3 Hal yang Menyulitkan Anak Belajar Mandiri, Kesabaran Orangtua Punya Pengaruh Besar
Menjadi orangtua adalah tugas yang penuh tantangan, terutama saat mengajarkan anak untuk belajar mandiri.
Namun, tidak semua anak mudah melangkah ke arah kemandirian. Ada berbagai hal yang bisa membuat anak merasa kesulitan untuk belajar mandiri dan mulai dari kurangnya kesempatan untuk mencoba.
Kebiasaan orangtua yang terlalu membantu anak, akan membuat anak tidak terlalu percaya diri untuk melangkah sendiri.
Memahami apa saja penyebab tersebut penting agar Mama bisa memberikan dukungan dan cara yang tepat untuk membantu si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan merangkum hal-hal yang seringkali membuat anak sulit belajar mandiri dan bagaimana Mama bisa mengatasinya dengan bijak.
1. Tidak ada rutinitas harian yang konsisten dan teratur
Tidak adanya rutinitas harian yang konsisten dan teratur bisa menjadi salah satu penyebab utama anak kesulitan belajar mandiri.
Rutinitas yang terstruktur memberi anak kerangka waktu dan kegiatan yang jelas, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan dan kapan harus melakukannya.
Hal ini membantu anak merasa aman dan mengurangi kebingungan atau kecemasan karena ketidakpastian. Dengan rutinitas yang konsisten, anak juga belajar mengatur waktu, bertanggung jawab pada tugas-tugasnya, dan membangun kebiasaan positif yang mendukung kemandirian.
Sebaliknya, tanpa rutinitas yang stabil, anak cenderung merasa bingung, tidak fokus, dan sulit mengembangkan keterampilan mengelola dirinya sendiri, sehingga belajar mandiri menjadi terhambat.
2. Orangtua yang kurang sabar menunggu hingga selalu ingin membatu anak
Ketika Mama terlalu cepat membantu anak tanpa memberi kesempatan untuk mencoba sendiri, secara tidak langsung Mama menghambat proses belajar mandiri anak.
Anak jadi terbiasa bergantung pada bantuan Mama dan tidak belajar bagaimana menghadapi tantangan atau menyelesaikan masalah sendiri.
Kebiasaan ini membuat anak sulit mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian karena merasa harus selalu ada orang dewasa untuk membantunya.
Selain itu, ketidaksabaran orangtua untuk menunggu anak mencoba sendiri juga dapat menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan pada anak, sehingga anak tidak berani mengambil inisiatif.
Sikap orangtua yang terlalu membantu tanpa memberikan ruang kepada anak untuk berproses ini juga bisa menimbulkan sifat manja dan ketergantungan yang lama-kelamaan sulit dihilangkan.
Oleh karena itu, Mama perlu bersabar, mendorong anak belajar dengan memberi kesempatan mencoba, dan mendukung tanpa mengambil alih semua tugas anak agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri
3. Kurang memberikan anak waktu free play
Mama, kurang memberikan anak waktu untuk free play atau bermain bebas bisa membuat anak kesulitan untuk belajar mandiri.
Free play adalah saat anak bermain dengan bebas tanpa arahan atau campur tangan langsung dari orang dewasa, di mana mereka bebas mengeksplorasi, berimajinasi, dan mencoba berbagai hal dengan cara mereka sendiri.
Aktivitas ini sangat penting karena melatih anak untuk menghibur dirinya sendiri, mengatasi rasa ragu dan takut, serta mengambil keputusan tanpa tergantung pada bantuan Mama.
Dengan free play, anak belajar mengatur dirinya sendiri, mengendalikan emosi, dan memecahkan masalah secara mandiri.
Ini membantu membangun kreativitas, rasa percaya diri, dan kemandirian yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya, jika anak tidak diberi waktu untuk bermain bebas, mereka cenderung sulit mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut dan menjadi lebih bergantung pada orang lain, termasuk Mama, dalam menjalani berbagai aktivitas.
Jadi, memberikan waktu bagi anak untuk bermain bebas adalah salah satu kunci membantu mereka belajar mandiri dengan alami dan menyenangkan.
Itu dia beberapa hal yang menyebabkan anak kesulitan untuk belajar mandiri. Sebaiknya Mama lebih memerhatikan hal tersebut agar anak bisa tumbuh dengan mandiri dan optimal!
