Ada banyak sekali hewan yang mengalami daur hidup metamorfosis, antara lain amfibi, echinodermata, krustasea, dan serangga. Ada pula jenis-jenis metamorfosis yang dialami, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Capung merupakan salah satu serangga yang mengalami metaformosis tidak sempurna.
Kenapa disebut sebagai serangga yang bermetamorfosis tidak sempurna ya, Ma?
Karena, capung tidak mengalami fase kepompong (pupa). Fase kepompong sendiri ialah fase di mana hewan akan memiliki bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasa.
Hanya ada tiga tahapan dalam daur hidup capung yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yakni mulai dari telur, nimfa, dan capung dewasa.
Capung tergolong ke dalam serangga Odonata yang telah hidup sejak zaman purba, 300 tahun yang lalu, dan beberapa kali mengalami evolusi.
Capung memiliki bagian tubuh yang terbagi atas kepala dengan mata majemuk besar, bagian dada dengan empat sayap yang panjang dan tidak dapat ditekuk, serta tiga pasang kaki dan perut dengan 10 segmen.
Meski tubuhnya cantik dan terlihat lucu, sayangnya capung merupakan hewan predator ganas.
Serangga Odonata itu termasuk hewan karnivora yang memiliki rahang tajam, penglihatan yang luas hingga 360 derajat, dan mampu terbang dengan sangat cepat. Capung dapat terbang ke segala arah dan paling senang menyamping. Kemampuan terbang menyampingnya itu didukung oleh otot-otot sayap capung yang kuat dan dapat merubah arah terbang dalam hitungan detik.
Bahkan, capung bisa mencegat mangsanya di udara dengan gesit, sehingga capung melabeli hewan penerbang yang hebat.
Akan tetapi, masa hidup capung hanya sekitar empat bulan saja, Ma. Itu pun tidak semua capung dapat bertahan hidup selama itu. Hal tersebut dikarenakan capung sering dijadikan mangsa oleh laba-laba, kadal, burung, dan katak. Selain itu, kondisi iklim juga bisa menghambat perubahan nimfa menjadi capung dewasa.
Hewan karnivora ini bisa ditemui di mana pun, khususnya di daerah tropis.
Lantas, bagaimana daur hidup capung ini ya?
Kali ini, Popmama.com telah merangkum 3 proses daur hidup capung yang bisa Mama ceritakan kepada si Kecil. Yuk, kita cari tahu, Ma!
