10 Jenis Wayang Populer di Indonesia untuk Dikenalkan pada Anak

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah wayang. Seni pertunjukan wayang sendiri bukan cuma menghibur, tapi juga sarat dengan cerita dan nilai-nilai kehidupan yang baik.
Bahkan, setiap tanggal 7 November kita memperingati Hari Wayang Nasional lho, Ma! Itulah mengapa mengenalkan wayang pada anak-anak sejak dini bisa menjadi cara seru untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air dan melestarikan warisan nenek moyang.
Nah, kira-kira wayang apa saja yang paling terkenal di Indonesia? Berikut Popmama.com rangkumkan jenis wayang populer di Indonesia.
1. Wayang bambu

Wayang bambu cukup populer di masyarakat karena bentuknya yang sederhana, tapi syarat akan makna.
Sesuai namanya, wayang ini terbuat dari anyaman bambu yang memiliki kesan sederhana dan natural. Wajahnya sengaja dibiarkan polos, dan pertunjukannya sering diiringi musik dari alat-alat bambu, seperti angklung dan calung.
Filosofi wajah yang polos menggambarkan bahwa setiap orang terlahir suci dan bersih. Sementara anyaman bambu yang digunakan juga simbol dari kekuatan dan kelenturan hidup.
2. Wayang beber

Mama juga bisa memperkenalkan wayang beber pada anak sebagai jenis wayang populer di Indonesia. Wayang yang cukup unik ini menggunakan media gambar atau lukisan yang digulung. Dalang akan membentangkan gulungan sambil menceritakan kisahnya, diiringi dengan alunan musik gamelan.
Wayang ini dianggap sebagai salah satu bentuk wayang tertua di Indonesia, yang berkembang sebelum wayang kulit. Biasanya, dalam satu gulungan wayang beber terdiri dari 6-8 adegan yang membentuk satu cerita utuh.
Saat ini, wayang beber asli hanya tersisa di Pacitan, Jawa Timur dan Wonosari, Yogyakarta. Dengan tersisanya wayang unik ini, membuatnya termasuk warisan budaya yang sangat langka dan perlu dilestarikan.
3. Wayang golek

Kalau wayang satu ini mungkin sudah tak asing didengar ya, Ma. Wayang golek berasal dari Jawa Barat, yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan tongkat.
Karakternya beragam, dan yang paling terkenal adalah Cepot, si punakawan yang jenaka dan lucu. Wayang satu ini memiliki bentuk tiga dimensi sehingga penonton bisa melihatnya dari berbagai sudut.
Cerita yang ditampilkan biasanya adaptasi dari cerita Menak milik Amir Hamzah, maupun Ramayana dan Mahabharata versi Sunda yang khas dengan wayang tersebut.
4. Wayang klithik

Jenis wayang populer di Indonesia berikutnya terbuat dari kayu pipih dan dinamai "klithik" dari bunyi yang dihasilkannya ketika dimainkan.
Dari informasi yang ada, wayang klithik menggabungkan ciri wayang kulit dari segi bentuknya, dan wayang golek dari segi bahannya. Yang menarik, tokoh perempuan dalam wayang ini menggunakan baju seperti wayang golek, sementara tokoh lelaki menggunakan pakaian seperti wayang kulit.
Cerita yang ditampilkan biasanya mengambil latar zaman kerajaan seperti Majapahit, serta cerita Damarwulan dan Minakjinggo yang sudah tak asing di wayang kulit.
5. Wayang kulit

Wayang kulit adalah jenis wayang paling ikonik dan sangat populer di Indonesia. Wayang ini terbuat dari kulit hewan dan sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dan kita memperingati Hari Wayang Nasional setiap 7 November.
Bayangan wayang yang terlihat di layar diibaratkan sebagai kehidupan dunia, sedangkan dalang yang memainkannya simbol dari Tuhan Yang Maha Esa. Ceritanya sering mengangkat kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata.
Di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Tengah, wayang kulit biasanya menggunakan bahasa Jawa dengan iringan gamelan lengkap sebagai pengiring cerita.
6. Wayang motekar

Wayang modern ini terbuat dari plastik berwarna dan dipentaskan dengan bantuan proyektor, sehingga menghasilkan bayangan warna-warni yang memukau.
Menjadi salah satu wayang yang cukup modern di antara jenis wayang lain, wayang ini punya keunikan tersendiri pada bayangan-bayangan yang penuh warna. Selain itu, cerita yang dipertunjukkan juga seringkali ringan sehingga cocok untuk anak.
7. Wayang orang

Kalau jenis wayang populer di Indonesia satu ini, tokoh dalam ceritanya diperankan langsung oleh manusia dengan kostum dan tata rias yang detail. Itulah mengapa dinamakan wayang orang.
Pertunjukannya bisa Mama temui di kota-kota budaya seperti Yogyakarta dan Solo, bisa banget jadi salah satu destinasi budaya yang diperkenalkan pada anak sejak dini.
Menurut catatan sejarah keraton, pertunjukan ini awalnya hanya untuk kalangan bangsawan sebelum kemudian menyebar ke masyarakat umum. Para penari harus mempelajari gerakan-gerakan khas wayang yang kaku dan simbolis, yang mana mencerminkan karakter masing-masing tokoh.
8. Wayang potehi

Wayang potehi adalah boneka tradisional hasil akulturasi budaya Tionghoa. Nama potehi sendiri berasal dari kata "pou" (kain), "te" (kantong), dan "hi" (wayang), yang merujuk pada cara pembuatan bonekanya.
Boneka kecil ini dimainkan dengan jari oleh dalang dan menampilkan cerita-cerita rakyat dari Tiongkok. Pada zaman orde baru, wayang ini sempat dilarang. Namun kini, wayang potehi kembali berkembang dan bahkan sering menampilkan cerita-cerita lokal Indonesia.
Cocok juga nih, Ma, jadi petunjukan budaya yang bisa diperlihatkan pada anak.
9. Wayang suket

"Suket" memiliki arti rumput, yang mana wayang jenis ini membutkikan kreativitas yang dibentuk dari anyaman rumput.
Wayang suket biasanya digunakan untuk bercerita pada anak-anak di pedesaan Jawa. Dahulu kala, wayang ini diketahui sebagai media bercerita para orangtua tentang nilai kehidupan sehari-hari.
Meski terlihat sederhana, pembuatan wayang suket membutuhkan keahlian khusus untuk membentuk rumput menjadi karakter yang bisa dikenali.
10. Wayang topeng

Dalam pertunjukan wayang topeng, para pemain menggunakan topeng untuk menggambarkan karakter yang berbeda. Ekspresi dan gerakan tubuh pemain sangat sentral dalam menyampaikan cerita.
Di masing-masing daerah, wayang topeng memiliki karakteristik berbeda. Seperti Topeng Cirebon yang lebih sederhana dibanding Topeng Malang yang penuh hiasan.
Setiap topeng dari wayang ini mewakili karakter tertentu, dan penari harus bisa mengekspresikan emosi karakter hanya melalui gerakan tubuh karena wajah tertutup topeng.
Itu dia deretan jenis wayang populer di Indonesia. Seru dan beragam sekali, ya, warisan budaya kita? Itulah mengapa penting mengenalkannya pada anak sejak dini, untuk membantu menjaga warisan budaya agar tidak punah ditelan zaman.
Selamat mengenalkan kekayaan Nusantara pada anak dan selamat Hari Wayang!



















