Ajarkan Mandiri, Anak SD di Jepang Berangkat Sekolah Sendiri

Jika biasanya orangtua di Indonesia akan mengantar jemput anaknya yang baru memasuki pendidikan sekolah dasar atau SD, berbeda dengan Jepang di mana anak kelas 1 SD sudah dilatih mandiri dengan berangkat sekolah tanpa diantar orangtua.
Kebijakan ini diterapkan agar anak belajar tanggung jawab sejak dini, yang tentunya dilengkapi dengan sistem yang rapi dan aman untuk mendampingi setiap siswa di berbagai jenjang pendidikan.
Hal ini sebagaimana diceritakan oleh pengalaman salah seorang netizen Indonesia, dalam akun Instagram @wanda.erste, ia membagikan pengalaman tinggal di Jepang dengan sistem pendidikan yang dilengkapi aturan terstruktur.
Bikin amaze netizen yang melihatnya, berikut Popmama.com rangkumkan alasan dan bagaimana pemerinah Jepang mendidik anak-anak agar belajar mandiri sejak usia dini.
1. Kebijakan pemerintah untuk melatih kemandirian anak

Dari cerita yang dibagikan oleh Wanda dalam unggahan Reels terbarunya, ia menjelaskan bahwa membiarkan anaknya berangkat dan pulang sekolah sendiri merupakan aturan dari pemerintah untuk mendorong kemandirian anak sejak dini sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Dengan kebiasaan berjalan kaki ke sekolah, hal ini dapat membantu anak meningkatkan rasa tanggung jawab, kesadaran sosial, dan kemampuan memecahkan masalah.
Bahkan, terdapat studi yang menunjukkan bahwa anak yang berangkat sendiri cenderung lebih percaya diri dan memiliki kesadaran lingkungan yang lebih baik.
Meski sebagai orangtua rasanya sedikit berat melepas anak berjalan sendiri, nyatanya hal ini berhasil diterapkan masyarakat di Jepang sejak bertahun-tahun silam sebagai cara membentuk karakter.
Tentunya hal ini juga perlu diimbangi dengan sikap orangtua yang sebaiknya tidak terlalu protektif pada anaknya, melainkan memberikan kepercayaan pada anak dengan pengawasan tidak langsung.
2. Dilengkapi dengan sistem yang aman

Untuk menunjang aturan tersebut, tentunya pemerintah Jepang telah memertimbangkan segala sistem yang rapi dan aman untuk keselamatan setiap anak.
Seperti dijelaskan Wanda, orangtua nantinya akan mendapat notifikasi real-time saat anak tiba di sekolah melalui aplikasi khusus.
Melansir dari media setempat, The Japan Times, beberapa sekolah juga telah menggunakan GPS tracker yang terintegrasi dengan tas atau perlengkapan sekolah anak. Hal ini memungkinkan orangtua memantau rute perjalanan anak secara real-time melalui smartphone.
Selain itu, adanya sistem zonasi juga membuat orangtua lebih merasa aman karena anak tidak perlu berjalan jauh menuju sekolahnya, karena setiap anak ditempatkan pada sekolah yang berada di area tempat tinggalnya.
3. Alat pelindung yang memadai

Hal lain yang menjadi penunjang keberhasilan aturan ini adalah dengan adanya tanda pengenal bagi setiap siswa, yang disesuaikan dengan kelas masing-masing.
Seperti anak dari Wanda yang masih kelas 1 SD, ia mendapatkan topi kuning dan cover tas berwarna hijau neon sebagai penanda agar warga sekitar dan siswa senior memerhatikan bahwa anak tersebut masih membutuhkan perhatian lebih.
Tidak hanya itu saja, Ma, tapi setiap anak juga sudah dibekali dengan alarm darurat yang biasanya dipasangkan di tas mereka untuk mengantisipasi keadaan bahaya.
Untuk memudahkan anak belajar mandiri, mereka juga biasanya akan berangkat bersama teman lainnya karena siswa dibagi dalam kelompok kecil berdasarkan lokasi rumah.
4. Dukungan antar masyarakat
Saat di titik ramai pun, akan ada relawan dari masyarakat yang akan membantu menyeberangkan anak-anak. Warga yang membawa kendaraan pun diimbau untuk berhati-hati saat melintasi jalan yang dilalui anak sekolah.
Jadi, bukan berarti anak dilepas begitu saja ya, Ma, tapi adanya sistem yang memadai dan dukungan antar masyarakat inilah yang meyakinkan setiap orangtua dalam mengajarkan kemandirian anaknya.
Dari cerita yang dibagikan seorang netizen Indonesia yang tinggal di Jepang ini, bisa dibuktikan bahwa kemandirian anak dapat dibangun dengan sistem yang aman dan dukungan setiap pihak.
Bagaimana tanggapan Mama? Tertarik menerapkan konsep serupa di Indonesia?