam, harus dengan kasih sayang, bukan hanya mengandalkan otoritas semata. Hal ini dilakukan sebagai pendekatan yang sangat dianjurkan dan efektif.
Kasih sayang menjadi fondasi utama agar anak merasa diterima, aman, dan termotivasi untuk tumbuh dan belajar dengan baik.
Dalam Islam, mendidik anak bukan tentang kekerasan atau dominasi otoriter, melainkan tentang membimbing dengan kelembutan dan perhatian.
Rasulullah SAW adalah contoh utama orang tua yang penuh kasih sayang kepada anak-anaknya. Beliau menunjukkan kelembutan, memeluk, dan bermain dengan anak-anaknya, serta mengajarkan mereka dengan penuh cinta, bukan dengan ancaman atau kekerasan.
Mengandalkan kasih sayang berarti Mama mengedepankan komunikasi yang baik, pengertian, dan kesabaran dalam membimbing anak.
Ketika anak melakukan kesalahan, bukan hanya memberikan perintah atau hukuman, tapi juga menjelaskan dengan lembut apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya. Anak akan merasa dihargai dan lebih terbuka menerima nasihat.
Kasih sayang juga membuat anak merasa aman secara psikologis, yang sangat penting untuk perkembangan emosional dan kepercayaannya.
Nah Ma, itu dia beberapa cara mendidik anak laki-laki dalam Islam. Mendidik anak laki‑laki dalam Islam adalah amanah mulia yang membutuhkan kesabaran, keteladanan, dan kasih sayang dari Mama.
Semoga setiap usaha Mama diberkahi oleh Allah SWT dan menghasilkan generasi yang kuat imannya, baik akhlaknya, dan siap membawa kebaikan bagi keluarga serta masyarakat.



















